ahjussi

222 29 1
                                    

Hening itulah yg menggambarkan suasana di ruangan sehun tidak ada percakapan di antara mereka. Sehun masih tidak habis fikir kenapa jisung membawa joy ke kantornya. Sorot mata kebencian terlihat jelas di mata sehun.

"Oppa kenapa oppa membawaku kesini dan siapa ahjussi itu"rengek joy pada jisung sambil menunjuk sehun dengan dagunya

"Mwooo.. ahjussi"-sehun terlihat geram dengan ucapan joy

"Tenangkan dirimu hun, dia bahkan tidak ingat siapa dirinya"-ucap jisung

Sehun terkekeh"ahjussi dia memanggilku ahjussi"-suara sehun sedikit meninggi tentu saja ucapan joy itu seolah melukai harga dirinya bagaimana mungkin tampangnya yg di gilai banyak wanita di panggil ahjussi

"Oppa ayo kita pergi dari sini aku takut hiks.."-joy kembali merengek airmata nya kini membasahi pipinya

"Intinya kedatanganku kesini ingin meminta bantuanmu untuk mengembalikan ingatan joy, karna diantara kita semua kamulah yg memiliki kenangan paling bnyak bersama joy hun"-jisung memohon kepada sehun namun dengan penekanan di setiap kata yg dia ucapkan

"Itu bukan urus..." sebelum sehun menyelesaikannya jisung sudah memotongnya "jika di biarkan maka ingatannya tidak akan kembali seumur hidupnya"ucapan jisung kali ini sukses membuat badan sehuh membeku

"Jadi aku mohon bantu dia"-jisung melirihkan suaranya kemudian menatap dalam mata sehun. Akhirnya sehun pun menerima permohonan jisung dengan berat hati

"Baiklah aku akan membantunya selama 1 bulan"-ucap sehun ketus

"Bantu dia selama 3 bulan hun, satu bulan terlalu singkat aku tidak yakin kalau ingatannya akan pulih secepat itu karna amnesianya cukup parah"jisung berusaha untuk meyakinkan sehun

Sehun terlihat sedang berfikir "ehmmmm baiklah 3 bulan saja tidak lebih"- sehun

Senyum terukir di bibir indah jisung "iya 3 bulan tidak lebih.... kalau begitu aku pamit sekarang aku harus ke kampus aku buru buru aku titip dia padamu hun"-jisung berdiri sambil menepuk bahu sehun dan beranjak dari tempat duduk nya keluar dari ruangan sehun tanpa joy

"Oppa hiks hiks"-joy memandangi jisung yg perlahan meninggalkan ruangan sehun

------

Sudah hampir 1 jam joy masih menangis tanpa suara di sofa ruangan sehun tentu hal itu sangat menggangu sehun tidak bisa fokus dengan perkerjaannya

"Tidak bisakah kamu diam"-bentak sehun dan itu suskes membuat joy mengeraskan suara tangisannya dan ketakukan joy berusaha membekap mulutnya agar tidak mengeluarkan suara. Wajahnya terlihat mulai pucat

Setelah beberapa saat sehun yg merasa suara tangis joy tidak terdengar lagi sedikit melirik ke arah joy

"Joyy"-sehun beranjak untuk menghampiri joy yg sepertinya pingsan

"Bangun joy" sehun menepuk nepuk pipi joy untuk membangunkannya. Joy sedikit membuka matanya "ahjussi kepalaku terasa sangat sakit" joy kembali menutuo matanya dipelukan sehun

"Bodoh kamu menangis selama satu jam tentu saja kepalamu sakit"sehun merasa sedikit kesal dia pun membawa joy ke kamar rahasia yg berada di ruangannya

------

Flashback on

"Pura pura amnesia"-ucap joy sedikit kaget mendengar rencana yg telah disiapkan oppa dan unnie nya itu

"Iya joy, sudah kamu ikuti saja rencana kami, semuanya sudah kami susun termasuk dialog yg harus kamu ucapakan"-kai sedikit tertawa

"Maksud oppa apa"-tanya joy

"Begini joy selama kamu pura pura amnesia kamu harus bersikap seperti orang lain bukan dirimu"irene berusaha menjelaskan pada joy tapi dia terlihat belum memahami itu

"Jadi untuk menarik perhatian sehun kamu harus bersikap berbeda jangan menjadi dirimu,karena kamu tahu bukan kalau sifat mu yg dulu tentu saja di benci sehun saat ini maka dari itu kamu harus bersikap berbeda untuk menarik perhatian sehun lagi"-suho menambahkan penjelasan irene

"Lalu aku harus bersikap seperti apa"-tanya joy

"Lakukan semua hal yg sehun tidak suka"-jawab lucas dengan yakin

"Mwoo apa kalian ingin membunuhku, bukankah sekarang sehun oppa memiliki sifat yg kejam dan kalian menyuruhku mengusiknya dengan cara itu"-joy merasa kurang setuju dengan ide itu

"Tenang joy dia tidak akan melakukan sesuatu yg kasar padamu apalagi kamu orang yg berharga baginya, dia juga tidak semenyeramkan itu tapi memang si kata kata yg keluar dari mulutnya sedikit kasar dan bisa dibilang kejam"-irene berusaha meyakinkan joy

"Baiklah aku akan mencobanya"-ucap joy

Flashback off

--------
Jam menunjukan pukul sembilan malam, sehun masih berkutat dengan berkas di mejanya. Tapi tiba tiba dia teringat dengan joy dan berniat untuk melihat keadaannya.

"Kenapa dulu kamu melakukan itu padaku"-ucap sehun lirih sambil menatap joy  penuh pertanyaan

"Eughhhhhh"joy menggeliat dan perlahan membuka matanya melihat sekitar "aku dimana"

"Di kantorku"-jawab sehun ketus

"Ahjussi"panggil joy

"Aishhh berhenti memanggilku ahjussi"-sehun geram terus dipanggil seperti itu

"Lalu aku harus memanggimu apa, kau memang terlihat seperti ahjussi"-jawab joy

Sehun mengepalkan kedua tangannya menahan amarahnya "cepat bangun aku mau pulang"sehun melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu kemudian diikuti joy

Sehun dan joy sudah keluar dari ruangan dan berjalan menuju lift

"Bagaimana ini jika aku minum obat sehun oppa akan curiga"batin joy

Sehun memasuki lift,dengan sedikit ragu joy melangkahkan kakinya untuk masuk. Joy berusaha bersikap tenang agar sehun tidak curiga

Pintu lift tertutup, disaat itu pula joy menutup mata nya berusaha menenangkan dirinya mengepalalkan kedua tangannya. Keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya. Sehun seolah lupa dengan trauma joy di memandang lurus ke depan tanpa melirik ke arah joy

"Ahjus..sii"-joy meraih tangan sehun dengan erat dia butuh seseorang untuk menenangkannya

"Joyyy"sehun meraih bahu joy dengan panik "maafkan aku, aku lupa jika kamu takut"sehun membawa joy dalam dekapannya memeluknya erat untuk menenangkannya

"Tenang ada aku disini"-sehun mengusap punggung joy, nafas joy yg tadinya terasa sesak perlahan mulai normal

Diam-diam aku Suka DIA || ooh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang