ENIGMA [ON GOING]

Chapters 3

Sorry typo🔥🔥

Happy Reading💜💜

*******

"Fell lo dimana anjing! gue, Dimas sama Bayu nyariin lo!" Pekik Keenan dari sebrang layar telepon milik Felicya.

"Selow asu! Gue di hotel" Santai Felicya menjawab yang tengah sangat nyaman berbaring di atas kasur berwarna putih berukuran size king.

"Ngapain gila! Lo minggat lagi?!" Tanya Keenan dengan suara yang melengking.

"Udah kesini aja! entar gue ceritain! hotel biasa. cepet! gak pakek lama!"

Tutt

Felicya mematikan teleponnya secara sepihak.

"Emang rebahan tu paling enak pake banget..." girang Felicya bermonolog.

Dreett. Dreett. Dreett

Bunyi getaran handphone menandakan pesan masuk milik Felicya.

"Fell sorry kita bertiga gak bisa susul cepet, karna ketauan pak Asep, jadi pulang sekolah kita ke hotel itu pun kita gak janji oke"

From: Key bangcat

Pesan dari sahabatnya pun hanya di baca saja oleh Felicya, tanpa di balas.

"Bagus deh. Bisa tidur gue" gumam Felicya yang kini telah menutup rapat kembali kedua kelopak mata.

Tak menunggu lama Felicya untuk tidur, baru 5 menit saja ia kini tertidur pulas dengan lelap.

*******

Dering ponsel yang tak kunjung berhenti sekalipun. Pemilik handphone itu tak terbangun sedetik saja. Malahan masih sangat asik menjelajahi mimpi indahnya dengan tenang. Damai dan nyaman.

Kini waktu sudah pukul jam setengah 9 malam namun gadis berbalut pakaian putih abu-abu itu masih belum tersadar dari tidur nyenyak-nya.

Dan dering dari benda pipih milik Felicya pun berbunyi lagi, entah sudah berapa kali berbunyi. Mungkin sekitar 100x atau lebih.

Dreett.Dreett.Dreett

Tangan Felicya mencari-cari ponsel miliknya di atas kasur yang ia tiduri. Dengan mata yang enggan terbuka, ia mencari handphone-nya.

Setelah mendapatkan handphone sialan yang telah menganggu tidur nyenyak-nya pun dengan perlahan ia membuka matanya dengan lebar.

Mommy bawel call...

"Hoahhhh napa mih...?" tanya Felicya dengan nada suara khas orang yang baru bangun dari tidur.

"Kamu tuh ya di telpon berkali-kali gak di angkat!" nada tinggi Vierra berbicara, dirinya dibuat kesal oleh putri bungsunya ini.

"Tidur mih" jawab Felicya dengan malas.

"Kita lagi kedatangan tamu istimewa Feli! cepet pulang!" tegas Vierra yang tak mau di bantah.

"Gak bisa mih, Feli mau balap! malem ini ada pertandingan" kekeuh Felicya tak mau kalah.

"Gak bisa! atau mau mamih cabut semua kartu Atm kamu! mobil sama motor kamu juga mamih jual!" Sarkas Vierra sang ibu.