Dia IV

19 8 9
                                    

Hello hello everybody!
Aku update lagi.

Happy reading!

🍁🍁🍁


Sabtu, 14 Maret 2020
Kebosanan menghantui, berdiam diri tanpa melakukan apapun akan didatangi oleh bosan yang takkan berpindah dengan sendirinya. Mengikuti kemana mereka pergi tanpa tahu kemana mereka akan membawa. Saat kutahu pantai adalah tujuannya, kupikir lebih baik tak pernah mengikuti.

Membuka gadget, menulis, menjadikannya tempat untuk mencurahkan semua isi hati. banyak menguras energi dari otak yang akan berpikir untuk menorehkan apa.

Ketika aku melihat seseorang yang sangat mirip denganmu, hatiku bertalu-talu. Aku bertanya-tanya benarkah itu kamu? Apakah aku tak salah lihat? Tapi ternyata, saat aku telah meyakinkannya. Jawabannya adalah aku salah lihat. Saat kutahu jawaban itu yang kudapat, hatiku serasa ingin menangis. Sebelumnya, kupikir bahwa aku tak lagi mengharapkanmu. Tapi, ternyata aku salah. Hati kecilku masih mengharapkanmu. Buktinya saat aku melihat seseorang yang mirip denganmu, aku benar-benar berharap jika itu memang kamu. Sedih yang kurasakan karena telah sangat lama aku tak pernah melihatmu meskipun itu dari jarak yang jauh.

Bagaimana keadaanmu sekarang?
Apakah kamu baik-baik saja?
Kamu tau? Sekarang aku sangat merindukanmu Il.
Sebelumnya aku minta maaf karena telah banyak melakukan kesalahan padamu.
Maaf, karena aku telah menorehkan namamu dalam kisahku.
Maaf, karena aku telah melakukannya tanpa seizinmu.
Apakah jika kamu tahu kamu akan marah padaku?

Il, inilah caraku mengungkapkan perasaanku padamu karena aku tak pernah memiliki keberanian untuk menyatakannya secara langsung.

🍁🍁🍁

Pagi yang sejuk, jalanan yang sepi, hanya ada satu-dua kendaraan yang melintasi, mendung selalu menemani langit pada waktu ini. Jalanan yang terlihat basah bekas hujan yang mengguyur di malam hari yang telah lalu. Sambil terus melangkahkan kaki menyusuri jalanan, aku terus berpikir, memutar memori yang bersemayam tentang dirimu.

Bunga ungu di pinggiran pagar terlihat indah bagai taman yang tak pernah lupa untuk dirawat. Melangkahkan kaki untuk melihat apakah benar itu adalah bunga yang ku ketahui namanya. Terus menyusuri hingga ujung jalan yang memperlihatkan rumah-rumah penduduk setempat.

Balik melangkahkan kaki untuk kembali. Memasuki rumah mencurahkan segala yang kupikirkan agar dapat menyusun kata demi kata keindahan. Kau yang jauh disana membawa ketenangan dan kesedihan dalam memikirkan.

🍁🍁🍁


25 Maret 2020
Setiap kali aku melihat film atau novel sedih, kenapa aku selalu mengingat kisah cinta aku dan kamu yang bertepuk sebelah tangan?

Ketika aku bertanya pada diriku sendiri, apakah aku mencintai kamu?

Aku ingin kamu mengenal aku.
Aku ingin memiliki kamu.
Aku ingin kamu menjadi seutuhnya milikku.
Biarkan aku egois, meskipun kamu tidak mencintaiku, aku akan tetap mencintaimu selama sisa hidupku nanti.

Aku ingin menjadi seseorang yang diperjuangkan oleh orang yang mencintaiku. Bukan menjadi seseorang yang memperjuangkan orang yang kucintai. Tapi, apakah aku memiliki kesempatan seperti itu. Tapi, aku juga menginginkan kamu untuk memperjuangkanku.

Aku selalu menganggap sosokmu adalah sosok yang baik, mulai saat aku melihat kamu menggendong anak kecil dan membawa mereka ke tempat ice cream di sebuah acara atau bisa dikatakan sebuah pesta kecil. Dan saat aku mendengar tentangmu yang dibicarakan oleh temanku bahwa kamu peduli terhadap adik-adikmu. Tapi aku tak tahu bagaimana pendapat orang lain terhadap kamu. Semoga apa yang ku ketahui tentang kamu tidaklah melenceng dari kenyataan.

Il, bolehkah aku mengatakan bahwa saat ini aku sedang merindukan kamu hanya untuk melihatmu dari jauh saja seperti yang biasa kulakukan saat berada di satu naungan yang kaya akan ilmu.

Apakah aku dan kamu bisa berjumpa disebuah tempat yang tak terduga?
Akankah suatu saat nanti diantara aku dan kamu bisa menjadi kita?

Terkadang, hatiku memang terasa bimbang akan perasaan sendiri. Terkadang, hatiku mantab merasakan sesuatu tanpa ada keraguan. Tapi, yang pasti, aku akan selalu mengharapkan kehadiranmu hingga batas terakhirku telah habis kesabaran untuk menunggu kamu. Jika memang suatu saat nanti rasaku tak pernah terbalaskan, maka aku akan menyerah dengan sendirinya hingga kamu benar-benar teehapuskan dari hidupku.

Saat ini perasaan sedih selalu menghantui jika itu memang benar-benar terjadi.

Il, maafkan aku yang terlalu mengharapkan balasan cintamu. Semoga kamu memang benar-benar diciptakan untuk menjadi pendamping hidupku kelak.

🍁🍁🍁


26 Maret 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang