Sedari tadi yerin melihat Sowon tersenyum tidak jelas, apa lagi gadis itu hanya mengaduk minuman nya tidak jelas.
Yerin merasa aneh dengan tingkah sahabatnya, mata yerin beralih kearah sinb. Berbeda dengan Sowon, sinb malah menatap datar makanan nya, tidak ada keinginan menyentuh nya.
"Kalian berdua kenapa jadi aneh sekarang?" tanya yerin, sinb dan Sowon menatap nya bersamaan. Wajah mereka terlihat lucu secara bersamaan, menatap yerin sangat datar dan tajam.
"What..?" yerin mengangkat alisnya menatap keduanya. "Apa aku salah bicara?" lanjutnya.
Sinb dan Sowon tidak menjawab, keduanya mulai menikmati waktu istirahat mereka dari pada menjawab pertanyaan yerin yang bisa menimbulkan banyak pertanyaan lainnya.
Percikan air mengenai seragam yuju, gadis itu mulai lari mencari tempat untuk berteduh. Yuju berlari terus namun tangannya tertahan karna sebuah genggaman. Yuju mendapati sinb menatapnya tajam, menggenggam erat tangannya. Hujan semakin deras menetes, mereka kembali terdiam saling menatap seperti yang terjadi sebelumnya.
Sinb menarik lembut tangan yuju untuk lari kearah mobilnya yang terparkir. Tidak ada penolakan yang sinb dapatkan, yuju tidak melepaskan atau menarik tangannya. Gadis itu mengikutinya tanpa harus sinb minta.
"Kau mengetahui sesuatu tentang mereka?" tanya umji yang melihat kejadian langka tersebut, disamping nya ada yerin yang berdiri menatap hal yang sama.
"Tidak...mungkin mereka terlibat sesuatu yang sulit.."
Umji menatap yerin, tidak mengerti ucapan gadis itu.
"Sesuatu yang sulit untuk dipahami dan dimengerti.." ucap yerin kembali lalu menatap umji dengan senyumnya. " hati...." ucap nya pelan kemudian.
"Jangan terlalu dekat nanti ada yang melihat..." ucap umji mendorong tubuh yerin untuk memberikan jarak diantara mereka.
"Penakut.." cibir yerin dan mendapat pukulan dibahu nya.
Dalam jarak sepuluh meter dibelakang keduanya Sowon dan eunha menatap kedekatan mereka menjadi diam dengan pikiran masing masing. Tidak ada yang salah dengan kedekatan mereka tapi terasa aneh saja dimata eunha, dimana ia mengetahui jika jung yerin tidak memiliki teman special apa lagi berdekatan seintim yang dilakukan nya tadi. Eunha menatap kesamping nya menatap wajah Sowon terlihat biasa saja.
Kembali eunha melanjutkan langkahnya dan diikuti sowon dibelakang nya. Keduanya berdiri tepat disamping umji dan yerin, mereka saling memandang sesaat lalu diam menatap lurus kedepan menunggu hujan reda, mereka berempat sibuk dengan pikiran masing masing.
Hujan dan kenangan
Eunha mengulurkan tangannya menyentuh air asin yang tidak berhenti membasahi bumi. Sowon menatap eunha dari samping, meneliti wajah yang terlihat tenang menyejukkan itu dalam diam. Senyumnya tertarik saat mendapati eunha tersenyum pada hujan didepan nya.
Hujan adalah ingatan masa lalu...
Tatapan Sowon kini menatap hujan dan disana ia mendapati dirinya tersenyum pada seorang gadis lainnya yang masih berusia 14 tahun.
Sowon membuka jaketnya menutupi kepala mereka dari derasnya hujan, keduanya berlari mencari tempat teduh.
Sesekali menatap wajah gadis disamping nya yang tersenyum dibawah hujan bersama nya, Sowon ikut tersenyum karena nya.
"Jika hujan gak reda juga, kita bisa telat pulang...apa lagi jalan terlihat sepi sekarang..."ucap gadis imut disamping nya sambil memeluk tubuhnya yang dingin, Sowon menatap jalan yang sepi, berharap jemputan nya cepat datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Song (Gfriend)
Fanfiction"Kamu pernah bilang jika aku tidak bisa menggenggam hujan, kamu benar aku tidak bisa menggenggam nya tapi aku bisa merasakan nya...aku bisa merasakan derasnya dan sakitnya bagaimana sekarang.." ucap eunha menatap dalam mata Sowon, ada sebuah arti da...