Kisah Nabi Khidir
Nabi Khidir dengan Umar bin Khattab
Pada waktu Umar akan menshalati jenazah, tiba-tiba terdengar suara berbisik dari belakang, ”tunggu saya, wahai Umar...”.
Maka Umar menunggu dia hingga dia masuk ke dalam shaf dan Umar pun mulai bertakbir. Setelah sholat, Umar mendo’akan jenazah tersebut, ”Ya Allah, Jika Engkau mengadzabnya berarti dia durhaka kepada-Mu, tapi jika Engkau mengampuni dia, maka sesungguhnya dia sangat membutuhkan rahmat-Mu, Ya Allah”.
Setelah jenazah dimakamkan, seorang laki-laki memperbaiki tanah kuburannya sambil berkata, ”beruntunglah kamu, wahai penghuni kubur jika kamu tidak menjadi orang yang mengaku, menyimpan atau menentukan”.
Umar kemudian menyuruh untuk memanggilkan orang tersebut, ”bawalah orang itu kemari, akan kutanyakan tentang shalatnya dan pembicaraannya itu”.
Maka seorang lelaki pergi mencarinya, tetapi orang itu sudah tidak ada, kecuali hanya bekas telapak kakinya di tanah yang besarnya kira-kira satu hasta.
Lalu Umar berkata lagi, ”Demi Allah, dia itu Khidir yang pernah diceritakan oleh Rasulullah kepadaku”.
(Riwayat Muhammad bin Munkadir)