Who Are You??

10 0 0
                                    

Happy Reading Guys💜

-Apartemen - 22.40 KST

Ting....

Pintu lift terbuka lebar. Aku keluar dari dalam lift dan berjalan kearah pintu apartemen yang besar itu. Seakan-akan seperti sedang memainkan Game Horor aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. Benar aku sedang siap-siap dimarahi oleh manusia bantet itu.

Klek...

Aku membuka perlahan pintu besar itu dan sedikit mengintip kedalam. Dan....

So Young : "Yaaaa!!!! Jiminie Pabo!!"

Astaga. Itu spontan sekali.... Apa yang aku katakan barusan?.

Brukk....

Aku jatuh ke lantai dengan meringis kesaksian mendarat dengan bokong yang berhantaman langsung dengan lantai.

Jimin : "Mwo?! Kau bilang apa eoh?"

Masih meringis kesaksian. Oppa berdiri di depanku dengan berkacak pinggang.

So Young : "Aarrgghhh.... Sssttt.... Anieyo... Aku tidak bilang apa-apa sssttt.."

Pria ini mengganti gaya berdirinya, yang tadi berkacak pinggang, sekarang memangku kedua tangannya.

Jimin : "Jinjja? Aku akan putar cctv-nya kalau kau mau"

Oppa melihat kearah CCTV yang ada di sudut pintu besar apartemen.

So Young : "Hmmmm... Mianhae-yo Oppa, aku tidak sengaja"

Kataku mulai bangkit dari dudukku.

Jimin : "Aku akan memberimu hukuman, masakan sesuatu untukku, aku lapar"

Jimin Oppa berjalan masuk kedalam apartemen dan meninggalkan aku sendiri di lobi setelah ia mengatakan itu.

"Aishhh... Jinjja? Kenapa aku punya kakak seperti dia" - Gumamku.

⭐⭐⭐

Makanan sudah tersusun rapi di atas meja makan. Tentu saja makanan kesukaan Oppa. Karena itu hukumannya. Aku harus membuat makanan kesukaannya.

Dan kemana orang itu sekarang? Tidak terlihat batang hidungnya sedikitpun. Aku yakin Oppa ada di kamarnya. Mungkin sedang mandi.

Aku memutuskan untuk mencarinya ke kamarnya. Berada di lantai 2. Kamar yang ada logo BTS dan ARMY yang bersebelahan.

Tok... Tok... Tok...

So Young : "Oppa?!... Kau di dalam? Makan malam sudah selesai"

Tak ada jawaban. Aku mencoba sekali lagi.

Tok... Tok... Tok...

So Young : "Oppa?!"

Masih tidak ada jawaban. Aku memutuskan untuk masuk saja kedalam.

Klek...

Aku mengintip kedalam. Tak ada suara sedikitpun. Mataku menangkap sosok tubuh laki-laki yang berbaring di atas ranjang dengan damainya.

The LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang