I'm Not Okay [33]

3.7K 353 198
                                    

🎶 I'm Not Okay 🎶

"I'm so foolish. Yes, i know that. But, once again. Please stay by my side, and don't let go of my hand. " -- Kim Suho

***

"Kenapa aku harus kembali kesini.. "

Lagi-lagi Irene menghembuskan nafasnya. Bersandar di kepala ranjang sembari menatap ke seluruh dinding-dinding kamar. Meresapi seluruh rasa yang menyeruak ke dalam hati ketika mengetahui bahwa dia sudah berada di rumahnya sendiri setelah terbangun tadi. Dengan Suho yang tertidur di sampingnya. Merutuki bagaimana hatinya ingin sekali memeluk tubuh suaminya itu, tapi terhenti oleh logika yang terus menggerus pemikirannya.

Sempat terkejut ketika mengetahui dirinya sudah berada di rumahnya sendiri. Tapi begitu menerka kemungkinan Suho yang menjemput di tengah tidur lelapnya itu rasa penasaran Irene perlahan mereda. Dan sekarang yang wanita itu lakukan hanya menatap sendu bercampur kesal pada pintu kamar yang tertutup di ujung sana.

Pintu yang menghilangkan tubuh Suho dari pandangannya tadi, dalam tidur pura-puranya. Karena sungguh, sejak Suho terbangun pun sebenarnya Irene sudah bangun. Tapi berkat keengganannya melihat wajah pria itu akhirnya Irene memilih untuk berpura-pura memejamkan matanya.

Lagi. Hembusan nafas kembali terdengar, sedikit gusar. "Kenapa dia kembali kalau memang itu harus menyakitiku lagi? " gumamnya pelan. Memainkan jari-jarinya yang saling bertaut.

"Kenapa, Suho? "

"Aku bukan bonekamu yang sesuka hati kau ambil dan buang kembali. " lanjutnya lagi, diiringi dengan pandangannya yang mulai mengabur

Hatinya yang memang sedang sangat sensitif akhir-akhir ini semakin bertambah berkat kejadian kemarin. Juga berkat perlakuan Suho kemarin. Dan sekarang dengan sesuka hatinya pria itu kembali muncul di sekitarnya, tanpa aba-aba dan persiapan yang Irene miliki. Hal yang sangat tidak dia sukai, karena bisa saja niat untuk pergi jauh dari Suho dan seluruh kehidupannya itu batal seketika.

Berkat kehadiran pria itu.

Ya. Irene tahu bahwa dirinya sangat bodoh. Terlalu jatuh ke dalam pusaran hidup pria itu sampai membuatnya mampu dan mudah sekali luluh hanya karena kehadirannya.

Wanita itu kembali mengubah posisinya. Berbaring miring hanya untuk memejamkan mata dan melepas penat yang akhir-akhir ini selalu mengusik ketenangan pikirannya. Mengelus lembut perut membuncitnya dengan perlahan setelah teringat rasa sakit yang dia alami kemarin, juga kabar yang dokter beritahukan padanya. Dan sekarang Irene benar-benar menyesal, batinnya terus saja merapalkan kata maaf. Dia yang terlalu memusingkan semua hal ini sampai-sampai membuat kandungannya melemah.

Cklek

Uh, tunggu. Suara pintu terbuka, yang sontak membuat irene berdegup kencang. Itu pasti Suho. Dan dengan segera wanita itu menutup matanya kembali, berpura-pura tidur seperti sebelum pria itu keluar dari kamar. Meresapi degupan jantungnya yang semakin terasa berkat menghirup aroma yang menguar dari tubuh Suho. Aroma yang menjadi favoritnya sejak dulu dan tidak akan pernah berubah sekalipun. Kemudian merutuki dirinya sendiri setelah menyadari kebodohannya -lagi-. 

Beberapa detik kemudian, dapat Irene rasakan guncangan pelan di kasurnya setelah terdengar suara benda yang diletakkan di atas nakas. Irene tahu, ada Suho di sana, tepat di belakangnya. Tengah memeluk tubuhnya dengan perlahan dan berlanjut untuk mengusap pelan perut membuncitnya. Yang otomatis menempel juga dengan tangan kecil Irene di dalam selimut, karena memang Irene belum melepaskan sedikitpun tangannya dari sana.

My Arrogant CEO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang