03

1K 188 26
                                    


Nuraga : lagi apa, sayang?

Aurora : lagi skripsian

Aurora : ayang lagi apa?

Nuraga : baru mau makan, kamu udah makan?

Aurora : udah, tadi sama Winda

Nuraga : Minggu depan aku ke Jogja ya

Aurora : beneran?

Nuraga : iya, kangen

Aurora : kangen juga 🤗🤗🤗

Nuraga : ya udah aku lanjut makan dulu ya, abis ini mau futsal

Aurora : iya, aku mau lanjut skripsian juga

Aurora : ya udah kamu dilanjut, jangan capek-capek

Nuraga : 😘😘😘

Aurora : 😘😘😘

Yoya meletakkan hapenya sambil tersenyum setelah membalas chat dari Raga.

Nuraga Wisesa, cowok yang udah ia pacari selama dua tahun terakhir. Raga adalah teman sekelasnya di kelas XI dan XII pada saat SMA dulu. Dari mulai sekelas saat SMA sampai awal perkuliahan hubungan mereka hanya berteman biasa, sebatas teman sekelas aja. Namun sekitar dua tahun lalu, dimulai dari saat mereka bertemu di kondangan salah satu teman sekelas, mereka menjadi lebih dekat dari sebelumnya.

Komunikasi mereka dimulai saat beberapa waktu setelah kondangan, Raga yang berkuliah di Semarang liburan ke Jogja sama beberapa temannya. Ia kemudian ingat bahwa Yoya berkuliah di Jogja. Jadilah hari kedua liburannya, Raga menghubungi Yoya, mengajaknya untuk bertemu. Dan saat itu mereka tidak hanya berdua karena ada teman SMA mereka yang lain yang juga kuliah di Jogja. Jadi pada waktu itu hubungan mereka masih sebatas temen SMA aja.

Baru sejak liburan di Jogja terebut, Raga semakin sering menghubungi Yoya dan komunikasi mereka berlanjut menjadi saling memberi kabar satu sama lain. Dua bulan berselang sejak Raga liburan ke Jogja, ia nembak Yoya saat mereka bertemu di Semarang saat Yoya pulang.

Yoya yang kuliah di Jogja sedangkan Raga yang kuliah di Semarang memutuskan untuk pacaran walaupun mereka menyadari bahwa masa pacaran mereka akan LDR.

Beberapa minggu sekali kadang Raga main ke Jogja, atau Yoya yang pulang ke Semarang. Hal tersebut bertahan sampai dua tahun masa pacaran mereka sampai saat ini.

***

"Mau ke kampus, Ra?" Tanya Auriga saat melihat Yoya berjalan menuju ke gerbang kosan. Dilihatnya Yoya mengenakan pakaian rapi dan menggendong tas punggungnya.

"Iya, ada bimbingan."

"Mau bareng? Aku juga mau berangkat." Auriga menunjuk motor yang sedang ia panasi. Dirinya pun sudah rapi memakai kemeja dan celana hitam.

"Eh?" Yoya sedikit terkejut sama tawaran Auriga. Ia bertanya sedikit ragu. "Nggak ngerepotin?"

"Enggak, kan sekalian aja."

"Ya udah kalo gitu, mayan deh jadi nggak usah jalan." Yoya mengangguk mengiyakan, lumayan ada tebengan ke kampus walaupun jarak kosan ke kampus juga nggak begitu jauh tapi hemat energi lah.

Auriga kemudian menaiki motornya dan menyuruh Yoya untuk naik ke boncengan motornya. Ia melajukan motor menuju ke kampus Yoya.

"Kamu udah sarapan, Ra?" Kepala Auriga menoleh ke belakang saat mereka berada di jalanan menuju kampus.

"Belum."

"Mau sarapan dulu?"

"Kamu belum sarapan emang?" Yoya balik bertanya. Dilihatnya ini emang masih jam setengah delapan, emang nanti Auriga nggak telat?

AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang