[200611]
Just-Tya
............"Aku ingin menguburmu hidup-hidup."
Soonyoung mengerang di balik lipatan tangannya, merasakan Jihoon mendengus di sampingnya. Keduanya tengah berada di kaferia kampus, yang sedikit lenggang untuk ngobrol berdua.
"Andai saja Junhui ada disini pasti semuanya sudah terealisasikan."
Soonyoung mendongak dengan wajah tertekuk. "Bilang saja kamu rindu pacarmu."
Jihoon mendengus sebelum menggigit sedotan miliknya, menahan untuk tidak mengoceh lebih lanjut, Soonyoung menghela napas panjang.
"Kapan kita bisa kumpul bersama? Berdua saja denganmu terasa mencekikku.."
Jihoon menatapnya sejenak sebelum memasuksan barang-barangnya ke dalam ranselnya. "Aku juga tercekik jika hanya bersamamu," ia mendengus, "kamu tahu Junhui sibuk dengan kerja magangnya di perusahaan, aku akan mengatakan kamu merindukannya jadi kita bisa atur jadwal temu."
Jihoon menghela napasnya. "Lagipula jadwalmu sebagai artis sangat padat, bisa menyisihkan waktu untuk kami?"
Soonyoung menutup wajahnya dan mengerang. "Aku ingin mencekik Jeonghan hyung rasanya!"
Jihoon tertawa dan menyampirkan ransel pada pundaknya. "Ayo, sebentar lagi aku ada kelas."
Soonyoung melepaskan kedua tangannya, dan mendongak menatap Jihoon yang sudah berdiri. Ia sendiri yang tidak memiliki kelas apapun hari ini langsung beranjak menyusul di belakangnya. Dia merangkul Jihoon dan meletakan kepalanya tepat di atas kepala Jihoon yang memiliki tubuh lebih pendek darinya. Jihoon mendengus dan menghindar beberapa kali, tapi akhirnya menyerah setelah segala upayanya gagal.
"Rasanya ingin punya pacar seperti Junhui, Jihoon aku iri padamu.."
Jihoon mendengus pelan. "Kamu bicara dengan pacarnya, tidak takut aku mencekikmu sampai mati karena mengatakannya padaku?"
Soonyoung menggeleng di kepalanya. "Kamu hanya banyak bicara, aku tidak akan takut padamu.."
Jihoon tertawa mendengarnya dan menepuk punggung Soonyoung penuh perhatian. "Kamu akan mendapatkannya.."
Soonyoung mendengus di atasnya. "Mustahil.." Soonyoung cemberut, "tidak akan mudah selagi Jeonghan hyung ada di sekelilingmu, aku harus lapor duapuluh empat jam padanya.."
Jihoon tertawa lagi mendengar keluhan temannya. "Itu untuk kebaikanmu juga, dia menyayangimu."
"Tapi aku tidak bisa mendapatkan pacar, jika dia terus begitu padaku."
Langkah keduanya melambat ketika menemukam kerumunan orang di taman kampus. Soonyoung melepaskan Jihoon dan melangkah lebih dulu lantaran merasa tertarik mendengar musik dan rapping sebuah kelompok. "Pertunjukan musik?"
Jihoon menggendikan bahunya dan ikut mendekat. "Dari dua bulan lalu, saat kamu sibuk dengan comebackmu."
Soonyoung membulatkan mulutnya, merasa wajar tidak mengetahuinya karena sudah dua bulan ia sibuk dengan comebacknya. "Ayo lebih dekat, aku ingin melihatnya."
Jihoon mecibir pelan saat Soonyoung menyeret tangannya ke bariasan depan. Dan ia bisa melihat empat orang mahasiswa sedang bernyanyi dan rapping dengan alat musik seadanya. Soonyoung termenung di sampingnya sampai mereka selesai dan orang-orang berhamburan pergi meninggalkan mereka.
"Soonyoung.." Jihoon menggoyangkan lengan Soonyoung, "sebentar lagi aku ada kelas, ayo pergi.."
Soonyoung mengerjap pelan seolah baru tersadar dari lamunannya dan menarik Jihoon ke arah mahasiswa yang sibuk membereskan peralatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUCH
FanfictionKetika angin menyapu ingatan, ketika badai membawa luka, atau ketika hujan membuat kita mengenang masalalu. Soonyoung berusaha menggali ingatannya, mencoba berdamai dengan ketakutannya. Dan, Wonwoo berusahan berdamai dengan hatinya. Wonwoo juga haru...