Bab 4

78 3 0
                                    

         Liu Yi Fei, gadis cantik ini sedang membantu ibunya memasak makan malam dan malam ini ibunya membuat ikan asam manis, pangsit kuah dan sayuran tumis, mereka bertiga makan malam dalam diam, selesai makan malam, Yi Fei meminta ibunya untuk beristirahat dan dia yang membersihkan meja makan dan peralatan makan yang mereka gunakan tadi.
          Selesai membersihkan semua yang harus dia bersihkan, Yi Fei pun berjalan ke bawah pohon persik di halaman rumah nya untuk bermain seruling hasil perubahan pedang nya, karena pedang giok bulan putih milik Yi Fei memiliki keistimewaan yaitu dapat berubah menjadi alat musik dan senjata apapun yang di inginkan nya.
          Suara seruling yang sangat merdu itu membuat siapa pun pendengarnya akan menjadi tenang, dan ingin tertidur dan suara seruling terdengar sampai ke istana, dan membuat Feiye mengerutkan kening karena bingung suara seruling ini berasal dari mana dan Feiye tidak tahu keistimewaan dari pedang milik Yi Fei.
           Setelah 1 jam memainkan seruling, Yi Fei pun berhenti dan masuk ke dalam rumahnya untuk beristirahat.
           Keesokan harinya, Yi Fei yang selalu bangun lebih awal pun membersihkan halaman rumah dan membuat bubur nasi yang di campur dengan tiram dan jamur untuk sarapan pagi mereka bertiga, ibu dan ayahnya sangat menyukai apapun hasil masakan Yi Fei yang sangat enak.
           Selesai sarapan, Yi Fei pun pergi membantu para dayang membersihkan peralatan makan dan menjemur pakaian yang telah di cucinya semalam.
           Selesai mengerjakan semua yang harus di kerjakan, Yi Fei pun duduk di bawah pohon persik untuk minum teh yang telah di siapkan para dayang sebelumnya, sambil membaca buku tata krama dan peraturan kerajaan Qinxi, Yi Fei, termasuk orang yang sangat cerdas dan cepat belajar, meskipun buku yang di bacanya sangat banyak, Yi Fei mampu mengingat detail isi buku yang telah di bacanya.
           Tidak lama kemudian, seorang penjaga pintu mengumumkan kedatangan putra mahkota Qin Feiye dan Yi Fei pun segera berdiri dan menunduk hormat pada putra mahkota kerajaan kekaisaran Qinxi tersebut.
" Salam hormat ku, yang mulia putra mahkota Qin Feiye, silahkan masuk ke dalam rumah, ayah dan ibuku berada di ruang keluarga sekarang." ucap Yi Fei.
" Hormat mu, aku terima calon putri mahkota ku, baiklah, mari kita masuk, dan ini ada hadiah pertunangan yang di siapkan ibu suri dan ayahanda kaisar untuk mu dan juga ini ada pakaian pengantin beserta mahkota dan perhiasan yang akan kamu pakai di hari pernikahan kita." jawab Feiye sambil  menyerahkan 4 kotak berukuran sedang yang di ikat dengan pita merah kepada pelayan dan dayang keluarga Liu untuk di simpan dan 2 buah nampan yang cukup besar dan di tutupi dengan kain merah kepada 2 orang dayang yang melayani Yi Fei untuk di simpan di kamar Yi Fei.
" Terima kasih atas hadiah pertunangan nya, yang mulia putra mahkota." ucap Liu Yi Fei sambil menunduk hormat.
" Sama-sama, calon istri ku, itu adalah hadiah yang pantas di terima oleh keluarga Guru Besar Liu, karena telah membesarkan putri yang sangat berbakti, terbaik dan multitalenta seperti dirimu, Yi Fei." ucap Feiye.
" Baiklah pangeran, silahkan di nikmati kue dan minum teh nya.." ucap Yi Fei.
" Baiklah, terima kasih Yi Fei, dan apakah kamu bisa menemani ku berjalan-jalan di desa hari ini, Yi Fei...?" tanya Feiye.
" Bisa Pangeran, saya pamit dulu untuk mengganti pakaian dulu untuk menemani Yang Mulia jalan-jalan." ucap Yi Fei.
" Baiklah Yi Fei, silahkan, aku akan menunggu mu di sini." ucap Feiye.
" Iya Pangeran.." ucap Yi Fei, sambil berlalu menuju kamarnya untuk berganti pakaian yang lebih baik.

" ucap Yi Fei, sambil berlalu menuju kamarnya untuk berganti pakaian yang lebih baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berselang 10 menit kemudian...

" Maaf Pangeran, telah membuat anda menunggu cukup lama..." ucap Yi Fei, seraya menunduk dan meminta maaf.
" Ahh.. Tidak masalah Yi Fei, aku mengerti jika perempuan membutuhkan waktu untuk bersiap-siap." ucap Feiye.
" Terimakasih pangeran untuk pengertian nya..." ucap Yi Fei.
" Sama-sama, mari kita jalan-jalan sekarang, supaya kita tidak pulang terlalu larut nanti." ucap Feiye.
" Baiklah Pangeran, mari..." ucap Yi Fei.
" Guru Besar Liu, saya dan Yi Fei pamit dulu, untuk berjalan-jalan, saya janji akan mengantar Yi Fei pulang tepat waktu." ucap Feiye pada Guru Besar Liu.
" Iya Pangeran, silahkan bersenang-senanglah..." ucap Guru Besar Liu.
" Terima kasih, Guru Besar Liu, kami pergi dulu." ucap Feiye.
           Feiye dan Yi Fei pun berjalan-jalan di sekitar desa Shunyuan, sambil melihat pemandangan alam dan toko-toko yang menjual pernak pernik sekalian makan siang di restoran tempat mereka bertemu pertama kali nya, ketika ada opera cina di restoran tersebut.
          Mereka berdua berjalan ke arah penjual hiasan rambut, dan mendengar teriakan minta tolong dari seorang tuan yang baru keluar dari sebuah toko kain yang tidak jauh dari tempat mereka berada sekarang, Yi Fei dan Feiye pun bergerak cepat untuk menolong tuan tersebut dan melawan penjahat yang merampas uang milik tuan itu, mereka bertarung dengan sengit, karena penjahat itu memiliki banyak teman, dan Yi Fei pun mengeluarkan pedang nya secara tiba-tiba dan melukai 3 orang penjahat sekaligus, gerakan Yi Fei yang cukup cepat dan anggun dalam bertarung pun membuat Feiye terpana dan hampir terluka oleh penjahat lainnya, di tolong oleh Yi Fei, yang langsung melukai perut 3 orang penjahat yang hampir melukai Feiye, prajurit kepolisian yang kebetulan patroli pun langsung menangkap 6 orang penjahat lainnya yang telah babak belur oleh Feiye, sedangkan 6 orang penjahat yang terluka pun langsung meninggal di tempat, 6 orang penjahat yang masih hidup itu pun langsung di masukkan ke penjara bawah tanah kepolisian kekaisaran Qinxi.
           Selesai bertarung, Feiye pun langsung mengantar Yi Fei pulang ke rumah Guru Besar Liu, karena hari telah senja dan diri nya harus pulang ke istana untuk makan malam bersama orang tua nya dan beristirahat.

See you next chapter😊

The Emperor and The Main EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang