Bag 6 : Awal Kehancuran

378 54 0
                                    

"Daozhang!!"

Aku sedikit terperanjat mendengar teriakan A-Qing pagi hari ini. Aku segera menghampirinya yang kurasa berada diruangan depan.

"Ada apa? Apa kau terluka?" tanyaku panik. Kudengar derap langkah lainnya yang mendekat yang sudah pasti dia adalah A-Yang yang mungkin juga mendengar teriakan dari gadis ini.

"Heh! Gadis buta! Kenapa kau berteriak seperti itu! Daozhang juga akan mendengar jika kau memanggilnya seperti biasa" katanya dengan nada tidak suka disana. Mungkin dia terganggu dengan teriakan gadis ini.

"Heish! Aku memanggil Daozhang kenapa kau juga kemari! Dan ini juga jatahmu membeli bahan makanan kan! Kenapa masih disini?" Omel A-Qing.

"Aku juga akan pergi tapi kau berteriak seperti orang kesetanan seperti itu. Kukira kau terluka atau apa!" jawab A-Yang yang membela dirinya.

" Heishh! Kau...!"

"Hei, sudah-sudah kenapa kalian berdua jadi bertengkar?" ucapku menengahi mereka. Aku heran kenapa mereka berdua tidak pernah akur ada saja yang mereka ributkan. "Dan kau A-Yang, segeralah pergi membeli bahan makanan sebelum terlalu terik diluar dan sayur yang mereka jual sudah habis" lanjutku.

"Hah. Baiklah Daozhang, aku pergi dulu". Setelah A-Yang mengatakan kalimatnya, kudengar langkah kakinya yang menjauh.

"Sstt.. Daozhang, apa dia sudah pergi?" bisik A-Qing. Aku menganggukkan kepalaku sebagai jawaban pertanyaannya. Kudengar suara langkah A-Qing sedikit menjauh dan suara pintu yang dikunci dari dalam.

"Daozhang, hmm.. apa kau kenal dengan orang bernama .... Xue Yang?" tanya A-Qing dengan sedikit jeda di akhir kalimatnya. Seketika tubuhku menegang mendengar nama yang gadis ini sebutkan. Xue Yang? Bagaimana gadis ini tahu tentang orang paling buruk yang pernah kutahu.

"Ba..Bagimana kau tahu nama itu!!?" Ujarku terbata-bata.

"Orang itu adalah Xue Yang!! Orang yang kita selamatkan, orang yang bersama kita beberapa tahun itu adalah Xue Yang!!" ujar A-Qing dengan nada ketakutan disana. Aku mematung mendengar kalimat itu. Xue Yang? Tidak mungkin, dia tidak mungkin Xue Yang.

"Kenapa ka...Kau menyebutnya Xue Yang? Buktikan padaku?" ujarku lirih.

"Jarinya! Jarinya ada 9. Aku melihatnya!" jawab A-Qing.

"Melihat? Apa maksudmu kau melihatnya? Bukankah kau buta?" tanyaku kembali.

"Aku bisa melihat, aku mengaku aku bisa melihat! Tapi itu tidak penting, kita harus segera lari Daozhang, dia orang jahat dan sudah membunuh banyak orang!". A-Qing mencoba menarik bajuku agar mengikutinya pergi. Tetapi aku tidak beranjak dari tempatku berdiri. Aku terlalu shock mendengar kenyataannya. Ternyata aku sudah dibohongi oleh 2 orang yang sudah bersamaku beberapa tahun ini.

"Daozhang kau berdarah!" pekik A-Qing. Entah kenapa kakiku tiba-tiba lemas dan aku jatuh terduduk dilantai. Kepalaku sedikit pusing dan kurasakan ada darah yang keluar dari kedua lubang dimataku.

"Aku tidak apa-apa, aku tidak apa-apa" gumamku pelan. "Kenapa kau membohongiku?" lanjutku. Aku hanya mendengar isakan pelan disampingku dan kurasa gadis ini menangis tertahan dan tak ingin menjawab pertanyaanku.

Tok Tok Tok!!

"Hei! Buka pintunya! Kenapa kalian mengunci pintunya dari dalam!" teriak seseorang dari luar. Xue Yang.. Dia sudah kembali dari membeli bahan makanan.

"Daozhang, ayo..kita pergi, Di...Dia sudah kembali! Ayo kita segera pergi!" ujar A-Qing panik dan kembali menarik-narik bajuku. Aku menghela nafasku dan mengusap bahunya pelan.

"A-Qing dengarkan aku, kau carilah tempat bersembunyi dan bersembunyilah.Jika sudah kuberi aba-aba segeralah lari sejauh mungkin." perintahku. "Jika benar dia adalah Xue Yang, dia orang yang sangat berbahaya" lanjutku.

"Heh! Buka pintunya! Gadis buta, aku tahu ini pekerjaanmu kan! Buka pintunya atau aku akan mendobrak pintu ini!!" Teriak A-Yang dari luar ah atau kusebut dia kali ini Xue Yang.

"Namaku A-Qing! Dan kau dobrak saja jika bisa!! Aku tidak akan membukakan pintunya!!" Teriak A-Qing mencoba untuk berani membalas perkataan orang itu.

"A-Qing bersiaplah". Kudengar derap langkah A-Qing yang menjauhiku. Kuharap dia menemukan tempat persembunyian yang tepat dan bisa melarikan diri meyelamatkan diri.

Dan tentunya aku juga harus bersiap akan semua yang akan terjadi. Aku mengeratkan pegangan pedangku dan siap untuk melawan .... Xue Yang

Yi CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang