01🌻

74 14 5
                                    

Qanita Nur Bushra. Seorang gadis muslimah cantik berdarah Indo-Pakistan. Tak heran jika ia memiliki paras yang indah dipandang. Ia bersekolah di SMA IT FATHONAH dan duduk di bangku XI. Qanita terlahir dari keluarga yang taat agama. Abinya seorang ustadz tamatan Universitas Al-Azhar, Mesir. Sedangkan uminya adalah tamatan dari universitas ternama di Indonesia, Universitas Sebelas Maret.

"Assalammu'alaikum umi abi, selamat pagi" sapa Qanita yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Waalaikumussalam anak umi yang shalihah, sudah sholat subuh belum, Nak?"
Balas umi. Sedangkan abi hanya tersenyum dan melanjutkan membaca Al-Qur'an.

"Sudah umi, ini Nita baru aja siap bersih-bersih"

"Loh emang Ahad ini kamu ada acara ya?"

"Iya Mi, bukannya Nita udah bilang ke Umi ya kalau Nita ada acara seminar gitu di sekolah"

"Oh iya astagfirullah, umi lupa nak. Ya sudah kamu bantuin umi nyiapin sarapan dulu yuk"

"Umi mah suka lupaan deh sekarang, awas aja kalau Abi juga dilupain" Kata Abi seraya meletakkan Al-Qur'an di meja.

"Namanya juga faktor umur, Bi. Tapi kalau Abi mah In Sya Allaah selalu di hati umi kok, hehehe"

"Seperti motto kita ya Mi, together forever"

"Iya dong, Bi"

"Ekhem.. Ekhem.. Uhukkk.... Uhukk.... Cie umi sama abi mesra banget deh" godaku  yang memang sengaja untuk memecah kemesraan diantara keduanya

" Eh Nita, yaudah yuk ke dapur" ajak Umi kepadaku.

🌻🌻🌻🌻🌻

"Kamu perginya jam berapa, Nak? " tanya umi

" Kata panitia nya sih Mi jam 8 udah bisa datang ke lokasi"

"Oh seperti itu. Kamu mau diantar Abi?"

"Gausah umi, Nita naik taksi online aja bareng sama Zainab"

"Yaudah kalau begitu. Kamu panggil Abi ya, Nit. Biar makan bareng kita.

"Iya umi"

"Abi makan yuk, semur ayam kesukaan abi udah siap tuh. Tinggal di santap aja bi" Ajakku pada abi yang sedang menonton Tv.

"Wah makan besar nih Abi" kata abi yang disusul dengan gelak tawa kami berdua.

🌻🌻🌻🌻🌻

"Umi Abi, Nita berangkat dulu ya. Zainab udah nunggu nih" Kata ku sembari membenahi semua peralatan makan yang kugunakan.

"Kamu gak mau nambah lagi, Nak?"

"Tidak usah umi, Alhamdulillah udah cukup. Lagian nanti Nita takut macet dijalan.

"Ya sudah kalau begitu" Kata Umi dengan senyum manis nya yang rasaku itu salah satu alasan Abi jatuh cinta pada Umi.

Aku pun bergegas dan menyalami dua pintu syurga ku itu.

"Hati-hati ya, Nak" Kata abi

"Iya abi, Nita pergi dulu ya. Assalammu'alaikum"

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"

🌻🌻🌻🌻🌻

HELLO GUYS!!!
INI CERITA PERTAMA AKU.
PART 1 NYA SEGINI DULU YA. SEMOGA KALIAN SUKA. MOHON MAAF JIKA ADA BAHASA YANG KURANG BERKENAN DIHATI. IN SYA ALLAH KEDEPANNYA AKU PERBAIKI.
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YAAAA.
TABARAKALLAH SEMUANYAA!!!

QANITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang