from bone to ash

226 12 4
                                    

"hanya ayah dan kakak mu lah yang kau miliki ayahmu Shiro Fujimoto sudah meninggal dunia bagaimana jika kakakmu juga mati apa yang kau punya lagi.. okumura Yukio "
"Jika kakakmu juga  mati "
"Kakakmu juga mati.."
"Mati.."
Suara saburata todo bergema dalam kepalanya
"Tidak...kakak ku belum mati"
Dia bergumam sendiri dalam tidurnya , matanya tertutup upaya yang tidak berguna dia tidak bisa benar-benar tidur dengan nyenyak, ketika kelopak matanya melihat dengan jelas ke sekeliling dia menyadari bahwa dia hanya bisa memejamkan mata 3jam hanya untuk di ganggu dengan suara jelek saburata todo
Pukul 3 pagi disaat semua orang terlelap dalam mimpi dia selalu terbangun , melihat kearah papan kalender angka 30 bulan Maret menunjukkan Hitungan hari ini
Tepat 1 bulan setelah kematian kakaknya pada misi fujou hen , mephisto memberikan sebuah penghargaan bagi para exwire atas berhasil nya mereka melakukan misi mereka ditempatkan di tingkat pasukan lapangan 1 hanya satu tingkat diatas exwire tapi khusus untuk kakaknya dia mendapat kenaikan tingkat paling tinggi satu tingkat dibawah nya jika dia disini mungkin dia akan berlagak sok dengan seluruh gigi terlihat jika dia bisa menjadi paladin lebih cepat dibandingkan nya
Jika dia disini
Pikir yukio melihat sebuah potret diatas meja gambar dia dan kakak serta ayahnya tersenyum manis di tepi pantai di sebelah pigura ada sepiring makanan yang mulai membeku
Ukobach koki masakan di apartemen nya masih memasak untuk dua orang satu piring selalu disediakan diatas meja milik kakaknya di kamar
Dia (ukobach) tidak mengerti konsep kematian seorang iblis yang di kontrak mephisto untuk memasak di apartemen tidak mengerti konsep kematian dimana salah satunya adalah orang mati tidak membutuhkan makan
Saat yukio melihat ukobach menyajikan dua buah piring dia berfikir apa iblis itu tidak mengetahui tentang kakaknya dan hendak memberitahu
"Saya terbiasa memasak untuk dua orang salah satu nya biarkan saja"
Meskipun baru mengetahui jika ukobach dapat berbicara tapi yukio dapat mendengar suara nya tampak sedikit lirih
Bukan cuma dirimu pikir yukio
Dirinya juga masih tidak percaya jika kakaknya telah pergi yukio masih melihat kearah kamar nya pada pukul 6 pagi untuk membangun kan kakaknya
Saat dia melihat kamar tidur nya dia sempat mengira akan hadir sosok yang Masih bergelut dengan selimut seperti bola kapas tidak ada dia Hanya menghela nafas
Dia melakukannya lagi dia lupa bahwa kakaknya sudah dimakamkan di samping ayahnya tempat dia berbaring tidak disini lagi
Tap..
Yukio tidak tau Apalagi yang harus dia lakukan melihat kamar disebelah tempat tidur nya terasa sangat dingin fakta bahwa tempat itu masih sama dengan terakhir kali di tinggal oleh pemiliknya membuat sedikit senyuman di benak
Seprai masih berada pada posisi terbalik diatas lantai selimut menggantung di pinggiran selimut beberapa kertas berserakan di meja , bungkus camilan banyak bertebaran di sekitar tempat sampah
Memungut beberapa diantaranya dan memasukkan kedalam tempat yang seharusnya
"Seharusnya memang seperti inilah ...rapi "
Dan kosong lanjut dalam hati
Mengambil salah satu buku cerita anak-anak yang mengisahkan tentang sebuah taman yang di tumbuhi setiap tanaman ,
Taman amahara yukio yakin ini adalah buku yang dia berikan sebagai salah satu bacaan untuk kakaknya dan dia percaya begitu saja
Benar benar seperti anak-anak pikir yukio
Bagaimana pun kakaknya baru bisa melihat hal gaib setelah ulang tahun ke 15 bukan hal aneh jika dia harus mengawali pelajaran dari yang paling mendasar bukan dan kakaknya bukan tipe orang yang menyukai teori
Di atas tempat tidur ada box berdiameter 1 meter berwarna coklat mephisto menyuruh dia untuk mengemasi barang-barang milik kakaknya dan menyimpan di tempat yang dia mau tapi melakukan hal itu sama saja membuat Yukio untuk sadar bahwa kakaknya tidak akan kembali lagi
Melupakan lebih sulit dibanding dengan mengingat
Terutama jika menyangkut keluarga nya
Aku akan terus terpaku pada kepergian kalian berdua pikir yukio
Dia mengambil beberapa gambar foto dan buku buku milik kakaknya tak lupa sepotong besi kurikara
Ujung tajam mata pedang yang mengambil nyawa kakaknya masih dia simpan dan tidak ada seorang pun yang mengetahui hal itu termasuk keluarga myodharini tempat asal pedang tersebut
Dia mengambil sebagai salah satu kenangan dari kakaknya dia memasukkan beberapa potong pakaian  yang kebanyakan berupa kaos dan celana pendek berbahan jeans
Jaket berwarna Navy dan jepitan rambut milik suguro
Serta salah satu Tote bag milik shiemi yukio membayangkan bagaimana manisnya sifat kakaknya ini dia menyimpan nya  barang barang yang menurutnya tidak berguna
Memikirkan hal itu membuat sesuatu yang kosong kembali menghantui dirinya
Mungkin dia perlu menemui mereka kedua orang itu sudah satu bulan bukan
-___-----
Memasuki area parkir pekuburan umum yang terletak 500 meter dari pusat kota Yukio mengerti tentang kenapa tempat ini sangat suram dan di penuhi dengan aura kematian
Setiap batu nisan disini terlihat usang dan ditumbuhi banyak lumut , rumput ilalang bahkan burung gagak banyak sekali yang bertengger di atasnya
Burung pembawa pesan Kematian di Yunani dia dikenal sebagai peliharaan seorang dewi ,di Jepang sendiri burung itu bernama ... Adalah salah satu burung yang melambangkan kematian dia diyakini dapat melihat seseorang yang akan meninggal dunia tempat dia memang paling cocok adalah disini
Menyapu pandangan bagaimana tidak hadir seorang mahluk hidup dari golongan nya berjalan beberapa meter dia dapat melihat seseorang dengan wujud transparan terpaku dalam satu pandangan yang mengarah ke batu nisan
Yukio tidak mengindahkan mahluk halus disampingnya dia hanya terus berjalan
Kemampuan melihat nya meningkat lebih tajam dia tidak membutuhkan kaca mata lagi  sekarang dirinya bisa melihat dengan mata telanjang lebih fokus dan lebih jelas
Penglihatannya juga lebih tajam dari kebanyakan exorcist dimana mereka hanya bisa melihat mahluk halus seperti iblis dia dapat melihat roh seseorang
Seperti salah satunya disamping penglihatannya tidak pernah sejelas ini apakah itu ada hubungannya dengan kematian kakaknya
Langkah kakinya berhenti disebuah batu nisan dengan foto kakaknya yang tersenyum membuat pikiran nya melayang akan lebih baik jika itu juga dapat bergerak dan memberikan pelukan
Dia berjongkok dan mencabuti rumput hijau yang mulai tumbuh mengelap beberapa noda yang menempel di batu nisan dengan lembut seakan-akan batu didepannya dapat menjerit keras jika dia perlakukan dengan kasar
Gerakan tangannya terhenti di ukiran nama dia menelusuri setiap tekstur garis
Rin okumura
13 03 xxx
Seorang anak ,kakak dan teman yang berharga semoga selalu dalam lindungan Tuhan
Yukio berharap sebanyak dia bisa jika semuanya mimpi tapi sebanyak apapun dia memanjatkan doa dia harus menghadapi kenyataan lebih pahit semuanya telah pergi meninggalkan dirinya menengadah ke atas dimana langit mendung dengan sedikit cahaya matahari mengintip
Seperti inilah pemakaman kakaknya dulu
Tidak hujan ataupun terang tapi semuanya terasa suram
Shura tidak hadir karena sakit perut yang yukio yakini hanya sebuah alasan belaka dia melihat para anggota Gereja semuanya tampak tidak percaya seperti dia dan untuk beberapa teman teman Rin yang juga murid nya
Shiemi paling terpuruk dia tidak dapat menghadiri pemakaman sejak tadi malam shiemi menderita demam tinggi dengan sesekali sadar hanya untuk mengetahui sahabatnya Rin meninggal
Saat peti mati yang berisi jasad kakak laki-lakinya mulai di turunkan dia mencengkeram erat dadanya , sudah bertahun-tahun dia melatih dirinya untuk tidak pernah menggunakan emosi disetiap misi tapi untuk kali ini bolehkah dia menangis.
Bolehkah dia bertindak cengeng..
Tap..
Sentuhan di pundak menyadarkan dirinya
"Menangis lah Yukio..Rin juga melakukannya saat kepergian shiro kau boleh melakukan hal yang sama"
Menoleh dan melihat salah satu pengasuh masa kecilnya
Maruta Hanya terdiam sejenak
"Semua exorcist memiliki resiko seperti kakak mu tapi kau harus tahu ada suatu kebanggaan saat kau bisa meninggal dunia karena nya ..dan Rin pasti merasakan perasaan itu sama seperti ayahmu yukio"
Bukanya mengurangi sedikit kesedihan yukio cengkraman tangan maruta seperti menampar nya
Dia orang yang dilatih oleh ayahnya saat berusia 6 tahun hanya agar bisa melindungi kakaknya
Dia orang yang lebih dulu mencapai puncak dibanding kakaknya dan dia hanya bisa diam saja melihat saburata todo membunuh kakaknya di depan mata
Dia tidak mampu menyelamatkan kakaknya padahal dia adalah orang yang akan mendapatkan lisensi sebagai dokter dua bulan lagi
Apanya yang dokter jenius!
Apanya yang anak ajaib
Kau hanya sampah!
Kau menyalahkan kakakmu atas kepergian shiro!
Kau tidak bisa mengobati kakak mu
Kau membiarkan dia mati!
Mati!
Mati!
Yukio mencengkeram erat dadanya dia tidak bisa menyangkal suara suara yang bergema di telinganya
"Ahhhhhh!!!!"
Back to now
Bahkan hingga hari ini dia bisa mendengar tawa disetiap kata kata yang terus menerus berdengung di telinga
':Apaan bayi bodoh apakah kau akan menangis seperti lembu memanggil nama kakaknya kak.. kakak... kenapa kenapa kyahaha kau menyedihka':
....
Diamlah! Balas Yukio
Melihat keatas langit yang seperti nya akan segera menurunkan seribu pasukan berkuda yang terbuat dari benda cair Yukio mulai beranjak.
"Sampai di sini dulu kakak ayah aku akan menjenguk kalian 2 bulan lagi.."
Seakan-akan dia dapat melihat wajah rin sedang mengerucutkan bibirnya
"Aku tahu itu lama tapi .. akhirnya aku bisa mendapatkan tempat magang disebuah rumah sakit di Tokyo "
Melihat sekali lagi pada batu nisan di depannya dia bisa membayangkan kakaknya tersenyum cerah dan berkata kata penuh semangat bahwa dia luar biasa
"Aku memutuskan untuk keluar dari order"
Melirik ke arah batu nisan di samping dengan ukiran nama shiro Fujimoto
"Aku memilih untuk menggapai impian ku ayah ..aku tidak mau ada orang lain yang harus mati karena tidak bisa ku tolong lagi sudah cukup aku menjadi exorcist aku tidak mau berhubungan dengan order ataupun Illuminati aku memikirkan diriku sendiri seperti katamu jadi sesuatu yang kuinginkan jadi tolong katakan sesuatu!"
Menunduk dengan hormat seakan-akan ayahnya masih berdiri didepannya dan tersenyum
"Lakukan apa yang kau mau Yukio.."
Gendang telinga Yukio mendengar suara ayahnya disekitar pekuburan saat dia mendongak dia dapat melihat dengan jelas untuk sesaat shiro Fujimoto tersenyum ramah dan mengusap rambutnya seperti biasa
"Raih keinginan mu Yukio "
"Yakk semangat!"
Disampingnya Hadir juga kakak laki-laki nya dengan senyum sepanjang wajah yang menampilkan gigi seri
"Ya!"
Untuk kali ini air mata nya terjatuh karena perasaan senang bahwa dia menyadari jika mereka tidak meninggalkan dirinya
"Hiks..hiks...hikss"
Kilau cahaya menyinari Yukio beserta dua mahluk transparan untuk sesaat sang waktu berhenti berputar memberikan sedikit detik untuk melepaskan rindu dan tangis selama ini .
Deru mesin Shinkansen membelah malam.
Pundaknya terasa letih setelah menengok kakak dan ayahnya dia langsung berkemas untuk keberangkatan jam 3 dini hari terlalu pagi memang tapi hanya itu waktu yang pas untuk nya.
Dia akan melihat lihat apartemen yang akan dia sewa selama di sana dan tidur setidaknya 3jam setelah nya dia baru menjelajahi kota
Baru kali ini dia pergi jauh tanpa seseorang bukan
Kertas katalog rute Shinkansen di genggaman tangann memberikan sedikit petunjuk dimana ia akan berakhir
Hanya berjarak Beberapa menit dengan naik taksi dan dia sudah sampai di tempat dia akan menetap sementara
Sebuah bangunan berlantai 15 dan dia ada di paling puncak
"Pada akhirnya aku hanya bisa menyewa yang paling murah bukan"pikir yukio
4000 Yen adalah harga satu kamar nya dan dia mendapatkan potongan harga 1000 Yen jika dia mau menempati lantai teratas cukup menggiurkan bagi yukio uang yang dia kumpulkan sewaktu mendapatkan misi masih sangat sedikit untuk bisa bertahan di kota Tokyo setidaknya dengan menghemat 1000 Yen dia bisa menggunakan nya untuk keperluan lain.
Memasuki gedung apartemen dia disambut dengan cahaya berwarna terang yang terpancar dari lampu akrilik yang digantung ditengah ruangan meja resepsionis tepat disampingnya kirise sedangkan untuk lift ada di sebelah kanan tepat 5 meter dari pintu utama , melihat jam tangan sebesar biji kenari pukul 4 pagi dia bisa beristirahat sejenak , melangkah kan kaki menuju lift dan memilih tombol yang akan mengantarkan dirinya
Yukio menikmati perjalanan singkat dari seijuji ke Tokyo Hanya memakan waktu satu jam dia bisa saja menggunakan kunci sihir pemberian mephisto tapi tanpa dia ketahui tempat tujuannya itu sama saja akan membuat dirinya tersesat bahkan mungkin lebih jauh dari tempat tujuannya
Mungkin setelah ini dia akan kembali ke seijuji untuk mengambil barang-barang yang masih tertinggal pikir nya
Greek.. pintu lift .
terbentang lantai marmer berwarna putih yang seakan-akan menyambut dia langit langit diatasnya berwarna senada , melihat setiap nomor yang berada di setiap pintu dia harus mencari nomor 235
Tap
"Ini dia"
Membuka pintu dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanannya mencari cari saklar lampu
Cklek
Hal pertama yang dia tangkap adalah kesan minimalis ruangan yang akan dia tinggali , sebuah kamar dengan luas 4 kali 9 meter terdiri dari dua ruangan yang disekat oleh tatami (penyekat ruangan yang terbuat dari bambu) ada sebuah televisi berukuran 21 inc dan sebuah freezer pintu satu dengan gambar Bunga bunga menempel di permukaan nya , satu buah meja berukuran satu meter yang terletak di ruang utama juga sebagai dapur untuk peralatan masak . sepertinya ada beberapa barang yang harus dia beli
Panci serta piring dan gelas untuk dirinya meskipun ada 3 buah piring yang masih tertata rapi tapi siapa tau tamu sebelumnya adalah penderita penyakit yang bisa tertular dari benda-benda sepele yukio harus ekstra hati-hati bukan dia calon dokter
Untuk ruangan yang akan dia gunakan sebagai tempat tidur dia cukup puas . bagaimana tidak ada dua buah futon serta fentilasi yang cukup besar mengarah langsung ke arah belakang dimana pemandangan kota jelas terlihat dia menyibakkan gorden berwarna putih dan yang tersaji adalah view paling dicari oleh para penulis untuk mencari imajinasi .
pemandangan kota Dengan kerlap kerlip lampu serta hiruk pikuk didalamnya ,dia dapat melihat Tokyo tower dan taman hiburan dari sini bahkan jika dia merentangkan kedua tangannya dia bisa meraih keduanya diatas kepalanya   bintang bintang terlihat jelas jejak milky way samar samar menghiasi langit seperti sebuah kain kasa membentang luas sejauh mata memandang .
Harga 3000 Yen memang pantas untuk tempat ini pikirnya
Fuh.. tercipta asap yang terbuat dari udara pagi  keluar dari mulut dan membentuk sebuah kepulan
Lebih baik dirinya segera kembali ke dalam jika tidak mau menderita hipotermia
-..--.--
"Jadi ini dia si jenius dari seijuji gakuen"
Tatapan matanya terfokus pada satu tempat dimana sebuah diagram laporan tentang seseorang
"Okumura Yukio.. dapat melakukan operasi pengambilan benda asing secara otodidak.."
Melempar sembarangan ke atas meja, benda yang terbuat dari salah satu serat pohon berwarna putih yang terbiasa di gunakan untuk menulis berhamburan ke segala arah
"Meskipun pada akhirnya dia gagal melakukan nya"
Mengalihkan perhatian nya pada seseorang di depan matanya, memperhatikan dengan seksama bocah remaja yang di yakini orang orang sebagai salah satu keajaiban okumura Yukio
"..."
Genggaman tangannya mengerat kala seseorang yang akan menjadi mentor dalam waktu 3 tahun nya disini , mengungkit soal kematian kakaknya
"Tapi untuk bisa melakukan operasi besar dengan tangan mu sendiri itu mustahil Yukio Kun.."
Mendongak dan tatapan matanya bertemu dengan wajah ramah seseorang yang mencerminkan jiwa ke bapakan
"Bahkan untuk diriku.."
Tidak mungkin batin yukio
Bagaimana orang di depannya tidak yakin akan kemampuan nya sendiri dia adalah orang yang menjadi idola Yukio , sedari kecil dia sangat mengidolakan sosok dihadapannya ,dia mampu melakukan operasi tingkat tinggi seperti menyambung lengan yang terputus karena mesin gergaji dengan sempurna,dia mampu membuat bayi yang tidak bernafas kembali hidup dia ..dia adalah keajaiban pikir yukio
"Ahaha..kita bukan Tuhan Yukio seperti yang kau alami ..aku juga pernah gagal menyelamatkan seseorang dengan tangan ku dan disini kau mengalami sendiri bukan... pendarahan di seluruh tubuh..organ vital jantung hancur dan saraf nadi arteri terputus Apalagi jika yang mengalami adalah orang terkasih hambatan mental yang cukup berat bukan.."
Ada nada miris di suara yang keluar dari orang di hadapannya , sedangkan untuk Yukio dia benar-benar terkesiap di atas laporan yang dibuatnya tidak tercantum akan status rin sebagai kakak laki-laki  tapi kenapa dia bisa mengerti ikatan keduanya
"Aku bisa melihat dari nama kalian yang hampir sama dan foto ini memiliki kemiripan dengan mu siapakah dia yukio Kun "
"Kakak laki-laki saya..satu satunya keluarga ku"
"Pasti berat untuk mu bukan.."
Yukio dapat mendengar degup jantungnya sendiri dia tahu orang di ini sedang menguji seberapa kuat dirinya baru kali ini dia menemukan ketakutan pada orang selain ayahnya , bahkan dalam satu kali pertemuan dokter ...ini dapat membaca perasaannya seperti sebuah buku.
"Kalo begitu aku belum bisa menerima magang seperti mu Yukio Kun "
"Ha.?ke.. kenapa"
"Di lapangan kita diharuskan untuk mempunyai mental yang kuat karena bagaimanapun jika tim medis tumbang bisa di pastikan pertempuran akan dimenangkan oleh lawan dan aku tidak bisa menerima seseorang dengan hati yang lemah.."
Dokter yang akan menjadi tutor nya menolak dia ..
Tidak dia sudah ada disini !
Dia harus bisa bekerja di sini tujuannya akan tercapai dengan dia disini yukio apa yang harus dia lakukan
"Aku tidak lemah!!"
Teriakan nya bergema di seluruh ruangan
"Aku berusaha untuk menjadi kuat"
"Usaha mu tidak berguna untuk kakakmu dia tetap saja mati"
Degh tanpa menatap Yukio dokter bergelar profesor itu membuatnya bungkam
"Semua yang kau lakukan sia sia"
"Tidak.."
"Dia tidak akan menyalahkan aku..aku sudah berusaha untuk menyelamatkan nya aku..aku akan menjadi dokter !"
Dia harus yakin apapun yang keluar dari mulutnya adalah kebenaran dia ingin menyelamatkan seseorang dengan tangannya sehingga tidak ada yang akan terluka karena dia orang orang yang akan dia lindungi
"Untuk siapa kau melakukannya kau sudah kehilangan kakakmu .. untuk siapa lagi "
Ucap dokter penuh penekanan
"Aku.."
Dalam pandangan Yukio terlintas beberapa orang orang yang bersama dengan nya shiemi.suguro.bahkan shura tapi untuk benar benar bisa menggugah hatinya seperti Rin masih belum ada yang bisa
"Aku tidak tahu... tapi aku pasti akan menjadi dokter!!"
Tatapan matanya tidak tergoyahkan dalam bola mata berwarna hitam gelap
"Jawaban mu masih belum memuaskan tuan Yukio tapi .. untuk menjadi seorang yang akan menyelamatkan kurasa sudah cukup selamat kamu diterima sebagai magang di rumah sakit ini kuharap kau bisa membuat ku bangga yukio"
Tangan sang dokter terulur menunggu balasan darinya ,Yukio menggenggam erat dengan kedua tangannya
"Terimakasih tuan.."
"Takamasa iki"
"Takamasa san!"
"Aku suka dengan seseorang yang bersemangat seperti mu "
Tawa keduanya meledak membangun sebuah ikatan tutor dan asisten

End of chapter

Saya: untuk beberapa alasan saya membuat Yukio tampak emo bagaimana pun dia akan sendiri an tanpa kamu*nunjuk Rin*
Rin :kau benar benar jahat satu satunya author yang membuat aku mati!! Kau punya dendam apa padaku hahhh

Yukio : tenang lah kak kau tetap akan tampil beberapa scan kok
Rin :benar juga
Yukio : author dan siapa itu takamasa?
Saya :itu adalah klue untuk crossover fanfic ini coba cari tokoh di anime mana saya tunggu di chapter 3

[1] Re: BOND!  Fanfiction Ao No Exorcist Crossover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang