Song - dreamcatcher

624 50 49
                                    

Dalam sebuah stasiun televisi diberbagai acara, wajah seorang wanita menjadi sorotan kamera setelah menyelesaikan sidang perdana yang dilakukan nya, ada banyak wartawan yang bertanya padanya namun wajah dingin itu tidak berkata apapun. Kacamata yang dipakai nya sedikit ia perbaiki letaknya, dibawah tatapan nya ada senyum samar atas keberhasilan nya.

Wanita muda itu baru saja berhasil memenangkan sidang atas kasus pemerkosaan yang dilakukan anak petinggi pada seorang perempuan dibawah umur, kasus ini sempat menyulitkan dirinya. Berhadapan dengan orang yang menghadang nya, untung saja tekad nya kuat, dan ia tidak perlu menghabisi oknum yang memaksa nya untuk mengalah. Ada banyak bukti ia kumpulkan, bahkan deretan pejabat lainnya ikut terjerat dalam kasus yang diambil nya. Tindakan nya tersebut mendapat dukungan dari keluarga korban, dimana korban hanya dari keluarga yang bisa dibilang sederhana.

Atas keberhasilan yang didapatnya ada banyak yang tersenyum padanya, ada pula yang membuat fans club. Wajahnya yang dingin dan tatap mata tajam nya menjadi nilai plus untuk mematikan lawan nya, ia dijuluki pengacara berhati malaikat bermata mematikan.

Tujuannya membela kebenaran, keadilan dan hukuman untuk yang salah. Mengapa wanita cantik sepertinya harus turun ikut dalam hukum jika wajahnya bisa menunjang dirinya lebih dari profesi nya. Semua karna kisah masa lalu nya, dimana orang yang dicintai nya mendapat pelecehan dan dirinya mendapat kekerasan.

Jika bisa dibayangkan betapa sulitnya ia menjalani hidup saat masa itu, bagaimana tertekan nya ia setiap mengingat hal menjijikan itu. Wanita itu kini menjadi orang nomor satu yang akan mengembalikan hak setiap orang yang lemah. Sosok yang tidak pernah mengambil keputusan salah setelah apa yang terjadi pada dirinya sendiri.

Wanita itu kim Sowon...

Wanita yang berjalan memperlihatkan kebenaran atas dasar hukum, bukan atas dasar uang dan kekuasaan.

Seorang wanita didalam apartemen melihat tv didepan nya hanya menatap wajah Sowon dengan senyum tipis nya.

Setelah itu ia mematikan tv dan beranjak kearah kaca besar yang memperlihatkan gedung gedung tinggi dan jalanan dibawah nya.

Sudah delapan tahun berlalu...

Ia masih saja sendiri, masih mengharapkan sesuatu yang pasti dan tentunya sebuah keberanian.

Mungkin ia menunggu, menunggu yang diharapkan nya datang dan mengajak nya terbang keatas awan. Menari bebas tanpa harus memikirkan hal yang sulit lagi.

Senyumnya terlihat samar pada kaca didepan nya. Ia tidak pernah merasa dirinya ketakutan lagi.

Suara bel apartemen nya mengalihkan tatapan nya, ia pun melangkah membuka pintu untuk sang tamu.

Tamu yang kini tersenyum pada nya dengan sebuket bunga ditangan nya, kacamata nya yang sedikit melorot ia perbaiki. Dibalik kacamata itu memperlihatkan kecerdasan nya.

"Ayo..." ajak sang pemilik apartemen pada tamu nya.

Sang tamu pun tersenyum, sekilas mencium bibir didepan nya tanpa permisi lalu masuk seperti apartemen itu adalah miliknya.

"Secangkir kopi.." ucapnya pada pemilik apartemen saat melihat mulut itu terbuka.

"Kebiasaan..." sang tamu terkekeh pelan sambil membaringkan tubuhnya pada sofa.

Hanya beberapa detik ia memejamkan mata, ia sudah tertidur pulas karna kelelahan.

Sedangkan wanita yang kini membawa secangkir kopi hanya melihatnya dengan gelengan kepala.

Cangkir itu ia letakkan diatas meja, ia berjalan melepaskan sepatu yang melekat pada kaki jengjang wanita yang tertidur, lalu melepas kacamata yang masih berada ditempat nya.

Secret Love Song (Gfriend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang