2. When I meet you

1.1K 130 26
                                    

[190411]
By Just-Tya
...

Ini terasa menakutkan dan mendebarkan saat yang bersamaan, panas dan dingin merambat di tulang punggungnya, bahkan telapak tangannya berkeringat, berkali-kali Wonwoo membenarkan letak kacamatanya yang merosot, dia mendapatkan kursi yang bisa di bilang cukup baik, tidak terlalu mencolok atau terlalu jauh dari panggung. Dia masih dengan luluasa melihat panggung dari tempatnya.

Ia menggosok telapak tangannya yang berkeringat, ini pertama kali untuknya mengikuti fanmeet, dulu saat ia memiliki banyak uang dia tidak memiliki cukup keberanian, tapi saat ia benar-benar ingin dia tidak memiliki cukup uang. Jadi saat ia sudah berusaha untuk menabung dan memiliki keberanian dia akan sangat frustasi jika tidak bisa melihat idolanya secara langsung. Jadi dia sangat berterima kasih pada Seungcheol walau dia harus merogoh kocek lebih dalam. Tidak apa-apa semuanya akan sepadan saat dia bisa melihat Hoshi secara langsung dan menggenggam tangannya nanti.

Wonwoo membenarkan letak kacamatanya sekali lagi, sebelum menoleh ke arah penggemar lainnya yang telah masuk, dia bukan laki-laki sendiri disini, ada beberapa anak laki-laki diantara banyaknya penggemar wanita. Salah satunya sangat tampan, membuat Wonwoo kembali menatap telapak tangannya yang berkeringat, seharusnya dia harus berpenampilan lebih modis dan menuruti kata Seungcheol saat dia akan pergi tadi, dia terlalu tetlihat cupu untuk idolanya yang sangat keren.

Sibuk dengan pikirannya yang terbagi, dia baru menyadari bahwa Hoshi telah memasuki panggung dan berdiri dengan microfon ditangannya dan dia menyapa dengan riang.

"Hari ini tolong bantu aku untuk melakukan yang terbaik ya?" Hoshi membungkuk, "Terimakasih telah datang, kalian sangat keren.."

Setelah mengucapkan beberapa kata Hoshi duduk di bangku yang telah di sediakan. "Hari ini aku gak pakai eyelinerku, aku juga gak pakai baju untuk performku.."

Soonyoung berputar dengan kursinya. "Gak apa-apa kan aku kayak gini?"

Penggemar di studio berteriak mengatakan Hoshi sangat imut dengan kemeja putih kebesaran dan celana jins caramel ia juga menggunakan cooker bercorak yang cantik. Diam-diam Wonwoo mengangguk setuju. Hoshi sexy dan imut disaat bersamaan.

Mereka melakukan banyak hal, berbicara dan bernyanyi bersama sampai akhirnya mereka akan mendapatkan tanda tangan Hoshi dan berbicara langsung. Wonwoo sangat gugup saat menunggu antriannya.

Hoshi benar-benar memiliki wajah putih yang mulus, senyumnya sangat cantik di lihat secara langsung dari pada di foto, dia benar-bernar bersinar dengan menyilaukan, Wonwoo benar-benar lupa dengan apa yang ingin di ucapkannya.

"Dimana aku harus memberikan tanda tangan?"

Senyuman Hoshi benar-benar membuat Wonwoo lupa bagaimana cara bereaksi. "Dimana saja, dimana pun kamu mau.."

Hoshi tersenyum mendengarnya dan membuka album miliknya. "Kamu ingin aku menulis apa?"

Wonwoo kembali menggeleng. "Apapum yang ingin kamu tulis.."

Hoshi cemberut di depannya, membuat Wonwoo lupa caranya bernapas. "Kamu yang harus memutuskannya.."

Wonwoo menggeleng pelan untuk menjernihkan pikirannya. "Bisakah kamu menulis bahwa kamu sangat mencintaiku?" suara Wonwoo bergetar saat itu, dia bisa merasakannya saat dia bicara.

Hoshi mengangguk. "Tentu saja, aku juga sangat mencintaimu.." Hoshi tersenyum sebelum menulisnya, "nerd yang sangat tampan datang di fanmeetingku.."

Wonwoo benar-benar sesak napas. Dia benar-benar jatuh cinta dengan idolanya. "Bisakah aku memegang tanganmu?"

Hoshi mengangguk dan menggenggam tangan Wonwoo erat-erat yang terulur dengan ragu. "Aku melakukannya.."

TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang