Bel istirahat sudah berbunyi 10 menit lalu, sekarang Seyeon, Yuri dan Arin berada di lapangan basket sambil memperhatikan Jisung dan teman-teman nya bermain.
Seyeon, Yuri dan Arin membawa bekal nya dan memakan nya bersama. Setiap istirahat pasti mereka selalu memperhatikan Jisung.
"Teh, minum."
Jisung berlari kearah Seyeon sambil mengelap keringat nya yang ada di dahi dengan punggung tangan nya.
"Kamu jorok banget sih. Ini kan ada handuk."
Seyeon mengelap keringat Jisung yang ada di wajah nya dan leher nya. Kegiatan itu mungkin bisa menjadi salah paham karena terlihat seperti sepasang kekasih.
"Mau dong, Yeon."
Haechan memberikan handuk pada Seyeon, agar Seyeon juga mengelap keringat nya. Tapi Seyeon mendorong nya pelan.
"Apa si, Chan. Bau ih." ucap Seyeon menutup hidung nya.
"Mampus lu Chan."
Semua tertawa, melihat Haechan dengan wajah melas nya.
"Neng Arin."
Jaemin menatap Arin sambil mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum.
"Apa Abang Jae? Mau di elap juga kaya Jisung?"
Mereka hanya menggelengkan kepala nya melihat Arin dan Jaemin bersatu. Yang satu playboy, yang satu lagi playgirl nanti anak nya playground. -eh apa si😂-
"Teh, nanti aku pulang gak bareng ya. Mau kerja kelompok dulu. Teteh gak apa-apa pulang sendiri?"
"Gak apa-apa, teteh bisa nebeng sama mereka nih."
Seyeon melirik Yuri dan Arin sambil tersenyum.
"Gak bisa, Yeon. Gue ada urusan yang mendesak." ucap Yuri langsung.
"Gue juga gak bisa, mau jalan sama kakak kelas." ucap Arin tersenyum senang.
"Yaudah, Seyeon sama gue aja." ucap Mark menawarkan dirinya.
"Gercep juga lo, bang." ucap Jeno tertawa diikuti dengan Haechan.
"Ya iya lah. Takut keduluan sama lo, No." balas Haechan menggoda Mark.
"Gini nih, punya temen tukang gosip." ucap Chenle menggelengkan kepala nya.
"Eh gak usah, takut ngerepotin." ucap Seyeon tak enak.
"Gak apa-apa, gue pulang sama Haechan juga kok." ucap Mark tersenyum manis.
"Yaudah teteh sama Bang Mark ya."
"Tapi-"
"Nurut aja kenapa sih." potong Renjun yang terlihat kesal.
"Iya Yeon, ada gue kok. Jadi lo gak usah takut kalo berdua doang sama Bang Mark." ucap Haechan merangkul Seyeon.
"Ettss, gak boleh Chan. Bukan muhrim."
Jaemin menarik Haechan dan mengaptikan kepalanya.
"Sakit woy." teriak Haechan sambil memukul lengan Jaemin.
Mereka tertawa melihat Haechan seperti itu. Entahlah, Haechan memang mood booster sekali.
"Jahat ya kalian." ucap Haechan pura-pura sedih karena di tertawakan, "Yeon, kok kamu gak belain aku sih."
"Lo siapa sih Chan?"
Seyeon terlihat geli melihat Haechan dengan tingkah sok imut nya, sedangkan Haechan terus menerus mengeluarkan tingkah imut nya.
"Punya temen ogeb banget dah." ucap Chenle tertawa.
Mereka terus meledek Haechan dan Haechan terus mengeluarkan jurus imut nya. Sampai membuat mereka kesal bukan main.
°°°
Seyeon menunggu Mark keluar dari gedung IPA. Seyeon sendiri, Haechan belum keluar dari gedung IPS.
"Masih nunggu Bang Mark?"
Pertanyaan itu, membuat Seyeon terkejut dan melihat ke samping nya. Ada Renjun, membawa tas yang hanya disampingkan tidak di gendong.
"Gak usah ngagetin, bisa gak?" tanya Seyeon kesal.
"Enggak."
Renjun dengan wajah datar, membuat Seyeon ingin menyakar nya.
"Lo gak jawab pertanyaan gue?"
"Apa?"
"Masih nunggu Bang Mark? Haechan mana?"
"Iya. Haechan belum keluar, kayanya." ucap Seyeon menatap Renjun sebentar.
"Oh."
Mendengar ucapan Renjun. Seyeon mendelik kesal dan menatap ke arah depan, sambil memainkan handphone nya.
Seyeon melirik Renjun yang masih diam di samping nya, yang juga sedang memainkan handphone nya.
"Lo gak pulang?" tanya Seyeon ingin menyairkan suasana.
"Nanti." ucap Renjun tanpa melihat Seyeon.
Seyeon hanya mengangguk dan kembali memainkan handphone nya.
"Aduh, maaf terlambat ya Yeon. Tadi ulangan dulu."
Mark tiba-tiba datang dengan nafas yang terengah-engah. Seperti nya dia berlari tadi.
"Gak apa-apa kok." ucap Seyeon tersenyum.
"Jun, makasih ya." ucap Mark menepuk bahu Renjun sambil tersenyum.
"Iya, gue duluan ya."
Renjun masuk berjalan ke mobil nya yang terus saja di perhatikan oleh Seyeon. Entah kenapa, Seyeon benar-benar penasaran dengan Renjun.
"Haechan mana, Yeon?" tanya Mark yang menyadarkan Seyeon.
"Gak tau, belum keluar dari tadi." ucap Seyeon.
Mobil Renjun sudah keluar dari area sekolah, yang bersamaan dengan Haechan yang berlari kearah Mark dan Seyeon.
"Maaf ya. Gue lupa kalo bareng sama lo, Yeon." ucap Haechan dengan nafas terengah juga. "Kalo bukan Renjun yang ngasih tau, gue gak bakal inget."
"Renjun?" tanya Seyeon heran.
"Iya. Dia chat gue tadi, kata nya lo nungguin sendirian." ucap Haechan.
"Yaudah ayo." ucap Mark yang di angguki oleh Haechan.
Seyeon benar-benar bertambah rasa penasaran nya pada Renjun.
tbc
Thank you^^