*4*

337 29 1
                                    

"Rajin rajin belajarnya! Jangan lirik lirik cowok lain! Santun sama guru nya. Nanti pulang aku jemput." ucap Ray saat mengantarkan Asha ke sekolah. Setelah memantapkan hatinya, dia akhirnya memperbolehkan Asha sekolah biasa, bukan homeschooling.

"Iya kakak, ngga bakal lirik lirik, ngga bakal aneh aneh, jadi anak yang baik." sahut Asha mendengar ceramah dari Ray.

"Yaudah. Aku langsung ke kampus ya. Kalau ada apa apa telfon aja nanti."

Asha menangguk.

"Ngga salim dulu?."

"Eh iya."

Asha lalu meraih tangan Ray, lalu menyalimnya.

"See you sayang! Have a nice day!."

"See you too, kak!."

Dan setelah itu, Ray segera pergi dari sekolah. Di dekat gerbang, ternyata ada Abel dan Sarah yang sudah berdiri menunggu. Dan ada satu perempuan yang belum Asha kenal.

"Asha!." panggil Abel.

Asha segera menghampiri mereka bertiga.

"Sha, kenalin, ini Sachi, temen kita juga." ucap Sarah.

"Halo Sachi. Aku Asha." ucap Asha.

"Halo Asha, akhirnya, punya temen baru lagi. Nanti kamu duduknya sama aku ya."

Asha bingung. Apakah dia sekelas dengan mereka bertiga?

"Kak Ray yang suruh, Sha."

"Pantesan. Yaudah, yuk ke kelas aja, naruh tas kamu dulu, bentar lagi upacara."

***

"Woy, kalian tau ngga sih, ada murid baru."

"Kabarnya, deket sama kak Ray."

"Iyakah? Hebat berarti, bisa deket sama kak Ray."

"Cantik ngga?."

"Cantik banget! Senyumnya manis, alisnya bagus, alami. Matanya duhh, cantik banget."

Semua ucapan ucapan itu Asha dengar saat memasuki kantin.
Istirahat ini Asha, Sarah, Abel dan Sachi memilih makan di kantin.

"Itu orang orang ngomongin aku?." tanya Asha.

"Maybe Sha, soalnya kan kamu deket sama kak Ray. Secara kak Ray itu idaman banget disini. Alumni sini juga. Plusnya lagi, kak Ray yang punya sekolah ini." ucap Sarah.

"Maksudnya?." tanya Asha bingung.

"Dulunya kan, sekolah ini dibeli dan dikelola oleh keluarganya kak Ray, dan udah satu tahun yang lalu, kak Ray yang turun tangan langsung ngurus sekolah ini." sahut Sachi.

Asha hanya menangguk. Tak menyangka kalau Ray yang punya kendali atas sekolah ini. Pantas saja dia langsung dapat satu kelas dengan temannya itu tanpa ribet.

"Mau makan apa nih?." tanya Abel saat mereka sudah dapat tempat duduk.

"Bakso aja. Disini enak banget. Kamu coba juga Asha." ucap Sachi.

"Boleh deh."

Akhirnya, Abel dan Sachi pergi memesan makanan. Sedangkan Sarah dan Asha, duduk menunggu.

Selesai makan, mereka kembali ke kelas. Namun, belum sampai mereka di kelas, tepatnya di dekat kantin, langkah mereka dihalangi oleh beberapa siswa laki laki.

"Ini yang murid baru itu?." tanya salah satu lelaki.

"Cantik bro."

"Tinggalin aja Ray. Sama gue aja."

Posessive Ray! (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang