01.

96 8 2
                                    

Pagi ini sangat indah dan cerah, tapi tidak pada wajah dan suasana hati Aleta yang muram. Sangat susah baginya untuk tersenyum entah mengapa dari dulu ia tetap saja seperti itu murung dan menyendiri.

•••••

Aleta memasuki gerbang sekolah, pukul 06.50. Sengaja ia datang pagi-pagi karena hari ini adalah hari pertama Aleta ke sekolah barunya di Jakarta, awlanya Aleta sekolah di Surabaya. Jawa Timur, akan tetapi Aleta pindah karena ada masalah keluarga. Orang tua Aleta bercerai itu sebabnya Aleta harus pindah dan ikut dengan Misna, ibunya.

Aleta melihat- lihat sekeliling sekolah barunya. Ia sedang mencari-cari ruang kantor untuk mengkonfirmasi ke pada guru ia akan di tempatkan di ruang kelas mana. Saat Aleta sedang mencari kantor ia melihat tulisan di atas pintu yang bertulis "ruang kantor" akhirnya Aleta menuju ke sana.

Brukkk,

tiba-tiba saja Aleta bertabrakan saat ia mau menuju ruang kantor. Dengan seorang cowok berbadan tinggi, dan rambut yang messy. Untung saja mereka tidak jatuh.

"Hai", sapa seorang cowok yang menabarak Aleta dan belum dikenalnya.

"Tunggu awas lo, kalo sampe gue dapet", kata seorang cewek yang sedang main kejar-kejaran dengan cowok yang menabarak Aleta.

Setelah menabrak Aleta dan menyapanya dengan sikap yang sok akrab, cowok itu pergi meninggalkan Aleta begitu saja.

Saat Aleta sudah berdiri di pintu ruang kantor
Tok tok tok, Aleta mengetuk pintu kantor yang terbuka satu.

"Masuk" seorang guru dari dalam kantor. "Kamu anak baru ya?"

"Iya pak"

"Siapa nama mu?"

"Aleta Agnesia"

"Oke kalau begitu kamu langsung ikut saya ke ruang kelas 12 IPS 2".

Aleta dan pak Rizal menuju ruang kelas 12 IPS 2. Sebenarnya dari tadi Aleta merasa agak canggung dengan lingkungan sekolah yang baru, walau begitu Aleta tidak menampakan rasa canggungnya ia berusaha tetap santai. Kini Aleta dan pak Rizal menaiki anak tangga karena ruang kelas 12 IPS 2 ada di lantai 2.

Saat mereka sudah sampai di ruang kelas.
"Permisi buk", kata pak Rizal kepada bu Lina yang sedang mengajar pelajaran sejarah. "Ini ada murid baru yang akan belajar di kelas ini".

"Oh ya silahkan masuk", kata bu Lina yang mempersilahkan Aleta masuk kelas.

"Yaudah kalo gitu saya tinggal ke kantor dulu ya", ucap pak Rizal selaku guru pembina.

"Trima kasih pak".

•••••
"Oke anak-anak jadi kalian kedatangan teman baru__", bu Lina yang ingin menyampaikan sesuatu tetapi berhenti saat orang-orang di kelas tidak memperhatikannya.

"Eh, cantik yak", Rio memuji

"Wadaw siap-siap jadi target baru nih", umpat Faiz

"Udah punya pacar kah belum?", teriakan Davin membuat pecah suasana.

"Djodjxjskskaklansoamoakjdjdosjodndodnodndkdmkdmdodkkdkdkdknxk".

Semua orang di dalam kelas sangat ricuh membicarakan Aleta. Ya Aleta, si gadis dingin jutek nan cuek ini. Aleta sangat di senangi banyak orang, karena bisa di bilang ia memiliki wajah sangat cantik dan manis memiliki tinggi badan yang ideal hanya saja ke sifat dingin, jutekan dan ke cuekan Aleta membuat ia jarang tersenyum.

Nanti Bakalan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang