Fakta 2

43.2K 142 3
                                    

Tak berapa lama mereka sudah beranjak pergi meninggalkan tempat di mana mereka berbincang tadi,dayat yang tak begitu paham lokasi hanya menurut di boncengin ke mana,
Yang dayat tau sekarang dia sedang ke arah pulang,namun berbeda dengan remaja yang memegang kndali kendaraan,dia berusaha ingin menunjukkan fakta tentang siapa si agil dan barang kali dengan begitu dia bisa menikmati tubuh dayat yang begitu menggoda nafsu liarnya sebagai penyuka sesama jenis....

Di tengah perjalanan pemuda itu membelokkan arah tidak ke rumah tempat dayat tinggal,namun dia justru membawa dayat ke pusat kota

"Loh dek kok gak ke jalan yang tadi"tanya dayat sedikit kebingungan

"Udah mas jalan-jalan bentar kan gak masalah,mang mas gak bosen di rumah terus???
Ayam aja jengah kalo di kandang melulu hahhahah"...

"Ya sudah,tapi nanti beneran ya aku di anterin pulang" sambung dayat

"Bereees itu mas"

Tak berapa lama merekapun sudah ada di pusat keramaian kota,di sepanjang jalan banyak bangunan bangunan pertokoan yang begitu megah,laju motor yang di naiki dayat terus meluncur menyusuri padatnya lalu lintas pusat perkotaan

"Mas ke alun alun bentar mau???"

"Terserah yang penting pulangnya jangan kemaleman ya..."

"Halah kayak perawan aja mas ini"

"Hahahhaha" mereka tertawa bersamaan

Tak lama sampailah mereka di tempat tujuan.

"Mas mau masuk ke dalem atau gak"

"Aduh rame kaya gini,gak usah aja"sambung dayat

"Ya sudah,saya antar mas pulang aja ya"

"Siap"

Kenapa gak dari tadi sih,gerutu dayat dalam hati

Motor merayap pelan menyusuri padatnya jalanan,sekilas mata dayat melihat sesorang yang sepertinya dia kenal

"Stop...stop...stop..."sambil menepuk pundak remaja di depan nya

"Kenapa mas???"

Setelah di perhatikan baik baik,benarlah apa yang di lihat dayat
Di antara banyaknya manusia yang berjalan lalu lalang,tengah duduk 4 orang lelaki salah satunya tak lain dan tak bukan adalah agil

*****

Setelah benar benar memastikan dia tak salah lihat,dayat segera mengajak remaja itu melanjutkan perjalanan

"Sudah,ayok pulang"

Ada rasa sesak di dada dayat setelah melihat pemandangan di alun alun kota,kecewa,dongkol,amarah semua berkecamuk menguasai pikiran dayat,bukan cemburu tetapi dayat hanya tak begitu suka dengan kebohongan - kebohongan agil selama ini.

"Mas saya antar sampai sini saja gak apa-apa kan?"

Suara remaja manis berkulit bersih itu membuyarkan lamunan dayat

"Iyah..eh..anu boleh mas numpang sampai ke pasar di bawah???"

"Lah mas dayat mau ke mana???"

"Cari angin sedikit"sahut dayat singkat

Tak banyak tanya remaja itu menarik gas sepeda motornya menuju tempat yang hendak di tuju dayat,malem malem begini mau cari angin di pasar,mau jadi penunggu pasar apa gimana ini orang batin remaja itu.

"Sudah sini aja dek"

"Mas dayat yakin???"

"Iya di sini aja g apa-apa,oh ya nama mu siapa biar lain kali jika bertemu di tempat lain aku bisa menyapa mu"

"Rama mas,beneran mas dayat mau di tinggal di sini"

"Iya dek beneran,terimakasih ya sudah bersedia ngajakin saya jalan - jalan"

"Sama - sama mas dayat,kalo gitu saya pamit ya mas"

"Iya dek silahkan,hati hati"

Dayat melangkah menuju emoeran toko tepat di mana dia berhenti,sementara remaja itu menarik gas sepeda motor nya menjauh dari hadapan dayat,dayat duduk termenung memikirkan semua masalah yang seakan membuat kepalanya ingin pecah,haruskah dia terus bertahan di sini tanpa pekerjaan yang jelas,ataukah dia pulang dengan tangan kosong tanpa hasil,lalu bagaimana jika orang rumah menanyakan hasil pekerjaan dayat selama merantau.

"Ah...jancok"

gumam dayat,tangan nya meremas rambutnya yang mulai sedikit gondrong,di apit nya kepalanya sambil bergumam tak jelas.

Stresss itulah yang kini di alami dayat,ibarat ungkapan orang bijak "PULANG MALU TAK PULANG RINDU",setelah menghela nafas dalam dalam dayat bangkit dari duduknya dan berniat untuk pulang,namun dayat di kejutkan dengan sepeda motor yang tiba tiba berhenti tepat di depan langkah dayat.

"Astaghfirullah...."

Geliat Nafsu PedesaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang