Dimas Raka Atthala [2]

29 1 0
                                    

"Banyak hal yang semuanya harus dijalani bersama(mu)"

-Raka-


[SEPTEMBER 2014] -ALYA

Siapa orang yang gak kenal dengan Dimas Raka Atthala? Satu antero sekolah pasti tahu, kalau Raka adalah murid paling bermasalah sepanjang awal semester ini.

Sudah 3 kaca jendela berhasil dia pecahkan, hanya dengan bola yang iya pinjam dari ruang olahraga. Pertama kaca ruang kesehatan, kedua ruang seni, dan yang paling parah adalah ruang kepala sekolah.

Surat scors sudah siap melayang awal Oktober nanti, kalau-kalau dia menabung catatan kriminal lainnya. Tapi sepertinya dia tidak menggubris omongan guru BP sama sekali. 

Buktinya, manusia astral satu ini sedang asik bermain bola di lapangan tanpa takut akan memecahkan kaca lagi.

Siang ini aku dan kedua teman-temanku—Echa dan Novi, sedang pusing menghafal tabel periodik. Postest yang akan diadakan dikelasku siang nanti membuat aku dan teman-temanku serius mengahafalkan deretan senyawa-senyawa kimia ini.

Pandangku saat ini mengarah padanya-Raka, "bodoh" kata itu tanpa sengaja keluar dari mulutku begitu saja. 

Sontak kedua temanku yang sedari tadi menunduk, kini menengadah melihatku.

"Apaan ya? Bilang apa tadi?" Tanya Echa spontan

"Eh, ngga-ngga! itu si Raka kenapa sih? Ini kan lagi jam pelajaran, malah main bola?" Bodoh, kenapa kamu bertanya soal Raka sih ya? Apa kata mereka?

"Sejak kapan jadi merhatiin Raka?" Novi sedikit menaikan alisnya.

Sudah kubilang, Raka ini manusia bermasalah disekolah. Meskipun Raka tergolong anak orang kaya dan berparas diatas rata-rata, tapi hal itu tak menjamin sama sekali. 

Buktinya orang normal seperti aku dan teman-temanku masih bisa berfikir dua kali untuk melirik Raka.

"Apaan sih Nov, cuma ga sengaja aja liat dia tuh diluar." Ku tunjuk Raka yang sedari tadi berada di lapangan olahraga.

"Idih ya, apaan sih lo, cepet beresin bacanya, Keburu ada Pa Ikin mampus lo, gabisa ngafalin lagi." Jawab Novi dengan wajah malas.

Perkataannya ada benar nya juga, lagian aku tidak ingin berurusan dengan Raka sedikitpun. Siapa Coba yang ingin berurusan dengan makhluk astral bin ajaib seperti Raka.

~~~

[NOVEMBER 2014] 🌻🌻

Pagi kali ini, sarapan Raka dihiasi dengan rengginang dan gorengan bala-bala buatan Nyi Emi. Sarapan alakadarnya bagi Raka yang kesiangan.

Tapi sayang disayang, jam sepertinya menunjukkan angka menyebalkan. "Ohhh shit 07.30!!!!" Umpat Raka ketika melihat benda yang melingkar di tangannya itu.

"Nyi, Raka nanti balik lagi, ngutang dulu ya hehe." Ucap Raka sembari melontarkan senyumnya yang lebar.

"Euh kumaha sih, ngutang wae! Untung kasep" Balas Nyi Emi.

[Euh gimana sih, ngutang terus! Untung ganteng]

Jalanan bandung saat ini cukup macet, tapi tidak pengaruh apa-apa bagi Raka. Dia masih harus berjalan sekitar 200 meter untuk sampai di depan gerbang sekolah. "Sial, pasti dihukum lagi. Males banget anjir." Umpatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja Berikutnya [SATU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang