rasa

35 4 0
                                    

Untuk apa dahulu kau memberiku harapan yang seperti pasti.
Nyatanya aku dan kamu sekarang seolah tak saling mengenali.
-amlrmdhna-

Ara bergegas pergi ke gerbang sekolah.
Tempat di mana biasa dia dan siswa/i lainnya menunggu jemputan.

Lama menunggu ,pak Ardi tak kunjung menjemput.para siswa semakin menipis karna sudah banyak yang meninggalkan sekolah.

Handphone Ara berbunyi,menandakan seseorang menelponnya.dengan tertulis nama Pak Ardi

Assalamualaikum,ra.salam dari seseorang di seberang telepon sana.

"Iya pak,waalaikumsalam"jawab Ara.

I..itu non,maaf ya bapak nggak bisa jemput ya,mobil nya pecah ban non.

"Waduh,,ya udah pak,nggak papa.ntar Ara naik bus atau taksi aja"lanjut Ara.

Maaf ya Ra

"Iya pak,nggak papa kok"
Hati hati ya Ra.

"Siap pak ardi."

"Wassalamu'alaikum ra"tutup pak ardi

"Waalaikumsalam pak"jawab Ara.

Aduuh gimana ,aku pulang naik apa ya,taksi udah nggak ada yang lewat lagi,langit udah mau gelap,mendung juga...

"Belum di jemput?"tanya seseorang kepada Ara,yang sedari tadi kebingungan.

Tau denga suara siapa,Ara tidak menoleh atapun menjawab pertanyaan orang tersebut tepatnya Agattha.

"Udah mau Maghrib nih,mau ujan juga keknya...pulang gih"lanjut Agattha.

Masih sibuk dengan pikirannya

"Araa...pulang.."lanjutnya lagi.

Ara nggak tau harus berbuat apa,ia pun memilih untuk pergi melewati Agattha begitu saja.

Ara tak ada pilihan lain selain jalan kaki..

Agak jauh dari sekolah.

"Naik..."suara itu lagi.

"Gue bisa pulang sendiri"jawab Ara ketus.

"Ra,nanti kamu ada apa apa loh Ra,,ikut aku"lanjut Agattha.

"Gak mau gue"jawab Ara dan berlalu pergi.

Ara merasa Agattha tidak mengatakan apa apa lagi,

Deg

Ara merasa tangannya di cekal oleh seseorang.

"Sekali ini aja Ra,pulang bareng gue..."pinta Agattha.

"Maksa banget sih!kalo gue nggak mau ya nggak mau"dan kembali pergi.

Dengan sontak Agattha menarik Ara,dan membuat Ara menghadap ke arahnya.
Mata mereka beradu seolah mengucapkan kalimat kalimat rindu..

"Ikut gue,atau gue culik dgn paksa."

....

Dijalan tidak ada yang memulai untuk berbincang.

Ya,karena kalimat "gue culik dgn paksa" Ara terpaksa ikut Agattha
Daripada dia ada apa apa,mungkin dibunuh Agattha.

"Ra,temeni aku bentar ya"pinta Agattha

"Ha,mau kemana?anterin gue dulu aja"tolak Ara.

"Temeni gue,atau gue tinggal disini."ancam Agattha.

"Lo bisanya cuma ngancem ya!,iya gue temeni...!"jawab Ara terpaksa.

Ara tak melihat senyuman yang muncul dari sudut bibir Agattha.

I CHOOSE MY PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang