Hijrah

97.4K 220 2
                                    

Jam dinding tua menunjukkan waktu pkl 18.30
Ruangan tengah yang biasanya sepi kecuali hanya suara radio usang kina nampak begitu hangat,ada 4 manusia yang tengah berbincang sembari menikmati hidangan makan seadanya khas pedesaan

"Walah mak niki masakan e enak tenan"suara dari lelaki bernama agil tersebut

"Nyuwung pangapunten nggeh mas,hidangan nipun namung sakenten e"sambung perempuan yang di panggil mak tersebut

"Alhamdulillah mak ini sudah enak banget,masakan khas ndeso yang sudah lama saya kangen i mak,terimakasih lo mak untuk jamuan nya,maaf kalo malah merepotkan"sambung agil

"Woalah mas namung hidangan sederhana insyaallah mboten repot"timpal pak tris

Suasana yang begitu hangat terlihat dari suara tawa dari mereka ber 4,setelah selsai makan dayat membantu mak ton membereskan semua
Sementata pak tris & mas agil sibuk berbicara entah apa dan sesekali terdengar tawa dari mereka berdua

Selepas membantu mak ton,dayat bergabung ke ruang tengah tersebut.

"Oh ya mas dayat gimana??,semisal besok kita berangkat,mas dayat sudah siap?" Suara mas agil

"Waduh mas kalau mendadak saya belum punya sangu"jawab dayat

"Sudah to gak usah di pikir ke,semisal sampean siap besok malam kita bisa berangkat,yang penting mas dayat siap kerja sudah beres"

"Ya saya manut mawon mas asal mboten merepotkan panjenengan"jawab dayat

Setelah berbincang panjang lebar mereka tetlelap di kesunyian malam yang tenang,keesokan harinya keluarga dayat di buat tercengang oleh kebaikan orang yang bernama "mas agil"
Bagaimana tidak,sebelum sorenya dayat & mas agil berangkat menuju kota yang akan menjadi tempat dayat tinggal nanti,segala keperluan rumah untuk pak tris & mak ton sudah di belanjakan oleh mas agil,tak hanya mak ton dan pak tris masih di beri sejumlah uang untuk keperluan slama proses dayat mencari kerja nanti.

Tepat pkl 17.00 dayat berpamitan tak lupa sbelum keberangkatan wejangan wejangan dari pak tris & mbok ton silih berganti untuk dayat

Tepat pukul 19.25 dayat sudah melengang dengan bus AC menuju kota tujuan bersama mas agil,sepanjang perjalanan tak banyak yang mereka bicarakan sampai merekapun tiba di kota tujuan menjelan subuh

Dari sini segala kehidupan dayat berubah,dari sosok pemuda kampung yang nota bene lugu,seiring berjalannya waktu dayat berubah menjadi pemuda yang gemar melakukan seks
Semua tak lepas dari peran orang yang bernama "MAS AGIL"

Geliat Nafsu PedesaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang