11 - Eternals Stone

872 151 20
                                    

Genap satu minggu setelah kunjungan Chanyeol yang terakhir kali ke laboratorium. Selama seminggu itu juga Kyungsoo tak mengambil energi siapapun, tubuhnya masih sehat dan baik-baik saja. Selama satu minggu itu juga Yixing tak berhenti mempelajari tubuh Kyungsoo dan mencari cara bagaimana agar Kyungsoo tetap hidup tanpa menyerap energi manusia lainnya.

"Kau punya keluhan? Pusing atau merasa kurang enak badan?" tanya Yixing.

"Tidak sama sekali, tetapi aku perlahan mulai mengingat apa yang terjadi padaku," jawab Kyungsoo.

"Kau masih menyimpan buku catatan dariku kan?" tanya Chanyeol yang dijawab anggukan oleh Kyungsoo.

"Ada sesuatu yang begitu menggangguku, apa kebetulan kau pernah mendengar sesuatu tentang Eternals stone?" tanya Kyungsoo.

"Jujur aku belum pernah mendengarnya, tetapi kata itu tak asing di telingaku," jawab Yixing.

"Kata itu juga terngiang terus menerus di telingaku, aku harus segera mengingat semuanya sebelum mereka datang lagi kan?"

"Jangan terlalu dipaksakan, kau punya batas kemampuanmu Kyungsoo. Sepertinya energi manusia bisa membuatmu bertahan selama satu minggu, mengingat kau hanya mengambil energi dari Chanyeol," jelas Yixing.

"Bukan, aku mengerti tentang ini. Jangka waktuku bukan tergantung pada kuantitas manusia yang kuserap energinya, tetapi kualitasnya. Chanyeol bukanlah manusia biasa sekarang sehingga energi darinya membantuku hidup lama," jelas Kyungsoo.

"Kau cepat mengerti dengan keadaan tubuhmu." Yixing tersenyum, terakhir kali menangani Chanyeol butuh berbulan-bulan sampai Chanyeol paham apa yang terjadi dengan tubuhnya.

"Tapi aku tetap memohon bantuanmu, cari tahu bagaimana caranya agar aku tidak perlu menyerap energi orang lain." Kyungsoo menatap Yixing penuh harap.

"Jangan khawatir, aku akan berusaha semampuku."

Sementara itu di tempat yang berbeda dua orang pria berperawakan tinggi dengan setelan jasnya dan wajah tampan mereka begitu menarik perhatian. Chanyeol dan Sehun baru saja kembali dari luar negeri, karena musibah yang menimpa Seoul, Chanyeol harus terbang langsung menemui investornya guna meyakinkan bahwa perusahaanya akan tetap bertahan.

"Kita ada rapat dewan direksi satu jam lagi, apa kau mau bersantai dulu di suatu tempat?" tanya Sehun yang sudah mulai bisa bicara dengan nyaman pada Chanyeol jika hanya berdua saja.

"Kita langsung ke kantor saja, aku harus memeriksa sesuatu." Chanyeol juga sudah biasa saja dengan Sehun walau ia masih belum tahu apa hubungan Sehun dan Kyungsoo.

Mobil jemputan mereka melaju di jalanan. Keduanya sama-sama lelah sebenarnya, tetapi Sehun tahu jika Chanyeol lebih lelah lagi. Seminggu bersama bosnya ini membuat Sehun sadar betapa profesionalnya seorang Park Chanyeol. Sehun berharap bisa mendengar sedikit saja kabar Kyungsoo, tetapi yang dibahas Chanyeol hanya urusan pekerjaan, tak lebih dari itu.

Sesampainya di kantor, Chanyeol langsung masuk ke ruangannya. Kali ini ia membiarkan Sehun untuk ikut. Chanyeol meminta Sehun duduk di sofa lalu pria tinggi itu mengambil laptopnya dan membuka sebuah folder video.

Mata Sehun melebar saat mendapati Kyungsoo ada dalam video tersebut. Ternyata setiap harinya, Kyungsoo merekam sebuah pesan, berjaga-jaga jika ingatannya kembali hilang atau ia lupa dengan apa yang sudah ia lakukan. Chanyeol diam memandangi reaksi Sehun yang menurutnya sedikit berlebihan.

Bagaimana tidak, sekretarisnya yang dingin itu menangis. Walau tidak sampai terisak, Sehun mengeluarkan air mata. Chanyeol jadi semakin penasaran apa sebenarnya hubungan Sehun dan Kyungsoo. Sebenarnya Chanyeol sudah memikirkan banyak skenario di kepalanya. Bisa jadi keduanya adalah sahabat yang sangat dekat, sama sepertinya dan Kyungsoo. Lalu ada satu kemungkinan lagi yang berusaha disangkal Chanyeol. Ada kemungkinan jika keduanya adalah sepasang kekasih.

RISE OF THE PHOENIX: FIRST CAVALIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang