I.U

653 48 34
                                    

🐼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐼

🐼🐼

Pepohonan hijau yang rindang -- Udara disekitar yang teramat sejuk. Seungri berlutut menggenggam sebuket bunga ke dua tangan nya saling bertautan -- memejamkan mata seraya berdoa

"Oemma, bagaimana kabar mu disana ? Apa Oemma bertemu dengan appa ? Apa kalian selalu memperhatikan kami dari surga ?"

Setetes liqued bening mengalir melalui pipi gembil seungri "Oemma, sehun hyung melamar ku, apa yang harus aku lakukan ? Maafkan anak mu ini karna telah berdosa mencintai hyung nya sendiri"

Tautan kedua tangan nya semakin mengerat "Jika aku menerima lamaran sehun hyung, bagaimana dengan jiyong hyung ? Siapa yang akan merawat nya ? Siapa yang membangunkan nya setiap pagi ? Siapa yang membuat kan nya susu juga bekal nanti ? Dan -- dan"

Isakan pun lolos, Tubuh seungri gemetar menahan sakit serta sesak.di dada nya. Seungri mengusap kasar air mata itu setelah meletak kan sebuket bunga di makam sang Ibu.

Seungri menghela nafas -- mencoba untuk tidak terbawa suasana. Sebelum beranjak untuk meninggal kan pemakaman. Ia berjalan tertunduk dengan mata memerah tanpa isakan.

Lalu tiba tiba saja tubuh nya terhimpit sebuah pelukan -- mendekap nya sangat sangat erat sebelum ia berhasil mendongak

"Menangis lagi ?" Itu suara lembut Jiyong -- Jiyong mengusap kepala seungri penuh kasih sayang "Apa kau merindukan Eomma ?"

Bukan jawaban yang pria bertatto itu terima. Melainkan sebuah balasan hangat memeluk tubuh ramping nya. Rasa sakit antara kedua nya begitu terasa. Jiyong juga ingin mengeluh pada tuhan saat ini. Tapi itu bukan lah hal yang pantas. Setidak nya ia bersyukur karna seungri berada disisi nya.

**

"Bagaimana hari ini ?"

Kedua lengan bertatto itu menerima sweeter pemberian seungri -- meletak kan nya di pinggiran sofa.

Seungri sudah duduk -- menyandarkan kepala nya di sofa berludru merah "Seperti biasa"

Langkah Jiyong mendekat dari arah dapur membawa minuman isotonik untuk seungri. Menyerah kan minuman dingin itu.

Seungri menatap nya sekilas sebelum ia terima "Hyung"

Baru seteguk ia menyesap isotonik milik nya "U'm ?"

Hening --

Jiyong menoleh -- Seungri hanya diam menatap lurus kedepan. Bingung dengan situasi akhir nya pria bertatto itu beranjak "Baiklah, waktu nya mandi" Jiyong menoleh lagi sebelum pergi "Ya panda, kau tidak menyiap kan air hangat untuk ku ?"

Manik coklat itu melirik jiyong tajam dengan nada mencemo'oh "Tsk, siap kan sendiri dasar manja" dan seungri memejamkan mata -- masa bodo dengan hyung bodoh nya itu

IF YO-UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang