Kepulan asap hitam membumbung tinggi di atas pegunungan kyoto.gunung yang biasanya menampilkan warna hijau kini diselimuti oleh cahaya berwarna biru elektrik terlihat hingga pusat kota Kyoto.semua mahluk tidak terkecuali hanya bisa terdiam sejenak untuk mengagumi keindahan dari api biru. pemandangan yang cukup langka setelah waktu 16 tahun berlalu. namun kali ini bukan satan penyebab utama nya
Ia lah Rin okumura seorang siswa akademi seijuji putra angkat Fujimoto shiro seorang exorcist berpangkat exwire putra biologis satanNafasnya seakan-akan diujung tanduk untuk menghilangkan raja najis menggunakan api biru miliknya dia harus mengeluarkan api sebanyak dia bisa . Hampir saja dia dikuasai oleh apinya lagi yang dia yakini menghembuskan nafas dengan kuat dalam sekali sentakan tidak peduli apa kata orang tentang kebahagiaan yang akan hilang saat kau melakukan
"Aku berhasil!!!!"teriak Rin
Mengepalkan tangannya dengan percaya diri sedikit kekaguman dia bisa melakukannya mengeluarkan api untuk membakar partikel yang dia mau Tanpa seorang pun yang terbakar atau pun terluka.
Suguro Ryuji melihat tingkah teman berekor iblis didepannya memandang nya dengan geli seorang anak yang dikatakan oleh semua orang adalah anak satan berselebrasi layaknya pemain sepakbola yang menjebol gawang lawan.dia yakin Rin akan melompat sejauh 3mil jika dia tidak kelelahan
Anak satan ada sedikit perasaan getir saat mengingat nya dia adalah salah satu orang yang menjauh darinya begitu mengerti kenyataan bahwa Rin adalah salah satu produk milik satan dia memiliki api biru juga penampilan nya tapi bukan karena itu dia marah karena sikap Rin selama ini yang selalu mementingkan kepentingan tim diatasnya .si idiot blueberry dia sematkan pada namanya akan berlari ketengah bahaya untuk timnya bahkan jika mungkin dia akan melompat dari lantai 4 jika itu untuk keselamatan kawan kawan nya .
Sifat yang sangat diapresiasi tapi yang membuatnya membenci Rin adalah Rin menyembunyikan fakta bahwa dia adalah anak setan ,mengambil beban untuk dirinya sendiri dan masih bisa tersenyum ramah
Yah anak itu sudah dapat pelajaran bukan darinya yakin suguro mengingat salah satu sesi perkataan nya dibawah penjara (volume 7 saya yakin )
Berhari hari,jam ,menit, detik sampai setiap fikiran fokusnya hanya untuk ini .tujuan nya agar teman-teman serta guru dan orang orang tidak takut padanya lagi
Seberkas gambar tatapan kecewa melintas di benaknya dia tidak menyembunyikan fakta dia adalah anak satan tapi dia tidak bisa menjadi satan sendiri dia menghargai setiap kehidupan . setiap nyawa setiap serat di alam semesta ini saat memasak ikan dia harus melakukan nya tapi jika membiarkan dia (ikan ) kesakitan itu lebih tidak baik bukan maka dengan satu tusukan penuh memotong ikan diarea vital ikan itu tidak akan pernah kesakitan lagi dan Rin tidak akan memasak ikan lagi terkekeh sendiri bagaimana bisa dia memasak dengan tangan yang terasa berat seperti ini badan nya ingin berbaring dan menutup mata untuk sejenak dia yakin bisa tidur lebih dari 11 jam seperti kebiasaan nya
Melihat keatas langit dimana warna biru kemerah-merahan mulai nampak .burung burung beterbangan serta angin terasa sejuk membelai rambut mungkin setelah ini akan turun hujan membersihkan udara yang terkontaminasi impure king
Jleb...
Benda logam menusuk dari Balik bahunya terus menerus mengirimkan rasa sakit tak tertahankan mendorong kedalam jiwa
Ohokk
Bau besi menyeruak dan membumbui udara dengan aroma yang bahkan Rin benci.
"Nah... kita bertemu lagi Rin "
Suara seseorang yang sedikit diingat nya siapa
"Saburata todo kukira ingatan mu lebih tumpul dibandingkan Yukio Kun juga lebih bodoh "
Srakk
Dalam sekali sentakan todo menarik pedang kurikara yang telah tertanam 15 cm dari tempatnya semua yaitu Rin
Melihat telapak tangannya rin bisa melihat warna merah yang selalu melekat sewaktu di sekolah dasar dan SMA masih dikenal sebagai anak iblis.dan yang terakhir adalah saat kebangkitan dirinya menjadi setengah iblis Apalagi warnanya sama.merah tua atau yang sering di sebut oleh orang barat adalah Crimson cairan berwarna merah yang mengalir melewati pergelangan tangan, telapak tangannya masih berusaha menutupi tapi seperti nya percuma saja semua orang didepannya sudah melihat termasuk Yukio dia orang yang paling khawatir jika dia bisa menebak dari raut wajahnya
"Masih bertindak kuat seperti biasanya keh okumura"
Jleb.akkkggghh
Kali ini Todo mendorong pedang kurikara lagi kedalam tubuhnya Rin bahkan bisa mendengar bunyi kres saat benda berkilau itu menusuk organ didalamnya .
.melihat bagaimana tanah Hitam dibawah kakinya Rin berpikir apakah dia akan berakhir seperti ini? mati tanpa perlawanan apapun ditusuk seperti sapi oleh senjata yang selalu dia bawa kemanapun ia pergi
Dengan gerakan cepat dia mengalihkan seluruh kekuatan untuk berbalik badan dan melakukan satu pukulan kepada si brengsek todo
Buak!
Sialnya lagi pria itu bergerak kebelakang dengan sangat ringan hampir seperti dia terbang dia bahkan mematahkan mata pisau kurikara dan meninggalkan di tubuhnya
"Ahaha patut ku hargai perlawanan mu okumura Rin.."senyum mengejek yang menyebalkan untuk Rin
Sruk..
Dia terjatuh kedalam genangan darah nya sendiri seperti sekantung daging.kedua tangannya masih menyimpan kekuatan untuk menopang pandangan matanya menyapu orang di depannya
Saburata todo adalah orang yang dia kenal beberapa kali kali pertama dia adalah orang kikuk dengan perkataan yang dieja tapi kenapa penampilan nya berubah kerutan itu menghilang dan apa-apa an api itu itu mirip seperti suguro fakta dia mencoba membunuhnya adalah hal yang ingin Rin ketahui
"Apa.."
"Oh jangan membuang buang energi mu untuk pertanyaan simpel seperti itu ..aku yakin pedang yang awalnya digunakan untuk membunuh iblis itu sudah menghancurkan jantung utama mu dan~aku juga akan menjawab nya untuk mu.."nada sombong dan terlalu santai yang keluar dari mulut todo
Rin Meskipun benci dia mengakui bahwa apa yang dikatakan oleh Todo benar .dia sudah diambang batas kelelahan yang dia terima dari pertempuran melawan raja busuk menguras semua energinya Apalagi dengan waktu tidurnya yang berkurang drastis dia bahkan butuh makan usaha kerasnya hanya agar bisa setengah terduduk seperti ini memperburuk keadaan
"Alasan ku membunuh mu adalah kau pengganggu untuk adikmu"
Gendang telinga nya menangkap nada jijik dia mendongak hanya untuk bertemu dengan seseorang yang seharusnya baru dikenalnya begitu pun dengan Yukio.
Bagaimana bisa dia (Todo) menyimpulkan bahwa dia hanyalah pengganggu untuk adiknya dia melakukan segala cara hanya untuk menyelamatkan adiknya dari kerumunan bullying sewaktu SMP, dia melompat diantara Yukio dengan anjing Bulldog yang gila,dia bahkan terlempar 3 meter dari jalanan setelah ditendang oleh roda container sepanjang 10 meter .
"Seorang yang mampu mengambil 2 maister di usia 12 tahun harus melindungi seorang putra satan betapa menyedihkan sekali..dia begitu terpaku pada dirimu bukan kau orang payah yang selalu membuat masalah bahkan tidak dapat bekerja dengan benar di toko kelontong "
Adiknya memang berbakat dalam segala hal.sedangkan dia adalah kebalikannya seperti dia adalah magnet yang mengundang masalah kemanapun ia pergi dia selalu dapat masalah bahkan ada seorang yang ingin membunuhnya saat dia tidur tapi apakah dia harus memikirkan waktu tidurnya disaat seperti ini?
Kedua bibir Todo terus saja berdengung di depan matanya seperti seekor lebah yang kehilangan sarang tapi apapun yang terjadi rin hanya bisa melihat sesekali seperti gambaran Picasso yang tidak bisa dia mengerti maksudnya
"JANGAN DENGARKAN DIA KAKAK!!!"
Ah suara adiknya sejak kapan dia begitu dekat apakah dia hanya terdiam seperti ini dalam waktu satu Minggu
"Bahkan aku yakin dia akan menjadi sebuah keajaiban dalam waktu 2 tahun seorang yang jenius pemegang maister doctors dan dragon.dapat memanggil 8 naiad kenapa harus tersandung karena kakak laki-laki nya yang bodoh "
Menggerakkan kakinya untuk berdiri tidak sesakit yang dibayangkan apa mungkin tubuhnya sudah tidak bisa merasakan apapun memandang penuh geram pada seseorang yang baru mengenal Yukio satu tahun dan dia meremehkan dirinya bagaimana pun dirinya adalah orang yang bersama yukio dari kecil
"Hentikan ucapan mu.."
Seringai menjengkelkan lagi apakah tidak ada wajah lainnya pikir Rin
"Kau masih bisa berdiri dengan luka seperti itu benar-benar anak setan"
Buakk
Buak buak
Sama seperti biasanya Rin meninju Todo tanpa memikirkan bagaimana darahnya berhamburan disekitar mengotori tanah dan wajah . meskipun demikian Todo tampak santai menghadapi pukulannya sedikit sayatan tidak berhasil dia dapatkan justru nafasnya semakin memburu
"Sudah cukup jangan berkelahi lagi kak!"
Tidak Belum dia menghina dirinya dengan penuh semangat bagaimana bisa dia diam saja bajingan ini harus di beri pelajaran pikir Rin
Detak jantungnya berdegup kencang melihat keluarga satu satunya terluka parah dan masih berkelahi di depan matanya
"Wondering boy...aku sedang menjelaskan pada kakakmu betapa baiknya engkau padanya..dan seperti yang kau lihat ceramah ku sudah masuk ke dalam hatinya bahkan aku tidak yakin dia punya hati.."Todo berucap seperti itu di tengah tengah perkelahiannya dengan Rin
Buak
Pukulan di bagian dada Rin mengirim dia sejauh 3 meter
Ohokk
Yukio hampir membuat gerakan terbang diantara Todo dan Rin , dia bisa melihat todo menggenggam pedang kurikara di tangannya dan darah yang keluar dari mantel Ponco crem kakaknya mengalir seperti sungai
"Menjauh dari nya!"
Lagi ..Yukio berteriak lagi seru Rin pada dirinya memaksa kedua kakinya untuk bergerak dia tidak mau Yukio melihat dirinya begitu lemah.tapi tidak seperti tadi sekarang sepertinya dia benar benar lumpuh setiap gerakan seakan membuka pintu dengan engsel berkarat berderak mengirimkan rasa sakit ke otaknya tanpa bisa merespon apapun
"Menjauh.."
Memiringkan kepalanya mirip seorang anak kecil yang baru masuk taman kanak-kanak Todo benar benar membuat sumbu Yukio terbakar
"Padahal baru mau seru lho tapi Yukio Kun tetap saja yang terbaik kok "
Suara base dengan wajah iblis seperti dirinya tidak sesuai dengan ucapan batin Yukio kepada Todo
" oke oke Yukio aku akan menjauh darinya"
Todo melemparkan kurikara ke sembarang tempat melihat orang orang ,memindai apakah semua nya sudah disini tersenyum congkak
"Seperti katamu Yukio aku akan menjauh darinya"
Dia menghilang dalam satu detik dan hadir tepat di depan Rin .
Plakk
Hanya dalam satu sapuan jari Rin terlempar ke arah kawanan murid exorcist tepat ditangan seorang gadis bersurai blonde
"Kakak!!"
"Rin!"
Derap kaki Yukio menerjang kakaknya terlihat jelas ketakutan dimata Todo .ia mengakui bahwa sedikit keluar jalur dari rencana tuan Lucifer sedikit improvisasi dalam tindakan tidak apa-apa kan toh anak satan itu tidak terlalu berguna menghilangkan sedikit bidak mephisto tentu menyenangkan
"Pemandangan yang indah Yukio Kun tapi sepertinya aku harus pergi aku mungkin ingin mengabadikan sedikit momen ini"
Tatapan mata Yukio seakan-akan bisa menembus jantung Todo setelah menusuk kakaknya dan melontarkan kata-kata an mutiara sesuai perilaku.memakan iblis karura dan mencoba membunuh imam besar Myo dharini dia masih mengeluarkan ponsel bunyi klik dan seberkas cahaya Blitz jelas dia mengejek dirinya
"Kalo begitu aku pergi dulu Yukio Kun Illuminati selalu menerima mu pintu kami terbuka untuk kunjungan mu "
Ketegangan sefikit berkurang ketika devil Phoenix wannabe mulai terurai menjadi serpihan kecil kertas yang terbakar
"Dia sudah pergi"
Sahut suguro dibelakangnya
Meskipun demikian dia tetap memandangi tempat todo .Yukio berjanji kali selanjutnya dia akan memastikan bahwa pria itu binasa sampai menjadi arang tidak peduli jika karura merubahnya menjadi semula.dia akan menghancurkan nya lagi dan mengirim jiwa Todo ke dasar neraka
"Rin.. tolong buka matamu.."
Shiemi menepuk dengan lembut wajah kakaknya . ekspresi wajah yang biasanya menampilkan kejenakaan dan kekonyolan termasuk dalam tindakan untuk sekarang hanya ada ketenangan.
"Kak.. bangun lah aku akan mengobati mu shiemi tolong balik badan nya ada luka yang harus ku tutup"
"Hai.. tolong yuki-chan "
"Kau tidak usah berkata seperti itu kakakku adalah tanggung jawab ku bukan sudah sewajarnya aku mengobati nya"
"Shiemi itu..."
Jari telunjuk suguro mengarah ke kemeja shiemi.warna putih sudah tidak ada semuanya berwarna merah pekat bahkan fokus utama lekukan yang menggambar kan dalaman shiemi tapi bukan itu yang dimaksud suguro melainkan darah..
Itu bukan darah shiemi itu milik kakaknya!
"Rin bangun..Rin !!"
Plak plak plakk
Intensitas tamparan shiemi bertambah dengan banyaknya bunyi yang dihasilkan bahkan meninggalkan ruam merah di kulit putih Rin
Rin!!
Yukio menarik tas medical di balik jubah exorcist miliknya.ada banyak botol kecil seukuran ibu jari dengan cairan berbagai warna ,jarum suntik berbagai ukuran , gunting bedah, pinset sampai kain kasa sebesar kepalan tangan
Memakai sarung tangan berwarna putih dan sebuah pinset dengan kapas diujung nya dia mulai membersihkan darah dari luka menganga di punggung kakaknya.
Shiemi melihat peluh mengalir dari sudut pipi Yukio dia ingin menggunakan tangannya untuk menghapus dengan tisu tapi bagaimana bisa saat kedua tangannya menyangga tubuh rin . Dia menunduk dan melihat Rin ekspresi tenang dan deru nafas yang bahkan tidak terasa membuat gambaran seakan-akan dia tertidur pulas
"Sial... jangan menyerah kakak kau punya mimpi menjadi paladin..kau berjanji akan melihat ku jadi dokter "
Gumaman Yukio di setiap gerakan tangan mengambil pinset dan menyelipkan di antara kedua bibirnya membuka luka Rin secara manual menggunakan jari tengah dan memasukkan ujung pinset hingga menyentuh sebuah permukaan yang terbuat dari besi tertancap kuat dalam daging Rin
Ini dia pikir yukio
Slap
Klangg....
Melempar sembarangan benda yang telah menusuk jantung rin
Dan mengusap peluh dengan tangan kiri yang tidak memegang alat apapun
Bagian tersulit baru akan dia lakukan ketika pendengaran nya tidak menangkap suara detak jantung Rin
Tidak mungkin pikir yukio ngeri
Shima terlalu sibuk dengan ponsel yang terus berdering tidak mengindahkan siapa yang memanggil dirinya lewat benda kotak dia langsung memencet tombol reject
"Ahhh ini gimana semua guru seijuji gak ada yang jawab para dokter dan heli juga belum datang Bonn katakan sesuatu "
" ..."
Suguro menatap patahan kurikara sepanjang 5 cm seluruh ujung mata pisau berwarna merah pekat apakah benar tadi senjata itu berada dalam tubuh rin
Keheningan menyelimuti kelompok exwire Semua pasang mata tiba tiba menatap ngeri saat yukio berteriak dengan panic
"Bangun Sekarang niisan!!"
Yuki..Chan cicit shiemi
Dia tidak pernah melihat wajah tenang Yukio berubah menjadi pucat air mata disisi mata torquise siap mengalir kapan saja
"Niisan! bangun jangan menyerah niisan!!"
"Apa yang terjadi disini"
Ucap shura dari belakang dia menggenggam pundak Yukio
"Jangan panik begitu kaca mata penakut Rin hanya tidur seperti biasanya kan aku yakin dia.."
"Arteri nya ... putus"
Ha.. otak shura berhenti untuk sejenak dia mengerti sedikit tentang ilmu kedokteran meskipun tidak sesempurna Yukio tapi dia yakin jika pembuluh arteri adalah saluran yang mengirimkan darah dari jantung ke seluruh tubuh jika pembuluh itu putus itu artinya
"Pendarahan di seluruh tubuh ..kau jangan bercanda yukio! Pembuluh itu tidak bisa terputus begitu saja"
Nada suara shura naik satu oktaf dia sama paniknya dengan Yukio tidak ada ahli medis yang mampu menyambung kembali arteri yang terputus dan jika itu benar karena pertarungan Rin dengan Todo itu berarti pembuluh darah yang terputus adalah pusat jantung sialan dia tidak akan membiarkan adiknya Dan juga murid nya pergi begitu saja
"HOI Rin bangun cepat bangun ...aku akan menghajar mu jika tidak bangun"
Rin...
Rin...
Dia hanya mendengar suara suara di kegelapan bergemericik seperti tetesan air memanggil dirinya,dia terjaga dengan mata tertutup menikmati keheningan yang menenggelamkan diri nya dalam perasaan nyaman .
Tidak ada yang perlu di khawatirkan
Tidak perlu cemas
Semuanya baik-baik saja
Ya benar katanya pada kegelapan
Dengan posisi kedua tangan memeluk kakinya dia tidak repot repot memikirkan bagaimana keadaannya yang telanjang bulat tanpa sehelai benang pun dia sendirian di sini rasa malu sepertinya tidak berguna
Kakak... kembali kumohon jangan tinggalkan aku sendiri kau.. keluarga ku terakhir kumohon.. suara adiknya bergema memanggil dirinya dengan penuh kesedihan Rin dapat merasakan beberapa getaran dari kata kata nya
Yukio bibir nya mengalun dengan lirih
Biarkan aku melihat mereka .. setelah itu aku akan mengikuti mu...
Berkata dengan ketiadaan seseorang pasti ada disekitar sini mungkin juga sesuatu
Silahkan saja.. sebuah suara menyahut
Dengan demikian terbuka setitik cahaya berwarna terang .Rin bergegas menuju ke arah cahaya terang yang semakin menelan dirinya keluar dari kegelapan
"Rin!!kau bangun syukurlah.."
Dekapan erat shiemi yang pertama menyambut dia bisa merasakan kedua pipinya basah oleh cairan basa, warna merah membekas di kemejanya dan surai yang menempel di wajah nya tampak terasa halus
"Niisan terima kasih Tuhan dia bangun juga Shima bagaimana dengan helikopter nya"
"Mereka sudah datang guru..Rin juga sudah bangun ya ampun kau hampir membuat guru kita mati berdiri tau Rin "
"Kenapa kau tampak lemah seperti itu heh.."
Sahut bon
Konekomaru memperhatikan ada yang berbeda dari Rin bagaimana bisa dia tidak membalas cibiran suguro
"Bon.."
"Apa konekomaru"
Suguro memperhatikan Rin sama seperti apa yang dirasakan oleh koneko ada yang tampak tidak beres dengan setengah setan
Rin hanya bisa melihat wajah cerah shiemi memahat dengan sempurna di ingatan bagaimana bibir kecil sangat pas bagaimana hidungnya terlihat sangat hidup bagaikan memandang kearah bulan purnama cerminan bola mata berwarna tosca begitu indah dan menenangkan
Andai saja aku bisa menggenggamnya dan membawa bersama maka dia akan melakukan nya sekarang yakin dia
Waktu mu sudah selesai Rin... sebuah suara berdengung di kepalanya
Melihat kearah shiemi dan menggenggam tangan Yukio dia yakini yang berada di sebelah dirinya
"Kak..ada apa.."
Sengatan sedikit menyesakkan dada dengan intensitas kian bertambah suaranya tidak mampu keluar mulutnya hanya bisa membentuk sebuah kata kata tersirat tertuju pada wajah shiemi
-__---__
Air mata nya mulai terjatuh membasahi pipi dia ingin menghapus nya tapi bahkan dengan kekuatan yang dia miliki yang dapat mengangkat sebuah kendaraan dia tidak mampu melakukan nya sekarang ,air mata nya sesuatu yang pernah dia lihat ..
Sesuatu yang terjatuh saat dia mengetahui siapa jati dirinya
Sesuatu yang dia lindungi
Jangan menangis..aku tidak apa-apa
Ingin dia katakan dengan lantang
Kau tak perlu menangis
Aku akan tetap disini bersama mu
Sebuah puisi singkat yang akan tertulis dalam hatinya dan tidak ada yang bisa tahu bahwa dia memiliki puisi untuk gadis didepannya
--___---
Semuanya akan baik-baik saja..itulah yang coba dia katakan
Genggaman tangannya semakin erat hingga dia yakin Yukio juga kesakitan
Bayangan shiemi mulai tidak terlihat jelas hingga pada akhirnya semuanya kabur
Rin !!
Rin!!!
Kakak!!!
Ctinggggggg...
Suara gemerincing menyambangi telinga dan seperti biasa hanya kegelapan yang menelan dia
Kakaknya terbangun! Yukio tidak pernah merasakan kegembiraan seperti ini sebelumnya bagaimana sisi saat seseorang yang tertidur cukup lama dan kau berusaha membangun kan nya dengan Omelan panjang kegiatan yang setiap pagi dia lakukan sekarang
Lihat kedua mata kakaknya mulai terbuka menampilkan cahaya kehidupan seperti biasanya meskipun ada sedikit kelelahan
"Shima bagaimana dengan helikopternya!"
Kakak nya harus segera diobati dia hanya bisa mencegah pendarahan di luar di belum bisa menghentikan pendarahan di dalam tubuh rin
Semoga saja kakaknya dapat bertahan sampai dokter profesional yang dikirimkan oleh mephisto datang
Sedikit keanehan yang ditunjukkan oleh Rin
Bagaimana kakaknya tidak melompat seperti biasanya, bagaimana tidak ada kata kata yang keluar dari mulutnya , bagaimana bisa wajah nya tampak konstan , bagaimana kulit nya semakin terasa dingin pandangan matanya tidak terlepas dari shiemi tapi fakta bahwa dia Sekarang sedang merasakan kesakitan dengan seberapa eratnya genggaman tangan kanan menggenggam lengan ber sarung tangan putih miliknya
"Kak.."
Semuanya akan baik-baik saja..
Gerakan bibir Rin membentuk kata kata yang tidak sinkron dengan keadaan apanya yang baik baik saja dia terluka,dia tidak bisa bergerak dan tadi dia tidak bisa mengeluarkan suara apanya yang baik baik saja
"Shima!"
"Ya itu helikopter nya datang guru"
Cepat datang dokter brengsek kakak tidak bisa bertahan lagi umpat yukio
Semakin lama kedua matanya kembali menutup dari balik kelopak ,Yukio bisa melihat jika kehidupan mulai meninggalkan tubuh rin
"Cepat dasar brengsek!"
Seru dia pada sekelompok orang berbaju putih mereka berjalan sangat lambat bahkan semut bisa mendahului langkah mereka
"Tenang guru "
Tidak tidak ada waktu lagi kakaknya sudah tidak bernafas dia tidak bisa merasakan dadanya naik turun dan suara detak jantungnya semakin lambat dia tidak punya waktu lagi dan dia tidak mau sendiri !
"Jangan pergi Rin!!"
...--..
"Tante kemana kita akan pergi"
"Kau tahu Rin "
"Apa?"
