2. Perempuan itu...

7.3K 295 1
                                    

Happy reading

"Siapa anda?" Desis aska.

Alicia, ya. Orang yang berada di belakang aksa adalah Alicia.

Alicia mendekat maju ke arah aksa. "Siapa saya, itu tidak penting. Yang penting itu hidup kamu, harusnya kamu itu bersyukur masih bisa hidup sampe sekarang"

Aksa mendengus. "Tau apa anda tentang saya? Anda berbicara seperti itu karena anda tidak pernah berada di posisi saya!"

Alicia semakin mendekat ke arah aksa dan berjongkok di sebelah kursi roda aksa.

"Saya memang tidak pernah di posisi kamu. tapi coba kamu pikir, Gimana perasaan keluarga kamu kalau kamu pergi ninggalin mereka?"

Aksa terdiam menatap kosong ke depan.

"Saya sendiri pernah ngerasain gimana rasanya ditinggal pergi untuk selamanya. Dan itu sangat menyakitkan bagi saya. Jadi tolong, jangan egois. Pikirkan perasaan orang yang kamu sayang"

Aksa terenyuh dengan omongan orang yang ada di sebelahnya.

Ting!

Alicia mendapat pesan dari omnya  yang terus mencarinya. Karena tadi dia izin kepada omnya untuk ke toilet.

Setelah membalas pesan omnya, Alicia memasukkan ponselnya kembali ke sakunya.

"Saya harus pergi. kamu memang tidak bisa melihat pakai mata, tapi kamu punya hati. Ikuti kata hati kamu. Jangan egois, masih banyak yang sayang dan peduli sama kamu."

Setelah itu Alicia bangkit dan perlahan berlalu dari aksa yang sedari tadi terdiam mendengar ucapan demi ucapan Alicia.

"Tunggu! Jangan pergi dulu!"

Itulah kalimat yang terus diucapkan oleh aksa, tangannya menggapai udara berusaha mencari seseorang. Tapi nihil, orang. Itu sudah pergi.

"Jangan pergi, siapa kamu sebenarnya?" Gumam aksa.

"Sa? Kamu nyari siapa nak?" Adrian datang dan melihat anaknya yang sedang mencari seseorang.

"Pah, apa papah ngeliat perempuan yang habis dari sini pah?" Aksa memegang tangan papahnya.

"Perempuan? Perempuan yang mana sa? Papah ga tau. Disini banyak perempuan sa"

Aksa berdecak. "Aku harus cari perempuan itu pah. Pokoknya aku harus cari dia"

"Perempuan siapa sih sa? Papah gatau. Emangnya dia kenapa?"

"Dia yang udah ngerubah jalan pikiran aksa" gumam aksa.

***

"Aduh om Maafin Alicia ya, tadi Alicia tuh sakit perut banget makanya lama" Alicia memasang muka melasnya di depan om nya.

Darren menghela nafasnya pasrah melihat tingkah ponakannya yang tidak pernah berubah dari dulu.

Alicia menyatukan tangan di depan dadanya sembari memasang wajah melasnya.

Darren mendengus pasrah. "Yaudahlah terserah kamu. Makanya kalo makan tuh jangan yang pedes pedes"

RAYLOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang