HAI KARNA AKU BOSEN AKU MUTUSIN BUAT NULIS WP AJA
IYA GUYS AKU TAU KALAU AKU ITU JARANG BANGET UP, BISA BISA LIMA KALI SETAON YAOLO
TAPI MAU GIMANA LAGI AKUTU PENGEN BANGET KAYA AUTHOR LAIN YANG BISA UP SEKALI DUA KALI SEMINGGU
TAPI APA DAYA OTAKKU YANG LEMOT BGT MILIH CERITA HARUS GMN
SEMOGA KALIAN GA BOSAN YA GAESEU
TRUS TRUS MAKASIH BGT UDAH READ, LIKE, COMMENT, AKU HARGAI TERIMA KASIH BANGET
TERIMA KASIH JUGA BUAT YANG UDAH SETIA BACA CERITA AKU YANG ABSURD INI
TAPI AKU TUH MASIH KESEL GITULOH SAMA YANG SIDER ITU
BACA TAPI GA LIKE GA KOMEN JUGA, SEMANGATIN AKU BIAR TERUS UP KEK GIMANA KEK AH
YAUDAH TANPA MEMPERPANJANG MUKODIMAH LANGSUNG SAJA KITA MULAI ACARA. . .
🎠🎠🎠🎠🎠
'tapi. .' ucap ibu gantung
melliona melihat ibu dengan sendu
'ibu juga masih sayang bapak mu toh hehe' ibu cengegesan
'halah gagal move on' sinis melliona
'hehe'
'yaudah buk tanpa berleha leha ayo kita buat janjian sama bapak, di starbucks mall ska jam 19.00'
'oke ntar ibu kabarin bapak mu
———
pukul 19.00 di starbucks mall ska pekanbaru
seorang pria yang sudah cukup berumur tapi masih memiliki badan yang gagah tengah duduk di salah satu meja berkursi empat di cafe tsb sambil memesan caffe americano untuknya ia juga langsung memesan java chip untuk mantan istrinya dan asian dolce latte untuk putri semata wayangnya
tak lama menunggu, dua perempuan yang ia tunggu pun datang dan langsung duduk di depannya
ibu melliona bisa mengendalikan ekspresi wajahnya, perasaannya bercampur aduk antara rindu, marah, sedih, terharu, binggung, senang, semuanya, ia berada di titik kepanikannya tapi ia berusaha buat tetap terlihat santai dan membuatnya semakin anggun
ayah melliona tentu saja paham apa yang istrinya rasakan, ia juga tau istrinya sedang mengontrol ekspresi nya, sikapnya yang profesional itulah yang membuat ayah melliona sangat mencintai manta istrinya
sedangkan melliona? jangan di tanya. kaki, jari tangan, bahu, semuanya gemeteran, ia sejak kecil di tinggal ayahnya dan baru melihatnya sekarang dalam keadaan yang baru, ia kaget tapi bungkam, sekaligus kagum, ia sangat ingin memeluk ayahnya itu
'melliona. .' ucap sang ayah
melliona kaget dan melongo, ia memandang ayahnya sendu