Ray berjalan sendirian di tengah gelap malam. Tak tau ingin kemana tempat yang dia tuju. Rasanya malas untuk pulang ke apartemennya ataupun rumah orangtuanya. Hingga ia melihat seorang perempuan tertidur di atas kursi taman pinggir jalan.
Ray segera menghampirinya.
Seorang perempuan yang tergolek lemas dan berwajah pucat. Hati Ray tergerak untuk menolong perempuan itu. Tak menunggu lama, Ray segera menggendong perempuan itu, dan membawanya ke rumah sakit terdekat.***
Ray masih menunggu di ruang rawat hingga perempuan itu sadar. Tak banyak informasi tentang perempuan itu. Dia hanya membawa KTP di dalam dompetnya yang sudah rusak.
Rawnie Asha Nadine.
Itu nama perempuan yang di temui oleh Ray semalam. Ternyata baru berusia 17 tahun.
Ray masih memikirkan, dimana keluarga perempuan ini. Kenapa sampai bisa melepaskan seorang anak gadis sendirian di tengah malam. Ray tidak terlalu memperhatikan gadis itu, sampai dia mendengar suara...
"A..aku dimana?."
Ray menoleh. Ternyata gadis itu sudah sadar.
"Syukurlah lo sudah sadar. Lo sekarang di rumah sakit." ucap Ray
"Kamu siapa?." tanya Asha
"Gausah takut sama gue. Tadi gue liat lo di tepi jalan, gue kasian, makanya gue bawa ke rumah sakit."
"Perasaan tadi aku cuma duduk di sana."
"Lo pingsan tadi."
Asha kembali diam. Begitu juga Ray.
"Gue Ray, lo Asha kan?."
"Iya, tau nama aku darimana?."
"Gue liat di KTP yang ada di dompet lo."
"Gue mau nanya, kenapa semalam lo ga di rumah aja? Bahaya tau cewek keluar rumah malam malam gitu!."
Asha terdiam. Mata nya berkaca kaca.
"Akuu.. Akuu, di usir dari kos.""Kenapa bisa?."
"Aku hidup sendirian. Waktu kecil tinggal di panti asuhan. Orang tua aku udah enggak ada keduanya. Saudara gak punya. Dulu nya kerja di mini market buat dapatin uang,buat sekolah juga, tapi waktu itu aku sakit, sebulan gak kerja, akhirnya di pecat, uang tabungan habis, makanya jadi gini." tutur Asha dengan berurai air mata.
Hati Ray tersentuh. Ingin rasanya menolong gadis ini.
"Berarti lo gak sekolah?."
Asha menggeleng.
"Cuma sampe kelas dua SMA."
"Lo sembuh nanti, pindah ke apartemen gue. Tinggal disana. Sekolah lagi. Ngga perlu kerja, gue yang biayain hidup lo."
"Ha?."
"Udah, intinya lo fokus aja buat kesehatan lo. Urusan tempat tinggal lo nanti udah aman. Sama biaya rumah sakit gausah khawatir."
"Tapi kan kita baru kenal."
"Ga masalah bagi gue. Gue yakin kalau lo itu orang baik baik, jadi gue percaya sama lo."
Asha terdiam. Masih menunggu kata Ray selanjutnya.
"Lo ga usah takut sama gue. Gue gak bakal berlaku kasar sama orang baik, apalagi lo cewe."
"Sekarang lo makan, terus minum obat, tidur, sini gue suapin."
Ray mengambil makanan yang ada di meja kecil di samping tempat tidur Asha, dan segera menyuapinya makan. Asha hanya terdiam sambil terus makan. Masih memikirkan, siapa Ray ini? Kenapa dia sampai bisa seperhatian ini padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Posessive Ray! (Slow Update)
RandomRay Vandra Kayana. Pria tampan dengan segala pesonanya yang mampu memikat gadis yang melihatnya. Berparas tampan, pintar, dan bahkan sudah sukses di usia muda, siapa yang tidak ingin menjadi kekasih hatinya? Namun Ray sosok yang dingin dan cuek terh...