TIDAK MUNGKIN.

668 15 2
                                    

HAI WKWKWK DAH LAMA BANGET GA NULIS, JADI KANGEN, YA GIMANA YA KAN AKU NULISNYA ITU TERGANTUNG MOOD JADI KALAU AKU MOOD BAKAL AKU TULIS TAPI KALAU NGGA YA GITU DEH, MAAF YA TEMAN TEMAN KU TERSAYANG

JANGAN LAMA LAMA YAH, AYO MULAI

***

"Hallo?" tanya melliona mengangkat telepon

tiiiit tiit tiiit

"Loh? mati? atau ga ada sinyal? ah ga tau lah" melliona menutup telepon dan hendak menghampiri Sehun

Triiiinggg triiiinggg

melliona berbalik arah lagi mengangkat telepon

"Hallo? dengan siapa?" tanya melliona

"ini ibuk"

ternyata yang barusan menelpon adalah ibu dari melliona

"iya bu?"

"kamu di mana?"

"a-aku lagi ada urusan Bu"

"cepat kedapur ada yang ingin ibu bicarakan"

"soal apa bu? tak bisa lewat telpon saja?"

"apa urusan mu lebih penting di banding panggilan ibumu?"

"bukan begitu Bu"

"cepatlah"

"yasudah"

melliona pun menghampiri Sehun yang sedang bermain dengan El

"sayang" panggil melliona

"iyah sayang" saut Sehun

"aku kebawah ya, ibu manggil"

"iya boleh yang"

melliona berdiri dan menangkup kedua pipi Sehun sehingga Sehun menatapnya

detik kemudian melliona mengecup kening Sehun

dan Sehun pun tersenyum, dia mengontrol kondisi raut wajahnya padahal hatinya sangat girang sekali

"tumben manja gini" goda sehun

"ehe"

"kenapa emangnya by? kok manja gini kamunya"

"gapapa" melliona melingkar kan kedua tangannya di leher Sehun

"kenapa syg?" tanya Sehun dengan tatapan cool nya

" you know? I'm lucky to have a man as perfect as you" tatap melliona dengan sendu

"I am more fortunate because God gave one angel to me" balas Sehun

"Honey, I'm spoiled because I'm on my period heheh" manja melliona

"Oalah pantesan"

SEHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang