Bagian Dua: Yoshimura Kiyoko

32 11 15
                                    

Masih berada pada posisi penuh kecanggungan, Miwa menyugar rambut. "Aku akan bertanya pada Ryu-sensei besok."

Sachi beranjak berdiri dengan susah payah. "Rachel, ayo kita mengintip Natsuki."

Rachaela mengangguk dan kedua gadis itu dengan cepat pergi. Sachi melempar pandangan sekilas pada Nagisa. Kemudian tidak memedulikan apa yang akan dilakukan empat pemuda itu.

"Apa kau mengenal Hanatsuki, Rachel?" tanya Sachi.

Rachaela hampir kehilangan pijakannya saat menuruni tangga. Gadis itu berdeham, menyesuaikan ekspresinya, dan tersenyum kecil. "Aku tidak ingin menyembunyikannya darimu, tetapi untuk saat ini bukan waktu yang tepat untuk kau tahu seperti apa hubunganku dengan Hanatsuki."

"Aku melihat itu adalah sebuah hubungan yang rumit," ujar Sachi.

"Kau meramalnya?" Rachaela agak tidak percaya.

"Ramalan itu tidak datang setiap saat. Jika begitu aku tidak akan mengalami susahnya hidup. Aku menebak, juga memikirkan reaksimu terhadap pemuda itu."

Rachaela tidak bisa berkata-kata.

Ada dua perpustakaan di SMA Hikaru. Yang pertama dinamakan perpustakaan lama, menampung buku-buku bekas yang disumbangkan siswa maupun guru, buku-buku pelajaran lama, segala bacaan yang kuno dan sudah ketinggalan zaman.

Perpustakaan "lama", seperti namanya, memiliki beberapa rumor buruk. Sudah dipastikan bahwa Natsuki tidak akan berani datang ke sana.

Yang kedua merupakan perpustakaan layaknya perpustakaan sekolah pada umumnya. Sedikit lebih luas dan lengkap dibanding sekolah lain, katanya.

Rachaela sudah bisa melihat Natsuki saat mereka baru saja memasuki perpustakaan. Gadis itu duduk di meja paling pojok dan agak jauh dari pintu. Sementara penglihatan Sachi tidak terlalu baik, gadis itu hanya menebak-nebak dari kode yang diberikan oleh Rachaela.

"Ke mana sebaiknya kita bersembunyi?" bisik Rachaela.

Sachi diam-diam menunjuk ke arah rak tinggi yang tidak terlalu jauh dari tempat Natsuki. Rachaela menunjukkan jempolnya.

"Apa kau yakin dia benar-benar akan kencan di perpustakaan?" bisik Rachaela. Keduanya secara acak mengambil buku sebagai pegangan.

"Sebentar lagi sang pangeran akan datang," balas Sachi.

Sesuai perkataan gadis itu, seorang pemuda memasuki perpustakaan dengan baju yang tidak dikancing, memperlihatkan kaus hitam di dalam. Murakami Aoi. Ketika pemuda itu mendekat, muncul binar di mata Natsuki.

Gadis itu tersenyum hingga matanya menyipit. "Aoi-kun."

Rachaela menarik diri dari acara mengintipnya, begitu pula dengan Sachi.

"Mereka terlihat baik-baik saja," ucap gadis berambut ungu itu.

Sachi bersidekap dada setelah meletakkan kembali buku di tangannya. "Mungkin."

"Apa maksudmu? Ramalanmu salah?"

"Ramalan adalah ramalan, bukan kenyataan."

Ketika itu, sebuah suara lembut terdengar. "Aoi-kun, sungguh kebetulan bertemu denganmu di sini."

Rachaela dengan cepat kembali mengintip ke tempat Natsuki berada.

Ada seorang gadis tambahan yang diketahui Rachaela sebagai juara umum sekolah, Yoshimura Kiyoko. Selain jenius, gadis itu juga cantik. Jenis kecantikan dewasa yang disukai banyak pemuda.

"Seorang pelakor!"

"Apa yang kaukatakan, Rachel?"

"Ah, tidak. Aku hanya mengambil sebuah istilah dari negara lain untuk seorang perusak hubungan."

ENDING [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang