15. Kebangkitan

835 147 20
                                    

Perang besar di kota Seoul menghancurkan separuh kota tersebut. Para Gragyole masih merangkak mencoba membunuh apapun yang mereka temui, lalu pasukan tentara Korea Selatan, juga tak bisa diremehkan. Bahkan mereka mulai mendapatkan bantuan, dari negara-negara disekitarnya.

Pemimpin peperangan itu, Garda dan Azul masih harus mengalahkan tiga Cavalier yang ada di bumi. Yixing melawan Azul, sementara ada Sehun dan Chanyeol yang melawan Garda.

Pertarungan Yixing dan Azul terlihat imbang. Permainan pedang Yixing terlampau baik, bahkan beberapa kali Azul tertebas pedang milik Yixing. Selain itu kemampuan Eternals Stonenya yang bangkit, membuat pria itu tak bisa dilukai, luka apapun yang dibuat oleh Azul maka dengan cepat luka tersebut bisa sembuh dengan sendirinya.

Sementara pertarungan Chanyeol bersama Sehun berhasil membuat Garda terpojok. Dihantam oleh angin milik Sehun dan berkali-kali ditembak dengan bola api Chanyeol, membuatnya tergeletak. Garda sama sekali tidak lemah sebenarnya, ia menghabiskan banyak waktu menyerap kekuatan Luhan yang ia simpan di kapal induknya, terlebih lagi di dalam tubuhnya juga terdapat Eternelas Stone yang sebelumnya ada pada Kyungsoo.

"Cih, jadi hanya itu kekuatan kalian, kalau kalian sudah selesai biarkan aku melakukannya!"

Garda bangkit perlahan, lalu tiba-tiba saja tubuh Chanyeol dan Sehun terasa begitu berat sampai mereka berdua tersungkur ke tanah. Kekuatan ini sama dengan milik Kyungsoo, memanipulasi gravitasi.

"Sayang sekali, tapi aku akan memgambil batu itu dari tubuh kalian berdua," ucap garda sambil mendekati tubuh Chanyeol dan Sehun.

Saat Garda sudah semakin mendekat sebuah portal muncul di bawah Chanyeol dan Sehun. Kedua orang itu masuk ke dalam portal dan menghilang dari hadapan Garda.

Tzuyu berhasil menyelamatkan Chanyeol dan Sehun dengan membawa mereka ke tempat yang lebih aman.

"Terima kasih Tzuyu," ucap Chanyeol yang segera bangkit.

Tzuyu hanya menangguk lalu mengambil pedangnya lagi dan meninggalkan Chanyeol dan Sehun.

"Apa-apaan wanita itu? Ia tak bicara apapun," gerutu Sehun.

"Ia memang begitu Sehun, sekarang kita harus berpikir bagaimana mengalahkan monster hijau itu."

"Dia memiliki batu milik Kyungsoo. Menurutmu apa yang terjadi dengannya sekarang?" Sehun mendongak menatap langit dari celah reruntuhan bangunan.

"Kyungsoo itu kuat, aku percaya ia tak akan mati hanya karena batu itu diambil dari tubuhnya. Ia masih harus tetap hidup." Chanyeol menolak menerima kemungkinan terburuk yang bisa muncul.

Di lain tempat sekali lagi Yixing berhasil menusuk Azul. Kali ini ia menusukkan kedua pedangnya yang juga membuat alien tersebut tersungkur ke tanah.

"Sebelum aku menghabisimu, katakan apa maksudmu jika aku adalah ksatria Valhalla?" Yixing meletakkan pedangnya tepat di leher Azul.

"Kau tak ingat, kau bukan makhluk bumi. Kau bukan berasal dari planet ini, karena tak akan ada makhluk bumi yang bisa melawanku!"

"Mungkin kau benar, tetapi aku hidup di planet ini lebih lama dari yang kau kira!" Tebasan pedang Yixing pada leher Azul mengakhiri hidup alien tersebut.

Yixing menatap musuhnya yang sudah tak bernyawa. Ia baru akan melangkah saat tiba-tiba dari arah lain Garda melesat menerjangnya sekuat tenaga. Yixing yang tak sempat menghindar terkena tinjuan Garda hingga tubuhnya terhempas jauh.

Yixing mengerang kesakitan, andai ia tak punya kemampuan memulihkan diri, sudah pasti nyawanya akan melayang sekarang. Meski begitu tubuhnya tetap merasakan sakit dan perlu waktu sampai benar-benar sembuh.

RISE OF THE PHOENIX: FIRST CAVALIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang