perlu waktu

230 32 1
                                    

"Kenapa oppa menyuruh mereka untuk pulang tadi padahal aku baru saja mau bergabung"-ucap joy sedikit kesal kemudian mendudukan dirinya di tepi ranjang kamar mereka

"Kamu masih harus istirahat sayang"-ucap sehun sembari mengusap lembut pucuk rambut istrinya itu

"Oppa"-joy menatap sehun dalam

"Iya sayang ada apa"-jawab sehun kemudian mendudukan dirinya di samping joy

"Aku penasaran dengan perbincangan kalian tadi apalagi aku mendengar namaku di sebut beberapa kali, memangnya apa yg kalian bicarakan"-tanya joy penasaran

Sehun membeku mendengar pertanyaan joy, dia bingung harus bagaimana..... dan apa yg akan terjadi jika joy tau selama ini dia membohonginya.

"Oppa jawab aku"-joy membuyarkan lamunan sehun

Sehun menarik nafasnya dalam "sebentar sayang" sehun berdiri dari tempatnya beranjak membuka sebuah lemari kecil di sudut kamarnya kemudian meraih sesuatu di dalamnya dan kembali duduk di samping joy

Sehun memberikan sebuah album foto kepada joy "apa ini oppa"-tanya joy bingung sembari membuka album foto itu

Baru saja membuka lembar pertama joy sudah terkejut melihat foto yg di lihatnya

"Bukankah ini foto ku"-joy terkejut melihat sehun memiliki fotonya sewaktu kecil

Sehun mengangguk dengan lembut "iya itu kamu sayang, kamu sangat cantik dan menggemaskan saat itu...tidak pernah berubah sampai sekarang"-senyum indah terlukis di wajah sehun

Joy masih tidak mengerti mengapa sehun memiliki foto kecilnya, kemudian dia membuka lembar berikutnya dan kali ini dia sedikit bingung

"Ini siapa oppa.... sebentar aku sepertinya pernah melihatnya"-ucap joy sembari berfikir dan seketika ingatan itu kembali menyapanya

"Oppa... tidak mungkin kan kalau oppa itu..."-joy mengantungkan ucapannya bermaksud agar sehun meresponnya namun tidak ada respom dari sehun dia hanya diam menatap joy memikirkan nasibnya apabila joy tahu kejadian yg sebenarnya

"Oppa adalah pria genit itu??"-joy menatap sehun namun sehun tidak bereaksi apapun "oppa jawab aku, atau aku akan marah"

Sehun menarik nafasnya dalam "iya sayang aku pria genit itu"-ucap sehun lirih dia takut joy marah

Seketika joy terdiam mendengar ucapan sehun, joy beranjak berdiri dari posisinya, sehun yg melihat itu sudah membeku tidak tau harus berkata apa lagi

Tiba tiba joy terkekeh "tidak kusangka dunia ini sangat sempit oppa"-ucap joy sembari tertawa sesaat "tapi....."-joy kembali menggantungkan ucapannya "aku benar benar tidak mengerti dengan semua ini.. oppa menengenalku sejak dulu tapi kenapa saat pertama bertemu oppa bersikap seolah tidak mengenalku"-tanya joy bingung

Sehun memberanikan diri "dengarkan aku sayang sebelum aku menceritakan semuanya kamu harus berjanji kalau kamu tidak akan marah padaku.... janji?"

"Marah?... kenapa aku harus marah.... aku janji tidak akan marah oppa, cepat ceritakan oppa aku penasaran"-joy

"Jadi oppa baru tau jika kamu gadis kecil yg oppa suka itu setelah oppa tau jika kamu pengirim puisi itu dan ibu oppa yg memberitahu itu, jadi wajar jika saat pertama bertemu denganmu oppa tidak mengenalimu"-jelas sehun

"Lalu ... "- joy masih penasaran dengan cerita sehun

"Saat oppa tau kalau kamu adalah gadis kecil itu oppa yg tadinya berniat memintamu untuk bertemu saat itu mengurungkan niat dan memutuskan untuk membuatmu jatuh cinta dengan oppa dengan cara yg sama seperti yg kamu lakukan, maka dari itu oppa memutuskan untuk menjadi pengagum rahasiamu dan mengirimkan note note itu padamu karna oppa tau jika kamu tidak suka dengan pria yg terlalu agresif bukannnn??" Lanjut sehun dan diangguki oleh joy dengan raut wajahnya yg menggemaskan

"Lalu.... apa hanya itu yg ingin oppa katakan?, dan jika hanya itu kenapa oppa memintaku untuk tidak marah.. tentu saja aku tidak akan marah"-ucap joy penasaran dengan permintaan sehun sebelumnya

Sehun memberanikan diri untuk mengatakannya"Aku sudah tau semuanya, tentang kamu dan mark yg hanya pura pura"

Mendengar ucapan sehun senyum indah yg tadinya terlukis di wajah joy perlahan memudar dam matanya mulai memerah seolah menahan sesuatu untuk keluar "jadi selama ini oppa membohongiku"-joy menatap sehun dalam menuntut sebuah jawaban

Sehun meraih kedua bahu joy namun dengan sigap joy menepisnya "maafkan aku sayang aku tidak bermaksud membohongimu" air mata tanpa permisi keluar membasi pipinya

Joy menjauhkan dirinya dari sehun "aku perlu waktu"-joy keluar kamar sehun menuju kamar yg ada disebelahnya kemudian menguncinya

Sehun merasa sangat frustasi, dia tidak tau harus berbuat apa lagi, hari ini seharusnya menjadi hari yg paling membahagiakan bagi mereka tapi faktanya badai justru datang menghapiri mereka

"Sayang aku mohon buka pintunya maafkan aku"

"Sayang biarkan aku menjelaskan semuanya"

"Joy.... sayang maafkan aku, tolong jangan perlakukan aku seperti ini"

"Aku tidak bisa hidup tanpamu joy"

"Aku mohon buka pitunya"

"Aku melakukan semua ini karna aku ingin hidup tenang bersama mu selamnya tanpa di ganggu siapapun"

"Maaf karna kebohonganku menyakitimu, aku mohon maafkan aku"

"Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan marah"

Sehun terus berusaha untuk meyakinkan joy, memintanya untuk membuka pintu namun tidak ada jawaban. Sehun benar benar merasa frustasi tubuhnya merosot ke lantai dan air matanya mengalir semakin deras

"Sayang maafkan oppa"...

Tidak disangka di balik pintu itu terlihat joy yg menahan tawanya seolah puas dengan apa yg dia lakukan

"Kita satu sama oppa"-batin joy dalam hati

....

Diam-diam aku Suka DIA || ooh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang