Kisah Nabi Khidir
Pertemuan Dajjal VS Khidir
Pertemuan dan persaksian:
Disebutkan dalam beberapa riwayat tentang pertemuan Khidir as dan Dajjal di Akhir Zaman. Pada pertemuan itu kemungkinan terbesar ialah, Khidir as akan mengungkap seluruh fitnah dan kebohongan Dajjal sepanjang masa, dia akan bersaksi dan meyakinkan ummat manusia, “inilah Dajjal yang sesungguhnya”, “beginilah kebohongannya”.
Kematian sang syuhada :
Setelah Khidir as bersaksi dihadapan Ummat manusia, dimuka Dajjal. Lalu Dajjal memenggal kepalanya untuk memamerkan “kekuatan” sekaligus demi merapuhkan keyakinan ummat islam atas persaksiaan Khidir as tersebut. Setelah Khidir as terpenggal dan tercincang, lalu dengan keahlian sihir nekromansi dan sihir idris/enochianmagic yang dikuasai Dajjal, ia menghidupkan dan membangkitkan kembali Khidir as. Dan Khidir as kembali menentang dan bersaksi atas kedustaan Dajjal, khidir berkata: "Wahai skalian manusia, dia tidak akan melakukan hal seperti ini terhadap seseorang pun setelahku".
Lantas Dajjal berusaha memenggal Khidir as untuk kedua kalinya, namun atas Izin Allah Dajjal tidak sanggup membunuhnya dengan cara itu, sehingga Dajjal melemparnya. Di hadis di jelaskan, orang-orang yang menyaksikan kejadian itu mengira dia dilemparkan ke neraka, dan rasulullah pun segera menegaskan: "padahal ia dilemparkan kesurganya Allah Swt. Derajatnya mulia, dan ia adalah syuhada yang paling agung di sisi Allah Azza Wa Jala" Setelah kejadian tersebut, barulah sebagian ummat semakin yakin dan segera berbaiat kepada Al-Mahdi as
"Pria ini adalah orang yang derajatnya paling dekat denganku, sekaligus syuhada yang paling agung di mata tuhan semesta alam."
"Ajal Khidir ditunda sampai ia mengingkari Dajjal"
Dua kutipan hadis diatas dari riwayat Abu sa'id al Khudri rah.a, Daraquthni rah.a, juga tertera pada Shahih, mutawatir dan Masyhur Hadis. Ibnu Hajjar rah.a mengomentari hadis diatas, beliau mengatakan pria yang di bunuh dan di hidupkan kembali itu adalah Khidir as.