Notifikasi WhatsApp masuk ke handphone Nita. Dari Zainab rupanya.
Nit, kamu dimana sih?
Lama bener dah.
Aku udah ga sabar ini.Ga sabar mau ngapain hayo.
Iya sabar, ini aku lagi jalan kedepan
Kamu nunggu di taman depan
komplek kan?Kamu mah sok gatau dah.
Kan mau ketemu si ono wkwk
Iya, di taman.
Cepetan ya.Kamu salah niat deh.
Ga baik ih
Iya sabar, uda deket
Hehe, bercanda ih
Sip tuan putri.Aku memasukkan handphone ku kedalam tas. Tanpa kusadari kedua sudut bibirku terangkat mengingat tingkah konyol salah satu sahabatku itu.
Zainab Fadhillah Anri. Baiknya Allah yang telah memberiku sahabat setia seperti diri nya.
Rasaku tidak pernah sekalipun dia membuatku tersinggung atas sikap nya padaku. Dia selalu mengingatkan ku ketika aku salah memilih langkah. Memberi nasihat kepadaku dengan tutur kata lembutnya. Walaupun, terkadang dia sedikit konyol dihadapanku.🌻🌻🌻🌻🌻
"Semuanya tiga puluh lima ribu neng" ujar sopir taksi online yang kami tumpangi.
"Tiga puluh lima ya pak. Ini du... "
" Ini pak kembaliannya ambil aja" ucapku memotong perkataan zainab dan menyerahkan 2 lembar uang bernilai Rp. 20.000,-
"Makasih ya neng"
"Iya pak, sama-sama. Yuk nab"
Kaki ku dan Zainab pun menapak pada jalan di depan gerbang sekolah. Kami menatap ke arah taksi yang perlahan menghilang dimakan waktu.
"Nanti aku ganti ya, Nit" Ucap Zainab sungkan
"Gapapa, gausah diganti nab"
"Jazakillah ya, Nit. Aku jadi ga enak"
"Aamiin. Wa iyyaki. Santai aja kali, kamu mah sok-sokan gak enakan dah hahaha"
Langkah kaki kami terus berjalan menyusuri kerumunan orang-orang yang sibuk dengan urusannya masing-masing.
🌻🌻🌻🌻🌻
"Nitaaaaa!! Nitttt! "
Teriakan tadi membuat langkahku terhenti. Aku menoleh kebelakang dan kudapati sosok ikhwan dengan rupanya yang tampan, bertubuh tinggi, berambut hitam, dengan senyuman manis bak madu. Selain tampangnya yang rupawan ia juga taat pada agama, cerdas dan berprestasi, bayangkan saja dia pernah mewakili sekolah ku dalam Olimpiade Fisika tingkat Nasional dan mendapatkan peringkat ke dua tertinggi. Dia lah Muhammad Afnan Fadil, siswa dari kelas XII-IPA 1. Seorang ikhwan yang diam-diam aku kagumi selama aku sekolah disini. Tiada siapapun yang tau kecuali aku dan Rabb-ku. Untuk urusan ini biarlah kuserahkan semua kepada-Nya. Aku tak mau menyakiti perasaan sahabatku.
"Eh kak Afnan, ada apa kak?"
"Aku punya kabar baik nih. Kamu mau tau ga kira-kira?
"Kalau beneran baik aku mau lah."
"Jadi gini, tempo hari kamu kan ikut pidato keagamaan tingkat provinsi kan?"
"Iya kak, emangnya kenapa? " tanyaku yang mulai penasaran
"Kamu juara Nit, peringkat pertama dari ribuan orang yang ikut serta. Selamat ya! " ucap Afnan semangat sambil bertepuk tangan.
"Allaahu akbar. Yang bener kak? I'm the winner?" tanyaku tak percaya
"Bohong itu dosa tau. Oh iya, Bu Rika juga minta kamu untuk tampil di pentas. Kamu bisa kan pidato dengan tema yang sama saat lomba. Ga boleh nolak lo"
"Baik kak, kebetulan materi nya belum minggat ini. Hehehehe"
"Ah bisaa aja dah, yauda aku permisi ya. Assalammu'alaikum"
"Waalaikumussalam, kak. " Jawabku dan Zainab kompak
Setelah kak Afnan pergi, aku memeluk Zainab dengan sangat bahagia. Baru kali ini aku membawa harum nama sekolah ku di perlombaan bergengsi seperti itu.
" Nab, aku ga nyangka banget deh. Seneng banget aku" Kataku kepada Zainab
"Seneng sih seneng Nit, tapi ini lepas dulu ih. Sesek tau ga si?" Ujar Zainab dengan wajah kesalnya yang terpampang jelas.
"Eh maap atuh. Seneng banget aku nih"
"Aku juga seneng dengarnya. Alhamdulillah Nit ikhtiar kamu ga sia-sia. Yauda siap-siap sana buat nampil."
"Iya Nab, doain aku ya"
"Apapun untuk sahabatku"
Pelukan hangat kudapat dari Zainab, indahnya persahabatan karena Allaah.
🌻🌻🌻🌻🌻
HELLO GUYS!!!
INI CERITA PERTAMA AKU.
PART 2 NYA SEGINI DULU YA. SEMOGA KALIAN SUKA. MOHON MAAF JIKA ADA BAHASA YANG KURANG BERKENAN DIHATI. IN SYA ALLAH KEDEPANNYA AKU PERBAIKI.
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YAAAA.
TABARAKALLAH SEMUANYAA!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
QANITA
TeenfikceQanita Nur Bushra. Seorang gadis muslimah yang berparas cantik, pipi kemerah-merahan,suara lembut bak hembusan angin, prestasi nya mengalir deras bagai aliran sungai jernih , akhlak muslimah sejati pun tercermin jelas dalam dirinnya. Kaum adam mana...