Aku dan Zainab menempati kursi paling depan, kata Zainab sih biar enjoy menikmati acaranya. Aku mah iya aja deh hihi.
Acara sudah hampir selesai, kata kak Afnan aku akan dipanggil diakhir acara.
"Baiklah temen-temen tak terasa acara kita hampir selesai, dan untuk penutup acara ini, kita akan memanggil salah satu siswi berbakat. Ia baru saja memenangkan kontes pidato tingkat provinsi. Masyaallah ya"
Perkataan Mc barusan seketika membuatku jadi deg-degan
Tepuk tangan penonton pun bergemuruh, bahkan banyak diantara adik kelas ku yang dengan mudah menerka bahwa akulah orangnya.
"Langsung saja kita sambut Qanita Nur Busrah!! Beri tepuk tangannya dong penonton"
Aku beranjak dari kursi ku. Ku tatap Zainab dengan tatapan ragu, namun ia membalas dengan tatapan meyakinkan.
"bismillahirrohmanirrohim " batinku
Aku melangkahkan kaki ku menuju pentas. Entah kenapa rasanya berbeda saat aku lomba pada waktu itu. Aku lebih gugup saat akan berpidato di sekolahku sendiri. Apa karena aku merasa malu jika penampilanku diperhatikan oleh kak Afnan?
🌻🌻🌻🌻🌻
Aku berusaha kuat melawan rasa gugup ku ini. Dan akhirnya sekarang aku berdiri dihadapan ribuan orang di sekolah ini. Aku menyapu pandangan ku. Mulai dari kepala sekolah, guru-guru, teman-teman ku, adik kelas, kakak kelas, bahkan mang Cecep dan mang Andri yang merupakan petugas kebersihan di sekolahku pun ikut menyaksikan ku dari kejauhan.
Ku tarik kedua sudut bibirku. Ku tarik nafas dalam lalu ku hembuskan.
"Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh " ucapku membuka pidato.
" Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" balasan salam mereka menggema, membuat rasa gugup ku semakin menjadi.
Allah tolong hambaMu.
"Alhamdulillahi robbil alamiin wassholatu wassalamu ala asrafil ambiya iwal mursalin wa alaa alihi wa sobbihi ajmain amma ba'du. Pertama tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah subhanahu waa ta 'alaa....."
"..... Sekian yang bisa sampaikan. Semoga kita semua bisa mengamalkan nya. Wabillahi taufiq wal hidayah assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"
PROKK! PROKK! PROKK!
Dengan lega aku turun dari pentas, banyak sekali pujian yang kudengar
"Masyaallah, pidato nita bagus banget ya"
"Suaranya lantang banget lo. Cocok banget kalau dia pemenang nya"
"Penjiwaan dia ajegile wee, kalau aku sih ya pasti gugup banget dah.
🌻🌻🌻🌻🌻
"Nab, gimana penampilan aku tadi?" Tanyaku dengan bangga
"Bagus banget kok, ngena banget di kita semua" jawabnya datar.
"alhamdulillah Makasi nab"
"Zainab kenapa ya, kok kayak gak ada senangnya gitu liat aku nampil apa aku tadi ada salah ucap yang buat dia tersinggung ya?" ucapku dalam hati.
"Nit, musholla dulu yuk. Bentar lagi masuk waktu dzuhur. Kalau kita pulang sekarang takutnya kena macet, tertunda deh sholat nya." Usul Zainab yang ku susul dengan anggukan
"Yaudah, kita mau musholla sekolah atau masjid yang di sana?" Tanya Zainab lalu menunjuk ke arah masjid Ar-rahman yang tak jauh letaknya dari sekolah.
"Kayak nya masjid aja deh kita, soalnya kalau di musholla panitianya pasti pada sekalian istirahat disitu kan" Jawabku
Zainab mengacungkan jari jempol nya tanda setuju denganku.
Kami pun melangkah kan kaki menuju tempat yang dituju."Nab, menurut kamu kak Afnan suka juga gak sama kamu?" tanyaku memecah kesenyapan diantara kami.
"Aku gak tahu, Nit." Zainab menggelengkan kepalanya.
"Kamu masih ada rasa sama kak Afnan?"
Zainab tak menjawab, dia hanya tersenyum dan menunduk. Namun bagiku itu sudah cukup sebagai jawaban.
🌻🌻🌻🌻🌻
HELLO GUYS!!!
INI CERITA PERTAMA AKU.
PART 3 NYA SEGINI DULU YA. SEMOGA KALIAN SUKA. MOHON MAAF JIKA ADA BAHASA YANG KURANG BERKENAN DIHATI. IN SYA ALLAH KEDEPANNYA AKU PERBAIKI.
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YAAAA.
TABARAKALLAH SEMUANYAA!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
QANITA
Teen FictionQanita Nur Bushra. Seorang gadis muslimah yang berparas cantik, pipi kemerah-merahan,suara lembut bak hembusan angin, prestasi nya mengalir deras bagai aliran sungai jernih , akhlak muslimah sejati pun tercermin jelas dalam dirinnya. Kaum adam mana...