𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝙵𝚘𝚞𝚛

168 8 2
                                    

...
"Iya ni, orang gwe cuma ngobrol" Sambung Deven.
"Yaudah lah ya dari pada debat, mending ke kantin" Ucap Anneth.
"Ngalah aja ye ga gays?" Balas Ucha.
"Kuy, nanti keburu masuk mana nanti pelajaran Bu Maya mana killer" Sambung Uwa.
𑁍
"Kalian mau pada pesen apa nih?" tanya Joa.
"Samain aja" ucap semuanya kecuali Joa.
"Aku ikut" sambung Iden.
"Ekhem ekhem keselek batu" comblang Ucha.
"Mana ada batu kemakan, udah ah kuy den" ajak Joa.
𑁍
Selepas mereka dari kantin, mereka kembali kekelas.
"Untung aja kaga telat, ni semua gegara kalian tuh pake ngebacot segala" kesal Joa pada temannya.
"Iyeiyee" balas semua kecuali Joa.
𑁍
Bu Maya memasuki kelas, seketika kelas hening, karena memang bu Maya guru terkiller se'sekolah, sekali marah bumi gempa:v.
𑁍
"Jo, pulang naik apa?" tanya Anneth.
"Biasa lah ojol, kenapa?" balas Joa.
"Gapapa nanya doang, yodah gwe ikutan pesen" ucap Anneth sembari memencet aplikasi ojol.
"Gausah, sama aku aja, gaada tapi-tapian cepet naik" sambung Deven yang entah dari mana tiba-tiba nyerocos begitu saja.
"Eh, i-iya" ucap Anneth yang diliriki dengan alis yang naik turun dari Joa.
"Permisi ye disini masi ada orang" kata Joa yang merasa kena nyamuk.
"Yaudah Jo, gwe sama Anneth balik duluan" balas Deven.
"Giliran ma Anneth aja aku kamu, lah ma gwe aja lo gwe dih" ucap Joa yang juga sudah dijemput dengan ojol.
𑁍
Anneth pov's
"Anneth pulang mi<3" kata Anneth.
"Udah pulang anak mami, makan dulu nak" balas Mami.
"Nanti malem aja mi, ka Navis blom pulang?" tanya Anneth.
"Tumben nyariin 'musuh' neth, blom ka Navis ada kerja kelompok bareng temen kampusnya" balas Mami.
"Oh kalo gitu, Anneth ke kamar dulu mi" ucap Anneth.
"Btw tadi kamu naik ojol?" tanya Mami.
"E-e anu mi, Anneth dianter temen" balas Anneth.
"Temen apa temen" goda Mami.
"Ish temen mi, yaudah Anneth ke kamar dulu" ujar Anneth.
𑁍
Didalam kamar Anneth merasa seakan akan tadi hanyalah mimpi🥀.
"Yalord, itu tadi beneran? aduduh kok aku melayang gini:(, jangan-jangan?..., gagaga apasi ini ngapa otakku macem ini" Gerutu Anneth sedari tadi.
𑁍
Akhirnya Anneth tertidur karena lelah selalu terbayang bayang pikirannya diganggu oleh Deven.
𑁍
Embun buta mengalahkan terangnya cahaya mentari pagi ini, Anneth terbangun.
"Hoam"Ucapnya sambil mengucek kedua matanya yang setengah sadar sembari mengumpulkan nyawa.
𑁍
Setelah nyawanya terkumpul, Anneth skincare'an terlebih dahulu sebelum mandi. Setelah itu Anneth segera memasuki kamar mandinya untuk mandi. Ia sudah rapi dengan beberapa jepit rambut yang ia kaitkan di tepi rambutnya, karena rambutnya dibiarkan terurai.
𑁍
"Pagi semua!!" Teriak Anneth.
"Apasi dek pagi pagi udah teriak teriak" Gerutu Navis.
"Ya bodo lah, mulut mulut Anneth kakak yang sewot" Sebal Anneth pada kakaknya.
"Kalian ini ya ga pagi ga siang ga sore ga malam selalu aja berantem, sampai Mami pusing dengernya" Ucap Mami.
"Gatau kakak dulu pokoknya Anneth ngga ikut ikut" Balas Anneth pada Maminya.
"Ish, adek dulu_-" Kesal Navis.
"Udah ni sarapannya dianggurin aja sampe dingin" Ucap Mami.
"Tau nih" Kata Anneth sembari menjulurkan lidahnya ke Navis.
"Ihh" Kesal Navis.
"Udah cukup kalian berdua!, makan dulu" Ucap Mami.
"Iya mi" Balas Anneth dan Navis bersamaan.
𑁍
Tiba-tiba cinta datang kepadaku..
eh salah, tiba-tiba ada suara motor dari luar.
Tok tok tok..
"Eh, ya mau cari siapa silahkan masuk.." Ucap Mami.
"Eum gausah tante, Annethnya ada?" Tanya laki-laki tersebut kepada Mami.
"Ada didalem, ada perlu apa nak?" Jawab Mami, lalu bertanya.
"Gapapa kok tan, aku cuma pengen bareng aja" Balas laki-laki tersebut.
"Oh ya, nama kamu siapa?" Tanya Mami lagi.
"Kenalin tante, nama aku...." Jawab laki-laki itu.

Heyyo gays💜
Up nya lama ya?Sorry padet banget jadwalnya:)✨
Jangan lupa terus vote yah!<3
Ily tentausen💖🌈
-fan<3

Left with MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang