BAGAIMANA HERBIVORA HIDUP DI ALAM LIAR

37 5 0
                                    

Dari daratan yang tinggi aku melihat hamparan hijau hutan yang lebat, di tengah nya mengalir sungai besar yang sebenarnya tidak begitu dalam di musim kemarau, pada saat itulah para herbivora akan membentuk sebuah kelompok besar dan berbondong bondong menyeberangi sungai mencari daratan yang masih di tumbuhi rumput.

Di musim kemarau daun daun menguning kemudian mengering, saat tidak banyak rumput yang dapat di makan mereka memakan rumput-rumput kering yang tersisa, lalu burung bururng akan mencari biji biji rumput yang telah mengering.
Sementara itu ada yang mengintip di balik semak belukar, matanya melebar dan membidik lurus pada satu objek, ini adalah area kekuasaan nya, ia menandai tempat itu dengan kencing yang berbau khas, siapapun yang mengusiknya akan menjadi target baginya.

Herbivore yang lemah dan baru beberapa hari di lahirkan di alam ini adalah mangsa yang empuk , meski begitu sang induk tidak akan tinggal diam, ia menjadi lebih berhati-hati melindungi anak nya, ia dapat membaca sedikit saja pergerakan yang mencurigakan, akan tetapi ia mungkin saja bisa lengah, selain itu para pemangsa terlahir dengan bakat alam yang mengerikan, kecepatan dan ketajaman serta insting dan sifat keras kepala .

Para pemangsa memilki segala sifat unggul yang mengerikan yang tuhan hadiahkan.

Para herbivore sudah tidak dapat menemukan rumput di padang itu, mereka tau kapan harus menyeberang, dan hari ini adalah saat nya.

Saat matahari ada di titik tertinggi, dan perairan tampak damai .
Kawanan herbivore beriringan menuju tepi sungai.

Saat itu, dari arah yang tidak mereka sangka, pemangsa berlari kencang dan mengejar satu mangsa yang telah ia tentukan, kawanan herbivore berlari kencang menuju sungai , sebagian di buat kocar-kacir oleh sang pemangsa, dan kaki yang lemah itu tumbang setelah di terkam dengan cakar dan taring-taring yang tajam, di koyaknya tubuh yang tidak seberapa berdaging karena saat itu adalah musim panas yang ekstrim.

Mereka  menyelamatkan diri mereka sendiri , beberapa berakhir pincang dan terkoyak di suatu bagian, darah mengucur namun ia tetap sekuat tenaga mengejar kawanan nya .

di tengah cuaca terik ,para herbivore yang selamat sedikit bernaas lega.

Saai ini mereka telah tiba di tepi sungai, di seberang sana mereka dapat melihat daratan yang lebih hijau. Mereka harus ke sana, appaun yang akan terjadi.

Tidak sampai di situ, perairan yang lengang adalah sebuah ranjau yang tidak kalah berbahaya, selalu ada mata yang mengintai di balik keruh nya air yang menghijau di beberapa tempat karena di tumbuhi lumut, ikan ikan tidak banyak di tempat itu, mereka tidak mendapat cukup oksigen karena tumbuhan lumut .
Para herbivore mencari rute yang landai dan  segera menyeberang sungai, sebagian dari mereka kembali kalang kabut setelah para buaya dengan sigap membuka mulut dan melompat menggit kaki mereka.

Hari itu adalah perjalanan menuju seberang sungai yang sangat panjang , di warnai dengan pertumpahan darah dan mengorbankan banyak nyawa.

Meski begitu,

Mereka telah sampai di daratan yang lebih hijau..

Kehidupan akan terus berlanjut, bahkan di daratan yang baru, mereka akan terus menerus di hantui para pemangsa.

Dengan membentuk sebuah kelompok, mereka mengurangi kerugian pada kelangsungan hidup mereka,

Ya … mengurangi…

Seperti itulah hidup di alam liar.

KETIKA AKU MENDENGARKAN CERITA SEORANG PENYAIR GILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang