Didalam sebuah kantin terlihat hingar bingar siswa siswi yang sedang mengisi perut mereka sebelum jam masuk kembali tiba. Keributan berbagai manusia didalam sana sudah sering terjadi, semuanya asyik dengan dunia mereka yang mengisi waktu saling mengobrol dan menikmati jajanan kantin.
Termasuk tiga gadis populer yang menjadi incaran siswa siswi sekolah mereka, mereka duduk tepat dimeja pojokan yang dekat dari dinding tembok, tempat biasa yang sering mereka duduki sejak sama sama masuk disekolah tersebut.
Ketiga gadis itu memiliki aura yang berbeda, memiliki porsi nya masing masing tapi ada yang menarik dari ketiga nya. Sama sama tidak suka jika ada yang mengganggu mereka jika sedang makan. Seperti saat ini, salah satu dari ketiga nya merintih kepanasan saat kuah bakso mengenai kulit tangannya.
Kedua teman nya melihat pada gadis berwajah dingin yang tidak lain sinb. Sahabat mereka yang terkena kuah bakso, gadis itu mengibas tangannya dengan cepat. Kedua teman nya pun dengan cepat mengambil botol mineral lalu menyiram tangan sinb yang mulai melepuh karna panasnya air kuah.
Sahabat sinb yang berperawakan tinggi menatap seorang gadis yang berdiri disamping meja yang diduduki nya, wajahnya memerah menahan marah, gadis Sowon sahabat sinb. Gadis yang ditatap hanya memasang wajah datar, tidak ada ketakutan yang tercipta.
Sowon bergerak ingin memberi pelajaran tapi tangan sinb menahan lengan nya. Matanya yang mulai merah itu kini memandang sinb dengan tatapan bertanya.
Sinb pun hanya menggeleng kan kepalanya jika Sowon harus selalu mengontrol emosi nya. Sowon mendesah lalu kembali menatap gadis yang masih berdiri mematung menatap tangan sinb yang masih ditiup oleh yerin sahabat sinb dan Sowon.
"Hari ini kau beruntung karna aku tidak melakukan hal yang sama, tapi jika kau lakukan itu lagi jangan harap kau selamat dari ku" ucap Sowon mengancam gadis yang tidak menatapnya itu, entah apa yang dipikir kan gadis itu seakan menulikan ucapan Sowon.
Wajah datar nya hanya terus menatap tanga n sinb, ia tidak sengaja menumpahkan kuah dimangko nya. Seseorang mendorong nya hingga ia tidak bisa menahan keseimbangan dirinya apa lagi saat membawa mangko bakso nya untuk mencari tempat duduk.
"Hey...!!! Kau dengarkan!!!" ucap Sowon mengeraskan rahang nya, Sowon bergerak maju namun seorang gadis datang mendorong tubuhnya hingga Sowon sedikit terjungkit kebelakang.
"Okta suaramu membuat kuping ku sakit, kau berteriak membuat makan ku menjadi tidak enak sekarang" gadis itu berkata dengan santainya, Sowon menegakkan tubuhnya kembali saat yerin menahan tubuhnya tadi.
"Ini bukan urusanmu.." sela Sowon cepat sebelum gadis itu kembali mengoceh.
"Lalu apa urusanmu dengan yuju hah?" tanya nya menggertak, tangannya menggebrak meja.
Suasana menjadi tegang sekarang, beberapa siswa melihat mereka sambil berbisik, ada juga yang terang terangan mengadu keduanya.
"Kau..." ucap Sowon terhenti, tangan nya kembali ditarik sinb.
Gadis itu menghentikan Sowon, sinb semakin meremas lengan nya untuk menenangkan Sowon yang tersulut emosi.
Nafas Sowon tersenggal, matanya menatap gadis yang menantang nya tadi. Dengan perasaan marah Sowon meninggalkan kantin begitu saja. Sinb dan yerin menatap kepergiaan nya dengan perasaan lega, kini sinb menatap gadis yang bernama yuju.
"Lain kali berhati hati lah..." ucap sinb, yuju menatap wajah sinb kini. Untuk pertama kalinya ia melihat sinb tersenyum meski begitu samar.
Tatapan sinb pindah pada gadis yang berdiri disamping yuju.
"Aku minta maaf jika tadi Sowon mengganggu waktu jam makan mu, aku harap ini tidak akan terjadi lagi" ucap sinb menyindir sebelum beranjak dari sana, yerin yang masih diam disana kini hanya menatap dua gadis didepan nya bergantian memberikan senyum terbaiknya sebelum menyusul sinb.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Song (Gfriend)
Fanfiction"Kamu pernah bilang jika aku tidak bisa menggenggam hujan, kamu benar aku tidak bisa menggenggam nya tapi aku bisa merasakan nya...aku bisa merasakan derasnya dan sakitnya bagaimana sekarang.." ucap eunha menatap dalam mata Sowon, ada sebuah arti da...