Entah bagaimana dia menyusut menjadi anak berusia 5 tahun kaos hitam yang dikenakan dirinya menjadi kaos olahraga bercorak putih kusam dengan tambalan disana sisi , celananya juga menjadi celana olahraga sebetis kedua kakinya telanjang dan bisa merasakan dinginnya lantai dibawah
Sejauh mata memandang hanya ada kekosongan sejauh dia lihat hanya ada dia dan wanita ini , genggaman tangannya begitu erat dari yang bisa dilihat Rin , wanita disebelahnya adalah seorang wanita di pertengahan masa pubertas sekitar 17 tahun mungkin 19 rambutnya berwarna coklat gelap, untuk warna kulitnya Rin dapat melihat hanya dari tangan satu satunya bagian yang tidak tertutup pakaian ,peach hampir seputih kulitnya
"Kemana kita pergi"
"Kau tahu tidak Rin di dunia ini ada 3 dunia lagi lho"
"3??"
Memiringkan kepalanya Rin benar benar tidak tahu jika ada 3 dunia ayah nya pernah bilang jika hanya ada Asiah dan gehena kan
"Pertama kali kau di ciptakan kau akan berada dalam alam barzah"
Wanita yang bersamanya menempelkan tangan kiri kearah perut
"Tempatnya ada dalam rahim seorang ibu "
Tanda tanya kembali mengitari kepala Rin
"Disitu?? Apakah rin muat"
Ahaha suara terkikik menyambangi telinga Rin
Wanita didepannya menoleh dan tersenyum manis
"Bahkan dua diantara kalian semua lho "
"Yukio juga muat??"
Em senyuman wanita didepannya sungguh terasa hangat Rin tidak peduli dia berjalan kemana pun asal wanita ini tetap menggenggam tangan nya
Getaran seribu kupu-kupu melayang di perutnya Rin belum pernah bertemu dengan wanita ini tapi kenapa tidak ada perasaan asing di hati seakan akan wanita ini memang harus disisinya
"Apakah rin punya ibu?"
Sejenak langkah wanita didepannya terhenti dia menoleh dan kali ini Rin bisa melihat warna bola mata berwarna senada dengan dirinya
"Kenapa Rin bertanya seperti itu "
"Um.. entah tapi dulu Yukio pernah bertanya pada ayah dan..hemm"
Dengan cemberut dia menjelaskan alasan ayahnya
"Dia berkata kami lahir dari sebuah semangka!"
Tawa meledak dari bibir didepannya
"Ahaha dari semangka"
"Ya ayah berkata seperti itu "
apakah ada lucu pikir rin
Sebelum dia dapat mengatakan apapun wanita itu mendekat kan dirinya dan memeluk tubuh mungilnya yang hanya mencapai pinggul
"Rin dan Yukio punya ibu kok.."
Mengusap rambutnya secara perlahan beberapa kali merasakan untaian berwarna navy miliknya Rin mendongak
"Benarkah?"
"Em .."
"Rin ingin bertemu ibu.. bisakah kamu menemukan ibu Rin "
Mungkin tidak bisa dilihat oleh Rin tapi wanita didepannya tampak sedikit menegang mendengar ucapan Rin , genggaman tangannya berhenti membiarkan kedua tangan kecil tampak penuh semangat,poni rambutnya menutupi pandangan
Rin sangat semangat sekali ,selama yang dia tahu dia belum pernah melihat seseorang yang mau dia panggil ibu bahkan beberapa ibu melarang dirinya untuk mendekati anak anak mereka"Kapan kita akan mencari nya Tante Rin sudah benar-benar ingin bertemu dengan ibu.. hehehe tunggu Yukio pasti akan iri padaku dia orang yang selalu bertanya pada ayah tante??"
Tidak ada jawaban dari seseorang disebelah kanan nya membuat Rin melihat dengan rasa penasaran
kenapa menangis batin rin panik
Apa yang salah dengan dirinya apakah dia menyakitinya kenapa dia menangis apa mungkin dia tidak mau mencari ibu dengan dirinya
"Tante.. jangan nangis..Rin Rin gak akan minta Tante cariin ibu kok "
Kedua tangan kecil mengepal, pandangan matanya tidak mampu melihat kearah Tante
Srakk
Tubuh mungil berusia lima tahun menegang sesaat setelah wanita yang sedetik yang menggandeng tangannya Sekarang memeluk erat
Rin tidak mengerti apa yang terjadi wanita ini aneh dia bisa tersenyum ramah padanya selanjutnya dia menangis dan dekapan ini bisa meremukkan seluruh tulang tulangnya
"Um..tante"
Dekapan erat wanita ini mencegah dirinya untuk berlari menjauh
"Aku...hiks ibumu..aku ibumu..aku ibumu..Rin hiks "
"Ibu.."
4 kata yang masih di cerna oleh otak kecilnya wanita didepannya ini adalah
"Ibu..tapi"
"Aku..ibumu"
Rin meringis memikirkan Yukio bagaimana bisa dia menemukan ibu mereka segampang ini oh dia pasti akan menghajar dirinya saat bertemu pikir Rin
--___---
"Sudah berapa lama dia melakukannya"
Shima berkata dengan hati hati
Sedangkan suguro yang ditanya tidak menjawab apapun dia hanya bisa melihat orang yang menjadi guru mereka di ilmu farmasi exorcist
"Yukio.. berhenti kau sudah melakukan ini selama 5 jam Rin..Rin sudah pergi"
Rin kakak tertua nya satu satunya keluarga yang tersisa terbaring membiru usahanya untuk memberikan pertolongan pertama gagal semua pendarahan yang terjadi menjadi pemicu utama kematian kakaknya
Meskipun dia yakin dengan luka tusukan 2 kali yang menghancurkan seluruh jaringan organ vital Rin harus nya tidak bisa bergerak dalam waktu lama hingga bantuan medis datang tapi pertarungan rin dengan Todo selama 15 menit memperparah kondisi ini
Dia harusnya bisa bertahan 30 menit dengan darah setengah iblis
Ke dua tangannya sudah tidak bisa di gerakkan lagi sedikit trauma otot dan kelelahan dari memberikan CPR kepada rin berharap bisa membuat jantung kakaknya berdetak lagi
Melihat wajah damai kakaknya semuanya tampak seperti dia tertidur
"Kau.. tidak bisa seperti ini.."
Mengepalkan tangannya
"Kau meninggalkanku sendiri!! jangan melihat ku dengan wajah bodoh seperti itu"
Suara yukio penuh penekanan
"Kau yang berkata akan memperlihatkan dirimu pada ayah..Rin "
Suara yukio kian lirih
"Kau berjanji untuk melihat ku menjadi dokter.."
Air mata mulai mengalir dari sudut matanya
"Kau.. berjanji ingin menjadi paladin terkuat"
Murid murid asuhan nya memandang dirinya dengan rasa iba ,mulut mereka tertutup,langkah mereka tidak mampu terhenti di satu tempat
Jika dibutuhkan seribu waktu untuk membuat satu nafas keluar Yukio akan bersedia melakukannya
Permukaan tanah terasa lebih hangat dibandingkan kulit kakaknya,Yukio memandang wajah kakaknya mereka mirip.ayah dan Rin kenapa mereka bisa pergi semudah itu meninggal kan dirinya
"Yuki Chan.."
Sedikit sentuhan yang menenangkan dari shiemi mengurangi sedikit ketegangan
"Hiks...hiks.."
Shiemi mendekapnya tidak peduli seberapa tangguh Yukio dalam menghadapi iblis, meskipun dia tampak kuat saat memegang kedua senjata di tangannya tapi saat ini dia melihat kelemahan Yukio
Kelemahan yang terjadi saat Rin pergi, kakak kembar yang lahir bersama dia hidup lebih dari 15 tahun di Gereja , tumbuh dan berkembang bahkan pertengkaran dan perkelahian diantara mereka
Mereka berdua memiliki ikatan persaudaraan sejak lahir dan harus terpisah karena kematian
Yukio mengeluarkan segala kesedihan dipangkuan shiemi suara kesedihan yang membuat shiemi menutup matanya.
_---___--
Keduanya melanjutkan perjalanan langkah kaki mereka tidak berhenti salah satu diantaranya berlari dengan riang
"Menurut mu Yukio akan kesini ..ibu"
"Suatu hari nanti Rin kita tidak mengharapkan dia sekarang kan "
"Ya..
End of chapter

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Re: BOND! Fanfiction Ao No Exorcist Crossover
Teen Fictionbahkan dalam mimpi terburuk nya yukio tidak pernah bisa membayangkan bagaimana jika kakaknya Rin pergi meninggalkannya namun kenyataannya tidak demikian Rin dibunuh oleh saburata Todo tepat di depan matanya setelah kakaknya berhasil menaklukkan im...