Bel pulang sekolah sudah berbunyi semenjak 10 menit yang lalu. Reyna masih tetap berdiri di parkiran menunggu Bima.
"Reynaa", panggil seseorang dari belakang reyna.
"lah lo pann"
Diaa adalah affan. Oke lanjutt
"lo ngapain dahh disini"
"nunggu in Bimaa, ahhh iyaa lo tau bima kemana gak? "
"Lahh udah pulang dari tadi reyn,emang dia kaga kasih tau lo". Reyna mengrenyit bingung. Whatt jadi dia ditinggal?? What the fakk.
"ha--eh gue nebeng lo ya pann"
"iya udah kuyyy lah beb". Reyna hanya menggelengkan kepalanya sambil terkekeh geli.
######
"makasih pann", ucap reyna
"iyaa nengg, gue duluan ya buaayyy", pamit affan lalu melaju meninggalkan pekarangan rumah reyna.
Reyna masih diam didepan gerbang pikirannya terus bertanya tanya kemanakah Bima?? Di telfon tapi ga diangkat udah gitu Reyna ditinggal lagi, semakin membuat Reyna khawatir di buatnya.
Reyna menghembuskan nafas pelan, "ck kemana sih lo bimm", lirih Reyna. Kemudian reyna masuk kedalam rumahnya.
Saat di dalam rumah ternyata sudah ada bang el di ruang keluarga yang sudahh menunggu kedatangan adiknya tersayang ohhh ralat lebih tepatnya terlaknat. Kenapa bisa begitu?? Ya karena Reyna lah sekarang dia harus kuliah di London.
"Baru pulang lo? ", tanyanya pada Reyna.
"ck menurut andaaa? ", jawab Reyna malas dan duduk di samping abangnya.
"kenapa muka lo kusut amat kek tai babi"
Reyna melihatnya dengan wajah datar dan beberapa detik kemudian dia memeluk abangnya.
"abangggggggg", rengek reyna.
Bang el yang dipeluk pun hanya mengrenyitkan dahinya bingung sambil membalas pelukan yang adiknya.
"kenapaa hmm?? ", tanyanya dengan lembutt. Kalau sudah begini Bang el sangat lembut kepada Reyna.
"gapapa gue kangen lo, gue pengen peluk lo, gue pengennn---", ucapan Reyna terpotong.
"pengen apaan lo gue udah negative nihh biasanya otak lo otak otak jahil nih", curiganya.
Reyna melepaskan pelukannya, "ishhh kalo gue ngomong jangan dipotong dulu anjuu".
"iyaa udahh lanjutin kampret"
"gue pengen di traktir sama abangkuu tersayangg inii ", pintanya sambil mencubit kedua pipi bang el.
"adaawww--ck lepasin goblok"
"ihh bang el lucu dehh Reyna gemess, jadi pengen aku ciummm nihhhh", ucapnya dengan memajukan bibirnya ingin mencium pipi sang abangg ter gemesnya itu.
Namun dengan segera Bang el langsung membekap mulut reyna dengan telapak tangannya.
"astaghfirullah lo kenapa Reyn kesurupan setan mana lo, gue bawa ke pak ustad nihh"
Reyna terus memberontak memukul tangan Bang el dia sudah tidak bisa bernapas dia butuh oksigen segera. Bang el kangsung melepaskan bekapannya dari mulut Reyna.
"hahhh huu hahh anjingg lo bang sumpa tangan lo bau tai babii"
Bang el semakin tertawa terbahak bahak, "ck hahaha aduhh aduh perut gue sakit, enak aja lo bilang tangan gue bau tai babi, bau pantat monyet inii hahaha".
"gue pengen ketawa bang tapi gatau mau ketawa tentang bab apa? "
"tauu ahh sana ganti baju ntar lo shopping sepuas lo gue bayarin dahh, gimaanaa adikku?", tawar Bang el.
Mendengar hal itu wajahnya langsung berbinar, "wahhh bener bangg yaudah gue ke kamar dulu byeee".
Saat sudah berada di anak tangga Reyna berbalik lagi menuju abangnya. "apaan lagiii?", tanyanya bingung.
Cuppp
Reyna mencium pipi abangnya dan setelahnya dia berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Bang el hanya tersenyum melihat tingkah adiknyaa yang satu ini. Eh emang adiknya cuman satu kan?.
"dasar adik gue! ", gumamnya sambil menggelengkan kepalanya.
#####
Sedangkan Bima di bandara sedang menjemput sang adik yang akan pulang dari Amerika dan bersekolah di Jakarta. Sudah sejak satu jam yang lalu ia menunggu adiknya namun tak kunjung kelihatan.
"ck mana sih nih kutu ayam lama banget, mana gue tadi ninggalin reyna lagi, duhh balik sama siapa tuh anak, yampun hp gue lowbat lagi---arghhh frustasi gue lama lama", gerutunya sambil mengusap kasar rambutnya.
"Bangg Bimaaaa i am comingg", teriak seseorang dari belakang. Dengan malas Bima berbalik ke arah si peneriak namanya itu.
"lama amat si lo gue dari tadi nihh", omelnya pada Naya.
"yeee, ngomel mulu lo bang udah ahh yuk kitaa cap cusss beibb", ajak Naya.
Di dalam mobil.
"bang lo gak ada seneng-senengnya gitu gue pulang?", Naya membuka pembicaraan.
"gak, lo tuh ngeselin"
"ahhh gak asik lo bang"
"ck, Reyna pasti nyariin gue", gumam Bima.
"elahh pede amat lo bang, ye kalo dia nyariin lo kalo kagakk?", ejek Naya.
"diem lo bocil tau apa sih"
"serah dahh serahh, ehh kita ke mall dulu ya abangg pleasee", Naya mengeluarkan jurus pupy eyes nya.
"hmm"
"yesssss", pekik Naya.
#####
"Bang ini bagus kann cocok kan di body gue yang aduhay ini", Reyna menanyakan pendapat sang abang tentang gaun yang ia coba itu.
"body kaga ada bagus-bagusnya gitu aduhay", Jawab bang el.
"ck ahh kalo yang ini bang? "
Bang el mengusap wajahnya gusar, "serahh lo gue udah capek ayo cepet".
"iyee iyee ini bayar dulu sono"
Jancukk dah ni kampret satu---batin bang el bergejolak.
"gue spam aja kali ahhh si Bima", gumam Reyna lalu mengeluarkan hp nya dari sling bag miliknya.
Bima Kampret 😍
Bimmmmm
Bimaaa sayang:)
Lo kemana sih ?Gue khawatir tau:(
Bimmmmmm
Ahhh serah lo bimm
Dengan kesal Reyna langsung mematikan ponselnya memasaukannya kedalam sling bag. Bang el yang sedari tadi berada di sampingnya merasa ada yang aneh dengan adiknya.
"Kenapa lo?"
"pulang aja yukk bang", ajak Reyna melas.
"lah iniii yang aku tunggu sejakk tadii, udah kuyy semangatnya akuuu", ujar Bang el gembira lalu menarik tangan Reyna.
#####
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Zone
Teen FictionPersahabatan antara perempuan dan lelaki yang sudah terjalin sejak lama tak mungkin salah satu dari mereka tak memendam rasa pada salah satunya?? Seperti pada reyna dan bima "reyn... ", panggil bima dengan lirih memandang manik mata reyna "hmmm? "...