Bag 5 : 1 Mayat Berjalan

347 48 4
                                    

Hari ini adalah hari dimana kami bertiga harus membeli bahan-bahan makanan untuk beberapa hari kedepan . Dan biasanya kami menentukan giliran siapa yang akan berbelanja ke pasar. Tetapi yang berada di rumah saat ini hanya ada aku dan A-Yang. Aku sedari pagi tidak mendengar suara dari gadis itu.

"A-Yang apa kau melihat A-Qing? Sedari pagi aku tidak mendengar suaranya." tanyaku. Aku sedikit mendengar suara kayu yang dipukul-pukulkan ke tanah dari sampingku. "Dan apa yang kau lakukan? Kau sedang mengerjakan sesuatu?" Lanjutku.

"Aku tidak melihat dia, tapi tadi pagi aku melihat dia berjalan keluar entah kemana. Dan ini? Aku sudah menentukan undian untuk siapa yang akan berbelanja hari ini" ujarnya dan kembali aku mendengar suara berisik disampingku ,kali ini suara kedua kayu yang dibenturkan.

"Undian? Bagaimana caranya?" tanyaku lagi.

"Daozhang tinggal memilih salah satu diantara dua kayu ini. Jika Daozhang memilih kayu yang lebih pendek maka Daozhang yang akan berbelanja dan jika Daozhang memilih kayu yang lebih panjang maka aku yang akan berbelanja" jelasnya panjang. Aku hanya menganggukkan kepalaku dan mulai memilih satu dari kedua kayu yang di tangannya. Aku meraba kayu yang kupilih dan mengira-ngira berapa panjang kayu yang kupilih.

"Ah sayang sekali, kau memilih kayu yang lebih pendek Daozhang!" kata A-Yang dengan semangatnya.

"Benarkah? Berarti hari ini aku yang akan membeli bahan makanan." kataku dan mengambil keranjang bambu didekatku. Disaat aku akan beranjak dari dudukku tiba-tiba badanku ditahan oleh lelaki ini.

"Heishh, kenapa kau sangat mudah percaya denganku sih. Kayumu lebih panjang dariku, aku hanya mengerjaimu..kkkk" kekehnya. Aku hanya menggelengkan kepalaku heran dengan tingkahnya. 

"Aku yang aka membeli bahan makanan. Berikan keranjangnya padaku" lanjutnya sambil merebut keranjang bambu yang ada ditanganku. Setelah itu aku mendengar langkah kakinya yang menjauh dariku.

Saat ini aku hanya sendirian di rumah peti mati ini. Yang kulakukan hanya duduk dan meditasi untuk mengembangkan kultivasiku. Aku tidak tahu sudah berapa lama melakukan  meditasi tetapi tiba-tiba terdengar suara agak ribut didekat rumah peti mati ini. Awalnya aku hanya mengira bahwa A-Yang dan A-Qing kembali bertengkar diluar sana tetapi tak berapa lama Shuanghuaku bergetar dan merasakan energi negatif dari mayat.

"Ada mayat? Disini?" gumamku pelan. Dengan cepat aku mengambil Shuanghuaku dan mengeluarkannya dari sarung pedangnya. Dengan menggandalkan pedangku aku menusuk mayat berjalan disana. Dirasa mayat berjalan itu sudah mati, kutarik pedangku dan mulai mewaspadai sekitarku jika memang ada mayat berjalan yang lain.

"A-Yang? Kaukah itu?" tanyaku, "Apa kau tidak apa-apa?" lanjutku lagi.

"Ah Daozhang! Terima kasih , aku tak apa-apa" jawabnya dengan tenang.

"Kenapa tiba-tiba muncul mayat berjalan disini? Bukankah sudah lama sekali tidak ada mayat berjalan disekitar sini dan hanya ada satu?" tanyaku heran.

"Aku juga tidak tahu. Disaat aku selesai berbelanja dan akan menuju rumah tiba-tiba muncul satu pengganggu itu" jawab A-Yang dengan nada tidak sukanya. "Lebih baik kita kembali, aku membeli banyak bahan makanan" lanjutnya kali ini dengan nada ceria.

Aku menganggukkan kepalaku dan membalikkan badanku. Aku berjalan pulang masih dengan memikirkan kenapa tiba-tiba muncul mayat berjalan dan hanya ada satu, dimana biasanya mereka selalu bergerombol.

Yi CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang