chapter 6

3 1 0
                                    

Soo ah POV

Hari ini jungkook mengajakku ketaman, katanya ia ingin mencari objek baru untuk dilukis ditaman dan dia memintaku untuk menemaninya. Kebetulan hari ini libur, jadi aku mengiyakan ajakannya.

Saat ini aku masih menunggu jungkook datang menjemputku, sudah lebih dari 15 menit jungkook masih belum datang juga. Aku menelponnya berkali-kali, tapi dia tidak mengangkatnya. Aku pikir mungkin saja dia sedang fokus menyetir, jadi aku membuka aplikasi game di ponselku sambil menunggunya. 

tiba-tiba aku mendengar suara mesin mobil yang berhenti tepat didepan rumahku, aku menghentikan gameku dan belari kearah jendela untuk melihat sumber suara itu. ternyata benar itu mobil jungkook, ia keluar dari dalam mobilnya dan melambaikan tangannya menghadap jendela kamarku. aku tersenyum dan segera bergegas keluar rumah untuk menemui jungkook. 

"lama sekali, aku sudah menunggumu dari tadi tau" ucapku begitu sampai didepannya, aku mengerucutkan bibirku.

"maafkan aku" jungkook tersenyum, lalu ia mengacak rambutku pelan. 

"yasudah ayo" lanjutnya seraya membukakan pintu mobilnya untukku. 

***

mungkin karena hari ini memang bukan hari libur, jadi taman ini benar-benar sepi. biasanya banyak anak-anak bermain disini, keluarga yang sedang piknik, dan bahkan sepasang kekasih yang sedang berkencan. 

aku dan jungkook duduk disebuah bangku yang ada ditaman, jungkook pun mempersiapkan alat lukisnya. ia mengambil pensil dan mengarahkan pensil itu ke segala arah, mungkin dia sedang mencari objek yang bagus untuk dilukis. aku hanya memperhatikannya melakukan itu, sampai ia mengarahkan pensilnya padaku, aku menatapnya bingung tapi dia hanya tersenyum padaku.

"aku sudah menemukan objeknya" ucapnya sambil tersenyum. ia menurunkan pensilnya dan mulai melukis. aku tertawa kecil karena tingkahnya, ia menjadikanku sebagai objek untuk lukisannya jadi untuk apa dia membawaku kesini.

"ya! kau menjadikanku objek untuk lukisanmu, kau berani membayar berapa?" ucapku sambil melipat tanganku didada. jungkook menghentikan kegiatan melukisnya, lalu menatapku.

ia berdiri dari duduknya dan berjalan mendekatiku, lalu ia membungkukan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya kearahku. aku terkejut jadi aku sedikit memundurkan kepalaku, namun ia malah semakin mendekatkan wajahnya padaku dan..

cup.. 

aku membulatkan mataku ketika jungkook mencium pipiku. jungkook menjauhkan wajahnya dan tersenyum padaku, lalu kembali melakukan kegiatan melukisnya itu. 

"kecupan itu sebagai bayaran dariku untukmu" ucapnya dengan senyum singkat.

jantungku berdetak begitu cepat sekarang, detakannya tidak beraturan. bisa-bisanya jungkook melakukan itu padaku tanpa seijinku. aku berdehem dan membenarkan posisi dudukku, entahlah wajahku terasa panas begitu ia mencium pipiku, sepertinya wajahku sudah memerah. 

tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutku dan jungkook dari tadi. jungkook sedang fokus melukisku dan aku mulai mengantuk menunggunya selesai melukis. aku melihat sekitar taman dan menemukan truk es krim disana. 

"kook, masih lama tidak?"

"tidak soo ah, sebentar lagi selesai"

"oh baiklah" 

5 menit berlalu dan jungkook belum selesai juga. 

"kook, biar kubelikan es krim ya. kau tunggu sini" ucapku lalu bergegas menuju truk es krim.

aku kembali setelah membeli es krim, kuberikan satu es krim pada jungkook lalu kami pun mulai memakannya. 

"soo ah ya" 

"hmm"

"sudah lama ya kita tidak seperti ini, aku rindu saat kita masih berpacaran dulu"

"iya, semua kau yang memulai jungkook"  ucapku masih dengan memakan es krimku. jungkook mengangkat kepalanya menatapku. 

"kalau kau tidak memulainya saat itu, mungkin sekarang kita masih menjadi sepasang kekasih, jungkook" lanjutku. 

"maafkan aku, soo ah. ini memang salahku, dan aku janji akan memperbaiki semuanya" 

aku menggangguk mendengar penjelasan jungkook. setelah es krimku benar-benar habis, aku pun mulai menatapnya serius dan jungkook juga ikut menatapku. 

"kau mau memperbaikinya dengan cara apa, kook?" aku mengangkat sebelah alisku menunggunya berbicara. jungkook diam, dia sama sekali tidak berkutik. 

"sepertinya memang mudah ya berkata seperti itu bagimu, jangan berjanji jika kau belum bisa menepati janjimu itu, kook"  Aku tersenyum menghadap jungkook. Jungkook menatapku nanar, terlihat dari sorot matanya kalau dia benar-benar menyesal.

"Jangan menatapku begitu, aku tidak ingin merasa bersalah padamu"

"Maafkan aku, soo ah ya" Aku menganggukan kepalaku. Tangan jungkook mulai menggenggam tanganku lembut.

***

Setelah dari taman tadi aku dan jungkook memutuskan untuk mampir disuatu restoran. Begitu duduk dimeja makan, kami pun membuka buku menunya dan mulai memesan makanan dan minuman.

Selagi menunggu, aku dan jungkook kembali mengobrol dan bersenda gurau. Padahal kami sudah jarang bertemu, tapi kami banyak membicarakan sesuatu, dimulai dari yang tidak penting sampai yang penting, entahlah sesekali kami juga tertawa karena lelucon yang kami berdua buat.

Saat kami sedang asyik tertawa dan bercanda, tiba-tiba senyuman jungkook mulai memudar. Aku menatapnya bingung, apa yang salah? Kenapa ekspresinya tiba-tiba berubah begitu?

"Soo ah ya, kembalilah padaku"

Aku terdiam, aku tidak terkejut aku tau jungkook akan memintaku kembali padanya dan aku tidak tau kapan. aku tidak menyangka jungkook akan mengatakannya sekarang.

"Kita mulai semuanya dari awal, aku akan mencoba memperbaiki semua kesalahanku dan menjadi lebih baik untukmu" Ucapnya seraya mengelus punggung tanganku dengan ibu jarinya.

Aku menunduk dan terdiam. Sebagian hatiku mengatakan aku masih menyayanginya, tapi sebagian lain mengatakan kalau aku takut dia akan mengulang kesalahannya dan sakit hati untuk kedua kalinya.

"Bagaimana, soo ah?"

Pikiranku beradu, apakah keputusan apapun yang kupilih ini adalah keputusan yang tepat? Aku terlalu takut untuk sakit hati lagi. Seketika aku teringat ucapan yoongi, apapun keputusanmu kau harus menerima resikonya. Mungkin jika aku kembali bersama jungkook, jungkook bisa saja mengulang kesalahannya. Tapi aku mencoba membuang jauh-jauh pikiran itu. Dengan menggantinya dengan pikiran positif. Bisa jadi dengan aku kembali bersama jungkook, aku akan merasa bahagia dan jungkook benar-benar dapat berubah menjadi lebih baik.

Akhirnya aku pun memutuskan untuk menerima jungkook. Aku menganggukan kepalaku, mengiyakan permintaannya. Kedua ujung bibir jungkook terangkat membentuk sebuah senyuman yang manis, dan matanya pun ikut menyipit karena senyumnya.  Aku meyakinkan diriku kalau keputusan yang kuambil ini memang tepat dan jungkook benar-benar akan memperbaiki semuanya.

***
Makasih yang sudah baca 😊
Tbc.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the secret of my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang