[Marriage Series] - Meka dan Alsa

45 9 0
                                    

3. Mekario Romeo & Alsa Felisiana Hakim

***

Pria berjas hitam menggerutu dibelakang kemudinya, bersatu karena telah fasih menghadapi luka adalah alasan mereka menikah dua bulan yang lalu. Walau wajah berseri, Meka tau kalau perasaan mereka masih saling belajar untuk menerima satu sama lain. Seperti sekarang, Meka baru saja mendapati Alsa dalam keadaan berbahaya, kepalanya berdarah.

Pelakunya adalah teman Meka sendiri, atau bisa dibilang bahwa dia seorang kakak gila dari mantan pacarnya dulu. Tak terima bahwa adiknya ditinggalkan padahal memang perempuan itu pantas untuk Meka tinggalkan.

"Baiklah, gue ikuti permainannya." ucap Meka geram sambil mengemudikan mobilnya dijalanan malam menuju rumah sakit.

Setelah mendapatkan tempat parkir, Meka bergegas ke ruangan IGD tempat dimana istrinya berada. Dia tak peduli dengan sekelompok orang yang mengenali dirinya sebagai mantan artis terkenal, karena setelah para member memutuskan untuk menikah, Hajuna's Band bubar.

"Sus, Alsa sudah sadar?" tanyanya langsung ke suster yang tengah jaga.

Suster itu tersenyum, "Pasien atas nama Alsa memang tak pingsan, dia sudah dijahit tiga jahitan dipelipisnya. Sekarang ada di bed ketiga sebelah kanan."

Meka tersenyum tipis mendengarnya, memang tadi Alsa masih sadar saat dibawa ke rumah sakit, gadis itu hanya bilang bahwa dirinya tidak apa-apa, padahal jelas dahinya penuh darah. Meka tak habis pikir.

"Alsa!"

Alsa menoleh ketika dirinya baru saja membereskan bajunya yang sedikit robek dibagian lengan, tepat ketinya dirinya melihat Meka, gadis itu tersenyum begitu manis.

Sontak membuat Meka yang ingin memarahi Alsa gemas, amarahnya padam begitu melihat damainya Alsa yang seakan pura-pura lupa dengan kejadian yang baru saja dia alami.

"Sudah selesai?"

Meka mengangguk kemudian duduk disebelahnya, mengamati perban yang melilit dikepala Alsa.

"Cepet banget ngejahit luka?" tanyanya polos.

"Atau abang yang kelamaan?" balas Alsa santai.

"Maaf."

Alsa kembali tersenyum, kini begitu lebar. "Gak kok, emang cuma tiga jahitan."

"Kontrolnya kapan?"

"Tiga hari, atau semingguan juga bisa."

"Hm." Meka mengangguk kemudian beranjak, "Abang ngurus administrasi dulu."

Hatinya masih agak takut, Alsa dengan cepat menahan Meka dengan menarik lengannya pelan.

"I-ikut. Aku ikut, boleh, kan?"

Melihat tepat dikedua bola matanya, Meka menemukan sebuah ketakutan yang enggan dibicarakan, gadisnya itu ketakutan, tapi mencoba menutupinya.

"Tentu, siapa yang mau ninggalin kamu sendirian?"

Alsa tersenyum sambil mencoba beranjak, tapi entah apa yang terjadi dengan tubuh kuatnya, ketika Alsa berdiri, semuanya mendadak gelap, tak terlihat.

Tangannya menggenggam erat lengan Meka yang juga khawatir dengan keadaannya, "Alsa! Kamu gak pa-pa?"

"Gelap, aku pusing."

Alsa kembali duduk di bed, Meka menghela nafasnya, memang aman kalau Alsa duduk sendirian disini menunggunya membereskan administrasi karena situasi ramai, tapi, akan lebih aman lagi kalau gadis itu berada disampingnya.

Marriage Series [Cerita Pendek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang