Dia I

69 27 5
                                    

Hello teman-teman wattpad!

Aku mau promosi cerita baruku. Cerita cinta untuk dia, masih acak-acakan sih, mohon kritik dan sarannya ya..!!

Mungkin kalian suka, coba baca aja dulu...!
Kalau kata-katanya kurang menarik atau gak pas dikritik and saran aja ya..!

Happy reading......!

🍁🍁🍁

Aku benci dengan cerita laki-laki yang menyakiti hati perempuan demi perempuan masa lalu mereka. Aku lebih menyukai laki-laki yang memilih masa depannya tanpa melihat masa lalunya lagi karena hati perempuan sangatlah rapuh dibanding jiwa laki-laki yang bisa tegar.
Pendapat ini hanya menurutku saja mungkin pendapat kalian berbeda denganku karena aku tak sanggup melihat seseorang menyakiti hati perempuan hanya demi keegoisannya saja.

Bunga itu memang indah tapi, tidak seindah bunga yang ada di dalam hatiku.
Bunga-bunga itu sangat indah tapi, tidak seindah bunga-bunga cintaku untukmu.
Saat aku melihat ada orang lain yang menyukaimu, hatiku sakit, perih tak tertandingi.
Saat aku mendengar kamu telah dekat dengan orang lain, rasanya aku ingin menangis karena seseorang yang telah mengisi relung hatiku dekat dengan orang lain.

Aku bukanlah wanita cantik, tidak seperti mereka yang juga menyukaimu. Kadangkala aku merasa minder dengan orang-orang itu.
Tapi aku bisa apa?
Karena aku bukan siapa-siapa kamu, bahkan kamu tidak pernah mengenalku.
Aku pernah berharap agar Allah menyatukan aku dan kamu dalam sebuah ikatan suci.
Tapi, itu hanyalah sebuah anganku semata.

Mungkin pernah kita berbicara walaupun itu hanya sesaat, aku senang, bahkan sampai sekarang aku masih mengingatnya.
Tapi, kurasa bagimu aku hanya sebatas angin lalu yang pernah melewatimu, mungkin kamu tak pernah melihatku atau kamu memang melewatiku.

Aku pernah menangisi kebodohanku yang telah mencintaimu yang tak pernah melihat keberadaanku.
Aku menangis bukan karena aku membencimu tapi, aku menangis karena diriku yang terlalu bodoh telah mencintaimu.

Kita memang tak berbeda. Maksudku aku dan dirimu seiman, seagama dan satu bangsa, bahkan kita berada pada satu naungan suci.
Dulu aku selalu berdoa untukmu kepada Allah yang Maha Esa. Tapi, sekarang entah kenapa aku tak memanjatkan doa lagi untukmu?
Apakah aku sudah melupakanmu?
Ataukah aku yang terlanjur membencimu?
Tapi kenapa aku harus membencimu?
Bahkan kamu tak salah, kamu tak pernah tau kalau aku mencintaimu.

Aku membencimu karena diriku sendiri yang sudah menetapkan hati untukmu.
Sekarang hatiku benar-benar kosong tak ada lagi seseorang yang berlabuh di dalamnya.
Apakah ini akhir rasa cintaku padamu?
Setelah hampir dua tahun kamu mengisi hatiku, apakah ini akhirnya?
Apakah ini akhir dari rasaku untukmu?
Sebuah pertanyaan yang terlintas di benakku. Secepat itukah aku menyerah untukmu?
Ataukah aku hanya lelah karena kamu tak membalas cintaku sedangkan kamu tak pernah tau kalau aku mencintaimu.

Sebelumnya aku tak pernah menangisi kebodohanku karena mencintai seseorang, tapi, baru kali ini, baru saat aku mencintaimu aku menangis hanya untuk seorang laki-laki yang tak pernah mengenalku.

Kadang aku berpikir bahwa cintaku untukmu hanyalah sebuah obsesi semata untuk memilikimu.
Tapi, aku sadar kamu mungkin tidak diciptakan untukku. Sehingga rasa ini mungkin bisa hilang dengan sendirinya.
Tapi, aku masih tidak rela jika dirimu disandingkan dengan orang lain.
Bahkan untuk saat ini aku masih belum tau bagaimana isi hatiku sebenarnya. Aku pun tak tau apa keinginanku untuk kedepannya. Hanya Allah yang tau apa yang kuinginkan untuk masa depanku.

Kamu memang bukan laki-laki pertama yang membuatku mengenal yang namanya suka, tapi kamu membuatku terenyuh hanya dengan menyukaimu. Kamu memang bukan yang pertama kali aku cintai tapi kamu membuatku mengerti apa itu cinta sejati.

Kamu memang bukan laki-laki pertama yang membuatku mengenal artinya jatuh cinta, tapi kamu adalah laki-laki pertama yang membuatku jatuh cinta paling dalam sehingga aku susah untuk melupakanmu walaupun aku ingin melupakan semua rasaku padamu.

Pernyataan terakhirku adalah :
Kuharap dirimu memang diciptakan untukku.
Dan maaf jika aku egois.

"Aku yang telah menaruh hati padanya. Aku yang telah salah mengharapkannya."


🍁🍁🍁

22 Februari 2020.

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang