Delusion Effect 00-Prolog

73.4K 3.7K 160
                                    

-Menghargai orang itu sederhana, cukup vote dan komen-

H A P P Y R E A D I N G.

"Amma," pekik seorang batita seraya merentangkan kedua tangan mungilnya. Wajah imut itu penuh dengan keringat, tidak jauh dari tempatnya berada seorang lelaki tengah berbaring dengan posisi tengkurap. Dapat Tata lihat ruang tamu yang biasanya rapi kini berubah layaknya kapal pecah. Mainan milik batita mungil bernama Laskar Aditama itu berserakan dimana-mana.

Dengan gemas, Tata melangkah mendekat lalu membawa tubuh mungil itu kedalam gendongannya. Ia memberikan ciuman bertubi-tubi pada wajah penuh peluh itu. "Mama kangen sama Laskar," ujarnya.

"Appa...Appa." Laskar menunjuk ke arah Alan yang tengah tidur dalam posisi tengkurap. Ia memaksa turun dari gendongan Tata, membuat gadis itu sedikit kepayahan dengan gerakan bayi mungil dalam gendongannya.

Dengan perlahan ia menurunkan Laskar dan dengan cepat batita itu merangkak ke arah Alan. "Appa," serunya sambil bergerak duduk di atas punggung cowok itu.

Tata hanya diam di tempatnya, menyaksikan Laskar yang berusaha membangunkan seorang Alan yang notabene nya pangeran tidur. "Appa!" bayi mungil itu berteriak kencang membuat Tata terkekeh geli. Alan melenguh seraya berusaha membuka kelopak matanya.

"Appa....Appa....Appa," ujar Laskar, ia melompat-lompat di atas tubuh Alan dalam posisi duduk.

"Laskar, badan Papa sakit," ucap Alan dengan suara seraknya.

"Amma Appa."

"Mama?" beo Alan.

"Amma!" pekik Laskar.

"Tata, kamu disini?" tanya Alan dengan posisi yang masih tengkurap dengan Laskar di atasnya. Lelaki itu membelakangi Tata. "Turunin Laskar dong," pintanya.

Tata berjalan mendekat, ia mengambil alih Laskar dan mendudukan batita itu di sofa yang ada di ruang tamu. "Udah dari tadi?" tanya Alan, ia turut duduk di sebelah Tata.

"Baru aja," jawabnya, "ini ruang tamu udah kaya kapal pecah," imbuh Tata. Ia menatap ruang tamu yang luasnya hampir sama dengan rumahnya.

"Tadi aku habis main sama Laskar."

"Tapi kamu tinggal tidur, gitu?" kata Tata.

"Ngantuk Ta, tadi Laskar ikut tidur kok tapi kayaknya dia bangun duluan," jawab Alan seraya menyenderkan kepalanya pada bahu Tata. Tangan lelaki itu memeluk erat pinggang gadis bernama lengkap Arletta Darwangsa yang merupakan kekasihnya.

"Amma, ma ma mam," ucap Laskar. Bayi itu menarik ujung baju Tata lalu merentangkan tangannya.

"Laskar laper?" tanya Tata, ia mengangkat Laskar ke pangkuannya.

Bayi tersebut mengangguk lucu. "Ma ma mam," ujarnya lagi.

"Papa juga laper Ma," goda Alan. Cowok itu terkekeh saat Tata memukul tangannya yang melingkari pinggang gadis itu.

"Awas Lan, aku mau masakin Laskar." Bukannya menyingkir, Alan malah mengeratkan pelukannya. Ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang kekasih, mencium dalam-dalam aroma tubuh Tata. "Alan awas. Kasihan anaknya udah laper," geram Tata.

"Kamu masak sendiri aja nak, Papa sama Mama mau berduaan."

Tata segera memukul kepala Alan. Ada-ada saja, masa bayi berumur tiga belas bulan di suruh masak? Geblek emang Bapaknya!

"Alan minggir!"

"Nggak mau. Aku lagi melepas rindu sama Mamanya Laskar."

"Lan, kasihan Laskar nya ih! Dia udah laper ini," ujar Tata geram.

"Diemin si bocil masak sendiri."

Tanpa tahu kondisi, Alan mencium bibir Tata di depan Laskar. Batita itu mengerjap tidak mengerti menatap kedua orang tuanya yang tengah bercumbu. Awalnya hanya kecupan ringan, namun lama-kelamaan ciuman itu menjadi menuntut. Tata yang kehabisan nafas memaksa Alan untuk melepas tautan mereka, namun Alan tidak mengidahkannya.

"Appa....Amma...ma ma mam!" pekik Laskar.

Tautan keduanya segera terlepas. Tata menunduk malu, kedua pipinya sudah memerah seperti kepiting rebus. Sementara Alan mengerang kesal. Dasar bayi pengganggu, umpatnya dalam hati.

-BERSAMBUNG-

Maaf kalau ada typo atau kesalahan tanda baca.

iya, ini cerita baru lagi. Karena dapat mimpi, aku jadi excited buat bikin cerita ini.

Lagi bucin sama bayi, pengen punya adik lagi tapi kayaknya untuk yang satu ini nggak akan terwujud.

Jadi untuk menyalurkan rasa gemas aku terhadap manusia-manusia kecil yang menggemaskan itu, aku membuat cerita ini, walau sedikit nekat.

Ini hal baru bagi aku. Sesuatu yang belum pernah aku tulis sebelumnya.

Cast si bayi Laskar yang imut dan super gembul!!

Cast si bayi Laskar yang imut dan super gembul!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laskar Aditama

Sedangkan untuk Arletta dan Alanno, kalian bisa berimajinasi sendiri.

Terimakasih

Salam tertera;

Sri Devina Myn

Delusion Effect (Terbit Di Glorious Publisher) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang