*2*

456 36 0
                                    

Sekitar 3 hari Asha di rawat, akhirnya dia sudah di perbolehkan pulang. Sifat posessive Ray muncul. Dia langsung memboyong Asha ke apartemen miliknya. Padahal sang mama ingin mengajak Asha ke rumah keluarganya terlebih dahulu. Dengan sifat keras kepalanya Ray menolak itu. Dan mamanya mengalah.

Siang ini, Asha merasa tubuhnya benar benar bugar. Sudah dua hari dia berada di apartemen milik Ray. Awalnya dia takut dan gugup, namun Ray selalu membiasakan dirinya dengan lingkungan baru. Ray benar benar membuat Asha bahagia dan merasa nyaman.

Asha pergi ke dapur. Membuka kulkas, dan berencana akan memasak untuk makan siang nanti. Sedangkan Ray, pria itu masih di kampus, katanya akan pulang siang nanti.
Berbicara mengenai Asha, gadis itu hanya akan homeschooling. Ray tidak mengizinkan dia untuk masuk ke SMA. Asha pun hanya bisa menerimanya. Bersyukur Ray ingin menyekolahkannya.

Hampir sekitar 1 jam setengah, Asha sibuk memasak di dapur, membuat makanan favoritnya, tapi entah dengan Ray, apakah dia menyukainya atau tidak. Ini kali kedua Asha memasak, dan kemarin Ray makan dengan lahapnya.

Tepat saat dia selesai menghidangkan makanan di meja, Ray pulang.

"Kamu masak?." tanya Ray.

"Iya, aku cuma bikin udang goreng tepung aja,sama sayur sop, kakak suka?."

"Suka kok, lagian aku juga ngga pemilih sama makanan."

"Kakak mau makan sekarang?."

"Boleh deh."

Ray segera melepas sepatu dan tasnya, lalu segera menuju ruang makan, dan mulai makan.

"Enak banget. Mirip kayak masakan mama." ucap Ray setelah dia menyuap makanannya.

"Syukur deh. Aku kira kakak ngga suka."

"Aku suka kok."

Mereka kembali melanjutkan makan dalam diam. Dan setelah selesai, Ray membantu Asha membereskan piring piring kotor.

***

Malam harinya..

"Minggu besok kamu mulai homeschooling nya ya." ucap Ray saat mereka sedang duduk santai sambil menonton televisi.

"Iya kak. Makasih."

"Kamu ngga usah canggung lagi sama aku. Aku bakal jaga kamu baik baik, karena kamu udah jadi milik aku. Dan selamanya kamu hanya boleh sama aku."

"Iya kakak iya."

"Yaudah, sekarang udah jam 10,kamu tidur ya."

Asha menangguk, lalu berdiri dari duduknya. Namun baru saja saat akan berjalan, tiba tiba tangannya ditarik oleh Ray, yang membuat dirinya terduduk kembali, lebih dekat dengan Ray.

"Biar aku antar ke kamar." ucap Ray.

Karena Asha masih terdiam, dan tidak melakukan gerakan ingin berdiri, akhirnya Ray memutuskan untuk menggendongnya saja. Bukan ala bridal style, namun seperti menggendong anak balita yang tertidur, memposisikan badan Asha menghadap padanya. Mudah saja, karena badan Asha kecil.

"Huaa kak!!! Turunin!!." teriak Asha keras saat merasa badannya yang mungil itu berada dalam gendongan Ray.

"Ngga mau. Udah, kamu diem aja. Aku gak bakal ngapa ngapain kok."

"Kakk, turun."

"Enggak Sha."

Mendengar suara Ray yang sudah berubah datar seperti itu, Asha hanya memilih diam, dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Ray. Belum pernah Asha melakukan hal seperti ini. Pacaran saja dulunya tidak pernah, bagaimana mau merasakan?

Posessive Ray! (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang