3. A Strange Way to Meet

1.1K 124 30
                                    

[200511]
By Just-Tya
.............



Soonyoung menarik sudut bibirnya, menyesap minumannya yang terasa pahit dan membakar tenggorokannya, asap nikotin mengepul membumbung di penciumannya, musik yang menggema memekakan indra pendengarannya. Perpaduan yang membuat kerutan di dahinya terbentuk sempurna. Ia terbatuk pelan ketika menghirup asap nikotin yang menampar wajahnya.

"Apa yang kau lakukan?" Soonyoung mendesis dan menatap seseorang yang duduk di sampingnya.

Mata keduanya bertemu di satu jalan, membuat Soonyoung berkedip beberapa kali saat orang itu tersenyum dan menarik senyum tipisnya.

"Ternyata benar kamu, apa yang kamu lakukan disini?"

Dahi Soonyoung masih berkerut saat dia kembali pada minumannya dan kembali menyesapnya. "Aku benci orang-orang yang memberi pertanyaam di atas pertanyaanku.."

Orang itu terkekeh pelan sebelum kembali menghisap batang nikotin di jemarinya, dan menghembuskan asap yang menyengat hidung perlahan. "Aku sedikit penat," akunya pelan, "kalau kamu sendiri?"

Soonyoung berdecak pelan sebelum menatap orang itu dengan kepalanya yang bertumpu pada kepalan tangannya. "Aku sedikit frustasi.."

"Apa kamu mengingatku?" orang itu kembali bertanya, membuat dahi Soonyoung kembali berkerut samar saat mencoba mengingatnya.

"Nu.. Nonu..?" jawabnya ragu membuat orang itu tertawa.

"Apa yang harus aku lakukan?" katanya pada diri sendiri, "haruskah aku tersanjung atau sakit hati, tapi namaku Wonwoo.."

Bibir Soonyoung cemberut. "Kalau begitu biarkan aku memanggilmu Nonu, itu mirip. Ingatanku sangat buruk.."

Wonwoo mengangguk setuju. "Kurasa, ingatanmu memang buruk.."

Mungkin Soonyoung minum terlalu banyak atau memang toleransinya terhadap alkohol tidaklah banyak, ia terlihat sedikit mabuk dengan wajahnya yang terlihat memerah.

"Kamu terlihat baik, apa yang membuatmu merasa frustasi?"

Soonyoung terkekeh dan memainkan jarinya di bibir gelasnya. "Bukankah aku harus bersikap seperti itu pada penggemarku?" Soonyoung cemberut, "aku merasa gagal melihatmu.."

Wonwoo menghisap rokoknya saat Soonyoung kembali menatapnya dengan alis berkerut. "Apakah aku gagal membuat penatmu hilang?"

Wonwoo menghembuskan asap dengan kasar sebelum mematikan sisa rokoknya pada asbak. "Bukan, tidak seperti itu.."

Soonyoung menggeleng pelan. "Kamu nerd dengan kacamata tebal, tapi kamu peminum dan perokok.." Soonyoung mengembungkan pipinya, "aku tertipu.." Wonwoo tertawa mendengarnya.

"Apa kamu mabuk?"

Soonyoung menggeleng pelan sebelum menegak minuman miliknya. Dia belum cukup mabuk, dia harus lebih mabuk lagi dari ini. Agar semuanya sepadan setelah mengecoh Jeonghan dan berhasil menyelinap di tempat ini. Tapi dia akan kesulitan menyetir jika itu terjadi. Dia menoleh dan menatap Wonwoo yang masih menatapnya.

"Apa kamu bisa menyetir?"

Gelas minuman Wonwoo sudah berada di bibir ketika ia bertanya, membuat laki-laki itu menyerit dan menenggak minumannya dengan cepat. "Ya, aku bisa menyetir."

Soonyoung tersenyum dengan pandangan tidak fokus. "Apakah kamu membawa mobil?"

Wonwoo terkekeh pelan dan menuang kembali minuman pada gelasnya. "Aku cukup miskin sebagai mahasiswa untuk membawa mobil."

Soonyoung mengangguk dengan senyum lebar. "Aku juga masih mahasiswa sepertimu.." Soonyoung menoleh dan menatap Wonwoo, "tapi bagus, maukah kamu menyetir untukku?"

TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang