Author pov
Kaki jenjang itu terus melangkah menyusuri terjal nya jalan sore ini. Banyak orang yang berlalu sambil menatap senja yang mulai menampakan diri
Gadis itu merapatkan jaketnya seiring udara semakin sejuk
"Assalamualaikum hulya pulang.. " Teriaknya ketika memasuki rumah megah tersebut tetapi hanya kesunyian yang menyambut kepulangan nya.
Ia terus melangkah kaki menuju kamar nya dan merebahkan tubuh mungilnya di atas kasur
Tok tok tok
"Non hulya mau makan sekarang? " Tanya bi sumi di balik pintu
"Nanti aja bi aku mau solat dulu" Balasannya dan segera beranjak ke kamar mandi
Seusai solat maghrib hulya tak segera beranjak ia membuka mushaf miliknya dan mulai mengulang hafalannya dan dilanjutkan solat isya
Lagi dan lagi hulya menghembuskan nafas berat ketika ia harus makan seorang diri karena keluarga ny yang super sibuk
"Ma.. Pa hulya rindu kalian.. Bang faiz hulya juga rindu" Batinnya menatap langit-langit kamar nya
Hulya menatap foto keluarga nya yang diambil ketika lebaran idul fitri tahun lalu. Rindu yang dirasakan nya sungguh menyiksa ketika mempunyai keluarga lengkap tapi seakan tak memiliki keluarga.
Bertahun-tahun hidup di pondok pesantren jauh dari keluarga dan ketika sudah menjadi mahasiswi pun keluarga nya jauh.bahkan untuk sekedar mengabari nya saja orang tua nya jarang."Sabar hulya dan kau harus tidur karena besok kuliah" Batin hulya dan segera beranjak tidur tak lupa membaca surah al mulk dan berdoa sebelum tidur
Pukul 3 pagi seperti biasa hulya sudah terbangun dan melaksanakan shalat tahajud dilanjutkan murajaah hafalan nya hingga memasuki waktu subuh
"Non hulya dipanggil den faiz dibawah" Ucap bi sumi
Tanpa mengatakan apapun hulya langsung berlari ke bawah dan memeluk erat tubuh faiz meluapkan kerinduan nya setelah tidak bertemu berbulan-bulan
"Hey udah dong peluk nya emang kamu gak mau kuliah" Ujap faiz seraya mengelus sayang kepala hulya yang dilapisi jilbab
Keduanya sarapan dengan bahagia dan faiz mengantarkan hulya ke kampus nya
"Abang berapa hari disini? " Tanya hulya
"Abang belum tau sih soalnya kerjaan abang banyak di kantor" Ujar faiz lembut
"Yahh nanti kesepian lagi dong aku nya" Ucap hulya sendu
"Jangan sedih dong adik abang yang cantik ini makanya kamu cepetan nikah biar ada yang temenin" Ujar faiz diakhir kekehan dan dibalas cubitan oleh hulya
"Jam berapa siap kuliah nya dek? " Tanya faiz saat mereka sudah sampai di depan kampus hulya
"Setelah dzuhur bang tapi aku mau pergi ke pengajian sebentar jadi pulangnya setelah asar" Ujar hulya lalu mencium tangan faiz dan segera keluar dari mobil beranjak menuju fakultas nya
"Assalamu'alaikum hulya" Ucap fawwaz yang sudah berjalan berdampingan dengan hulya
"Waalaikumsalam" Balas hulya dan langsung mempercepat langkahnya dan segera masuk ke dalam kelas
"Hufff gagal lagi deh deketin primadona kampus" Lirih fawwaz dan berjalan gontai menuju ke arah fakultas nya
"Hulya yang tadi anterin loe siapa? " Tanya mona mahasiswa centil di kelasnya
"Abang aku" Jawab hulya pelan
"Wah hulya ternyata abang loe ganteng banget ya pantes loe nya cantik" Ujar mahasiswa di sudut
Hulya hanya menanggapi perkataan teman-temannya dengan senyuman tipis dan mulai membuka buku miliknya
Seperti biasa setiap hari Kamis dan sabtu hulya pergi bersama sahabatnya Aisyah menuju pengajian yang rutin diadakan di masjid dekat kampus mereka
"Tema pengajian hari ini apa kak? " Tanya hulya kepada seorang gadis yang duduk di samping nya
"Tentang jodoh hulya dan katanya yang mengisi pengajian hari ini ustadz azka anaknya ustadz fahmi yang baru pulang dari Yaman" Ujar gadis itu dengan semangat nya membuat hulya terkekeh
Selama mendengar materi pengajian hulya dibuat sadar bahwa menikah itu bukan hanya sunah tapi dengan menikah dapat menghindari perbuatan zina bahkan indahnya menikah semua hal yang haram dilakukan sebelum menikah malah berpahala setelah menikah
"Hulya aku pulang duluan ya mas ian udah jemput" Ujar aisyah dan diangguki oleh hulya
"Hati-hati aisyah" Ucap hulya dan dibalas senyuman oleh aisyah
Hulya mulai memperhatikan interaksi antara aisyah dan suaminya yang mungkin akan membuat iri orang-orang yang melihatnya terlebih bila dilihat oleh orang yang jomblo
"Allah mengatur nya sedemikian rupa.. Fabiayyi aala irobbikuma tukazziban" Lirih hulya
"Menikah itu sangat indah bukan" Ujar seseorang tak jauh dari hulya membuat hulya agak tersentak
Hulya hanya membalasnya dengan senyuman dan beranjak pelan ke arah parkiran karena melihat sudah ada faiz yang menunggu nya sambil bermain handphone
"Assalamu'alaikum kak" Ucap hulya seraya mengecup tangan faiz dan dibalas usapan lembut di pucuk kepala hulya
"Waalaikumsalam ayo pulang" Ujar faiz dan mereka segera masuk ke dalam mobil bersegera pulang
"Gadis itu sungguh menarik perhatian ku tapi sayang nya sudah menikah.. Astaghfirullah azka apa yang kau pikirkan" Batin azka dan segera beranjak pergi.
################################
Assalamu'alaikum teman-teman
Semoga kalian suka dengan cerita ku yang kali ini yaaSalam hangat dari aku untuk kalian 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Hulya
General FictionBahkan hingga sekarang aku belum mengerti mengapa senja yang sesaat bisa membahagiakan banyak orang @Hulya Azkya Yasmin Disaat banyak orang menyukai senja aku menyukai fajar karena fajar menjanjikan cahaya sedang senja menjanjikan kegelapan @Azka Ha...