*6*

344 25 0
                                    

Ray berjalan di koridor kampusnya. Menuju kelas. Bersamaan dengan Kelvin, Yudha dan juga Gio yang berada di sampingnya.

"Ray! Tunggu!." teriak sebuah suara perempuan itu, lagi.

Dia Grace. Perempuan yang selama ini gencar mendekati Ray.

"Woi! Gaosah teriak gitu juga kali. Sekeras apapun lo teriak, Ray ga bakal peduli." sahut Kelvin.

"Udah berapa kali gue bilang, jangan pernah deketin gue lagi!." bentak Ray.

"Tapi kan aku sayang sama kamu Ray! Aku cinta sama kamu!." teriak Grace lagi.

Ray hanya diam. Malas menanggapi.

"Udah, pergi sana daripada makin ribut." ucap Yudha datar pada Grace.

"Ray.."

Grace hanya bisa menghela nafas melihat Ray yang kembali pergi meninggalkannya. Lagi. Entah sampai kapan dia harus seperti ini. Seolah urat malunya telah putus, karena hanya ingin menuruti permintaan sang kakak. Dan juga tidak ingin di jodohkan oleh keluarganya dengan lelaki yang sama sekali tidak dia kenali. Bukannya Grace tidak ingin mencari lelaki lain sebagai pacarnya, hanya saja dia selalu di desak oleh sang kakak untuk mendekati Ray untuk balas dendam.

"Gue capek..." ucap Grace sambil menahan tangis.

"Kenapa sih harus deketin Ray.."

Grace terduduk di lantai. Beruntung masih sepi.

"Kan udah aku bilang Grace. Jangan deketin Ray lagi."

Grace menoleh. Melihat Sakha yang sudah berdiri di sampingnya yang terduduk.

"Gausah deket deket aku lagi!."

"Segitu bencinya kamu sama aku? Lihat aja Grace! Aku pastikan nanti kamu tidak akan berpaling dariku!." setelah mengucapkan itu, Sakha pergi meninggalkan Grace sendirian.

Sebenarnya Sakha itu baik. Sesuai dengan tipe cowok idaman Grace. Hanya saja gara gara kakaknya ini, dia harus memendam keinginannya sendiri untuk dekat dengan Sakha. Tentang Ray, dia sama sekali tidak mencintai lelaki itu. Hanya obsesi untuk balas dendam kakaknya saja.

***

"Tuh cewek kagak capek apa, ngejar Ray terus." cerocos Gio saat mereka sudah berada di kelas.

"Tau deh. Padahal si Sakha udah ngejar ngejar dia terus." ucap Yudha.

"Kasian juga si Sakha, kalau gue jadi si Grace, pasti gue lebih milih Sakha!." sahut Kelvin.

Ray memilih diam. Tak mengikuti obrolan temannya itu. Buat apa dia membicarakan perempuan yang selama ini hanya mengganggunya.

"Vin." panggil Gio pada Kelvin.

"Tumben panggil gue?."

"Lo serius sama adek sepupu gue?."

"Ya serius lah! Ngapain juga gue main main. Lo mau gue nikahin adek sepupu lo secepatnya? Gue sih mau aja."

"Gila lo. Yakali gue izinin. Sekolah aja belum tamat."

"Makanya, jangan raguin gue. Lo tenang aja. Gue bakal jaga Sarah baik baik."

"Gue pegang omongan lu Vin."

"Iye, tenang aja."

Ray hanya diam. Lagi. Dia hanya sibuk memainkan hpnya sembari menunggu dosennya datang. Sedangkan si pria datar alias Yudha, mungkin saja sedang chat dengan pacarnya.

***

Asha sedang duduk di kursi taman. Bersama ketiga sahabatnya. Merasa bosan, Asha mengeluarkan hp miliknya dari saku. Berencana ingin menghubungi Ray. Setidaknya melalui chat dari whatsapp.

Posessive Ray! (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang