Dunia sedang dibuat gempar oleh penyerangan yang terjadi di Seoul. Teori yang mengatakan bahwa alien itu ada sekarang terbukti kebenarannya. Informasi-informasi rahasia yang entah benar atau tidak mulai bermunculan di kanal-kanal media sosial. Gambar-gambar dan video amatir juga membanjir. Dunia seolah mencari pembenaran tentang apa yang terjadi. Di sisi lain semua orang juga mulai cemas, mereka khawatir kehidupan di bumi akan terancam.
Setelah berbulan-bulan meninggalkan rumah, akhirnya Chanyeol pulang. Semua kegiatannya di laboratorium dihentikan. Chanyeol sudah bisa mengendalikan kekuatannya sepenuhnya. Ia sudah mendapatkan kostum khusus dan ia juga terhubung langsung dengan Yixing jika sesuatu yang buruk terjadi.
"Besok kau akan langsung ke kantor, sudah saatnya kau menempati jabatanmu."
"Apa tidak terlalu cepat? Chanyeol kan baru saja kembali."
"Tidak apa-apa eomma, aku baik-baik saja. Aku sebenarnya juga tidak sabar untuk bekerja." Chanyeol tersenyum senang.
"Kau akan menempati posisi direktur bagian pemasaran. Appa masih harus melihat kemampuanmu sebelum menjadikanmu direktur utama."
"Baikk appa, aku mengerti."
Karena sudah kembali ke Seoul, Chanyeol merasa lebih bebas. Setelah bicara pada kedua orang tuanya Chanyeol menyetir mobilnya sendiri untuk mengunjungi sahabat terbaiknya. Membawa setangkai bunga mawar putih, Chanyeol berdiri di depan lemari kaca yang di sana ada abu Kyungsoo. Foto-fotonya dan Kyungsoo masih ada di sana, walau sudah tertutup dengan foto-foto lain.
"Hei Kyungsoo, besok aku akan mulai bekerja. Kau tahu rasanya gugup sekali. Andai kau ada di sini pasti sekarang kau sudah mengejekku." Chanyeol bermonolog.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Chanyeol menoleh pada sosok Hyanggi yang menatapnya sengit.
"Maaf, aku hanya mengunjunginya." Senyum tipis diberikan Chanyeol pada adik perempuan Kyungsoo tersebut.
Chanyeol melangkah pergi. Ia tak mau membuat keributan dengan Hyanggi. Selain itu, Chanyeol juga ingin menghormati Kyungsoo dengan tidak membuat sang adik semakin kesal padanya.
"Tunggu sebentar!"
Chanyeol menoleh lalu melihat gadis itu membuka lemari kaca tersebut. Ia mengambil semua foto yang didalamnya ada dirinya dan Kyungsoo. Hyanggi menyerahkan foto-foto dengan kasar pada Chanyeol.
"Aku muak melihat wajahmu di sana. Lucu sekali melihat foto pembunuh ada di dekat abu korbannya."
Chanyeol berusaha keras menahan dirinya. Ia tahu ia bersalah, tetapi apa salahnya jika fotonya ada di sana. Ia juga yakin pasti Kyungsoo sendiri tidak keberatan fotonya ada di sana, tetapi sekali lagi, Chanyeol tak mau membuat keributan. Ia hanya diam lalu beranjak pergi.
Dalam perjalanan menuju mobilnya, Chanyeol ditabrak oleh seorang pria yang membuat bingkai-bingkai kecil di tangannya berjatuhan. Chanyeol hendak mengumpat pria itu, tetapi diurungkannya setelah melihat foto-fotonya dan Kyungsoo tergeletak di lantai. Saat Chanyeol mengambil foto-foto tersebut ada tangan lain yang membantunya. Seorang wanita berambut pirang berparas cantik membantu Chanyeol.
"Terima kasih," ucap Chanyeol tersenyum.
"Bukan apa-apa, ah apa pria ini temanmu?" tanya wanita itu.
"Iya, dia sahabatku. Apa kau mengenalnya?"
"Wajahnya tidak asing bagiku. Kalau begitu aku permisi."
Wanita tersebut meninggalkan Chanyeol yang juga segera pergi dari tempat itu. Wanita berambut pirang itu berbelok di salah satu lorong lalu mengamati kepergian Chanyeol dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
RISE OF THE PHOENIX: FIRST CAVALIER
FanfictionEternals Three adalah sebuah pohon yang menyimpan kekuatan paling besar di tata surya. Tumbuh dan dijaga dengan baik di Valhalla pohon itu akhirnya memancing perang besar berkepanjangan. Demi menjaga keseimbangan alam semesta, dua belas ksatria meme...