part 2

3 1 0
                                    


Author pov

Hulya menatap sendu abang nya yang akan kembali ke Singapura sore ini

"Maaf ya abang gak bisa lama disini banyak yang harus abang urus" Ucap faiz memeluk hulya dan langsung beranjak masuk ke dalam taksi

"Ya Allah apa aku harus selama nya seperti ini" Batin hulya menatap taksi yang di tumpangi faiz semakin menjauh

Hulya memasuki rumah nya dengan keadaan sedih dan kembali menatap setiap sudut ruangan di rumah nya

Flashback

Hulya yang baru saja bermain bersama teman-teman nya menatap takut papanya yang menatapnya dengan tatapan murka

"Dasar anak tak tau diri kamu ya" Ucap irwan memukul hulya hingga hulya menangis dengan kencang

"Ada apa ini mas? " Tanya dewi yang baru datang dari dapur

"Dia merobek berkas penting ku" Ujar irwan menunjuk ke arah hulya yang masih menangis

"Adek gatau kalo itu punya papa hiks hiks" Ujar hulya sesegukan

"Karena kamu saya kerugian miliaran rupiah" Teriak irwan lalu memukul hulya hingga hulya lemas

"Menyesal saya telah melahirkan kamu dulu kembaran kamu meninggal karena kamu dorong dan sekarang kamu merugikan suami saya memang anak pembawa sial" Ujar dewi dan meninggalkan hulya seorang diri

Flashback off

Malam semakin larut tapi tak sedikitpun hulya merasakan kantuk dan laptop masih setia berada diatas pangkuannya

Semakin berat masalah yang kau hadapi semakin tinggi derajat mu,,Allah tidak akan memberikan ujian diluar kesanggupan seorang hambanya, dan setiap ujian yang Allah beri itu bukti cinta Allah kepada hambanya...

Hulya merenungi kata-kata yang tanpa sengaja dibacanya ini
Kesedihan yang sempat dirasakan nya perlahan sirna digantikan dengan sebuah senyum terbaik..

"Kuatkan aku ya Allah, ampuni hamba karena kerap mengeluh padamu" Batin hulya seraya menatap langit-langit kamarnyaa

Paginya seperti biasa hulya berangkat menuju kampus mengendarai mobil kesayangannya pemberian faiz di ulang tahunnya tahun lalu

"Assalamu'alaikum hulya"ucap aisyah ketika mereka berpapasan di parkiran

" Waalaikumsalam, suami kamu mana ai? Tanya hulya karena tak melihat suaminya aisyah

"Oo aku pergi diantar supir karena suamiku ada urusan mendadak" Jelas aisyah pada hulya

Hulya hanya beroh ria dan mereka melanjutkan langkah menuju fakultas

"Pagi hulya" Sapa rian yang tiba-tiba muncul di hadapan hulya dan hulya hanya membalasnya dengan memutar bola matanya jengah

Tanpa mengatakan apa pun hulya menarik tangan aisyah pergi meninggalkan rian yang kecewa

"Eh dengar-dengar harini dosen baru loh gantiin pak irwan yang pensiun" Ujar lisa heboh

"Dosen cewek apa cowok kira-kira yaa" Ujar Ririn bertambah heboh

"Kalau dosen cowok terus muda dan ganteng buat guee gamau tau" Sahut fira diujung kelas

Seisi ruangan mendadak sunyi ketika seorang pria dengan wibawanya masuk ke dalam kelas

Para wanita menahan nafasnya melihat betapa tampannya dosen baru mereka

"Assalamu'alaikum, perkenalkan saya azka hanif assyukra kalian bisa memanggil saya azka dan saya yang akan mengajar kalian mata kuliah ini hingga semester depan sekian terimakasih" Ujar azka dan segera duduk di kursinya

"Pak udah nikah belum" Tanya fira dengan wajah centil nya

"Belum" Jawab azka dengan muka datarnya

"Ada dong pak peluang saya mengisi hati bapak yang kosong" Sahut aila dengan semangat

"Jika tidak ada pertanyaan lain kita mulai mata kuliah ini buka bab 8 dan rangkum menjadi makalah nanti kirim kan ke email saya" Ujar azka dan menulis alamat email nya di papan tulis

Seisi kelas bengong dibuatnya
Dalam pikiran mereka dosen muda ini bakal mudah dan ternyata jauh dari prasangka dan sebagian mahasiswa dan mahasiswi mulai tidak menyukai dosen satu ini tapi mereka tetap mengerjakan apa yang diperintahkan dosennya

Tanpa sengaja tatapan azka terkunci pada seorang mahasiswi nya yang sedang fokus dengan laptop di hadapannya tapi azka segera mengalihkan tatapannya mengingat yang dilakukannya tak pantas terlebih setaunya gadis itu sudah memiliki suami

"Aisyah aku seperti nya pernah melihat dosen ini deh tapi aku lupa dimana" Bisik hulya pada aisyah sambil melihat ke arah dosen di depan sana

"Kamu menjumpai orang sangat banyak hulya mungkin salah satunya beliau, atau mungkin kalian memang berjodoh" Ujar aisyah diakhiri senyum kekehan khasnya

"Kamu ya ai aku gak mau sama beliau bisa-bisa mati muda aku hadapi orang sekaku ini hufff" Hulya menggeleng kan kepalanya mengenyahkan segala pikiran aneh di kepala nya

"Sekian pertemuan hari ini, selamat siang" Azka segera melangkah keluar meninggalkan para mahasiswa nya yang mendesah lelah

"Gila ni dosen bisa-bisa gak minat kuliah lagi gue kalo tiap dia masuk tugas selalu" Ujar feri frustasi menatap laptopnya yang masih terbuka

"Tapi tetap aja pak azka tu ganteng tau gak" Pekik fira dan dilempari gulungan kertas oleh feri

Hulya hanya tersenyum melihat teman-temannya yang riuh karena dosen mereka itu dan segera melangkah pergi keluar menuju kantin disusul aisyah di samping nyaa

"Kapan hulya kamu nikah gamalu jalan sama aku yang udah mau gendong anak" Ujar aisyah membuat hulya mengerucut kan bibirnya kesal

"Aku sungguh belum ingin menikah aku takut" Ujar hulya sedikit menaikkan suaranya kesal dan dibalas kekehan oleh aisyah

Tanpa disadari keduanya ada yang mendengar percakapan keduanya dan orang tersebut menyunggingkan senyum tipisnya

"Ternyata aku salah sangka,dia belum menikah" Batin azka menatap hulya dan aisyah yang kian menjauh

################################

HulyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang